(Masih di dalam ruang ICU)
"Filzev.. Filzev!!", kata Heendon yang terus berusaha menyadarkan Dokter Zein.
"Nyonya Heendon, bersabarlah", kata Zara yang berusaha menenangkan hati Heendon.
Pak Widodo dan Melati yang melihat Zara dan Heendon berinteraksi seperti itu, tidak bisa tidak kedua nya merasa sedikit heran. Mereka berdua sudah di pastikan adalah rival cinta.
Tapi yang terlihat adalah saat ini mereka berdua di sini bisa-bisa nya saling menenangkan hati dan menguatkan jiwa antara satu dengan yang lain nya. Ini terasa sedikit luar biasa bukan, pikir Pak Widodo dan Melati.
Beberapa saat kemudian, Dokter Zelena yang mengetahui kabar bahwa Dokter Zein sudah sedikit dalam hal kemajuan dan sudah dalam keadaan hampir sadar, langsung bergegas masuk ke Ruang ICU dengan di ikuti oleh Kapten Lenny di belakang nya.
Benar saja, saat Dokter Zelena melihat Dokter Zein yang sudah hampir sadar, bahkan sudah menggerakkan jari jemari nya, mata Dokter Zelena langsung berkaca-kaca. Dokter Zelena pun mendekati Dokter Zein.
"Dokter Zein.. Dokter Zein.. aku meminta maaf padamu. Kau boleh menghukumku apa saja", kata Dokter Zelena menangis di hadapan Dokter Zein yang masih terbaring itu.
Dokter Zein sebenar nya mendengar semua perkataan mereka. Dia juga mengenali setiap suara mereka. Hanya saja, mulut nya masih berat untuk berbicara.
"Teh Na, sudahlah. Aku yakin aa Zein pasti sudah memaafkanmu", kata Zara kembali menenangkan hati Dokter Zelena.
Melati dan Pak Widodo kembali terkejut untuk kedua kali nya. Wanita-wanita ini benar-benar berjuang untuk satu orang yang sama.
Dokter Zein benar-benar sangat luar biasa. Melati bahkan sudah merasa begitu minder saat ini. Diri nya di bandingkan dengan ketiga wanita ini, ah sudahlah, pikir Melati sambil menghela nafas setengah pasrah.
Dokter Zelena kemudian berjalan mendekati Heendon dan memegang tangan nya, lalu berkata.
"Nyonya Zein, saya minta maaf pada anda", kata Dokter Zelena yang sedikit membungkukkan badan nya.
Perkataan itu mengejutkan semua orang di dalam ruangan itu. Dokter Zelena tadi mengatakan 'Nyonya Zein'. Apakah ini arti nya dia sudah menyerah kalah?
"Sudahlah lupakan saja. Jangan bertindak konyol seperti kemarin lagi", kata Heendon kepada Dokter Zelena.
"Jika kau masih ingin mengejar cinta nya dan... Ini juga berlaku kepada siapa pun yang ada di sini, maka aku tidak keberatan. Orang hebat pasti akan sangat di sayangkan jika hanya memiliki satu wanita saja", kata Heendon yang memberi penjelasan kepada semua orang terutama kepada para wanita di dalam ruangan ini.
"A.. Apa.. Apa aku boleh masuk di antara kalian bertiga?", kata Melati tiba-tiba yang memberanikan diri untuk bertanya.
Dokter Zelena, Zara dan Heendon awal nya terkejut. Tapi mereka bertiga tersenyum setelah nya kemudian mengangguk. Melati pun sangat senang dalam hati nya.
Meskipun nanti mungkin Dokter Zein tidak menyetujui nya, setidak nya wanita-wanita nya yang lain sudah setuju. Pasti akan ada cara untuk membuat Dokter Zein mencintai nya, begitu pikir Melati saat ini.
Kapten Lenny yang melihat drama percintaan ini, lagi-lagi dibuat merasa sangat mual dan ingin segera muntah. Bagaimana bisa hal seperti ini ada, bahkan di depan mata nya. Kapten Lenny hanya mendengus kesal saja.
'Jika itu aku, aku tidak akan membiarkan satu wanita pun mendekati kekasihku' pikir Kapten Lenny sambil berkata dalam hati.
=============================
(Di tempat lain. Sekitar 5 km ke arah Selatan dari Kota Belgrade, di ruang bawah tanah)
Beberapa ilmuwan yang sudah memutih rambut nya dan terlihat acak-acakan terlihat sangat frustasi. Mereka adalah 4 orang ilmuwan terbaik di Serbia saat ini, bahkan termasuk ke dalam 10 besar ilmuwan top di dunia.
Mereka bernama Milos Krajic, Anthony Ceh, Nastja Kovac, dan Dreg Luvac. Sudah hampir 10 tahun mereka tidak bisa memecahkan komposisi HS-XR01 atau rumus algoritma nya.
Mereka tidak mengerti jenis bahan apa atau kandungan apa yang di rahasiakan oleh mantan rekan mereka, Filzev Izanovic.
Bahkan untuk menguraikan rumus algoritma nya, mareka harus berjuang siang dan malam tapi tidak pernah berhasil melakukan nya.
Apakah sudah benar semua rumus-rumus ini? Mereka pun menjadi sedikit ragu. Dan apakah selama ini mereka sudah di bohongi oleh Filzev?
Padahal, Filzev sendirilah yang memberikan dan mengajarkan rumus-rumus itu kepada mereka 10 tahun yang lalu.
"Одустајем!!!"
("Aku menyerah!!!"), kata Milos kepada ketiga rekan lain nya.
"И ја сам одустао!!!"
("Aku juga!!!"), kata Anthony dan Dreg bersamaan.
"Филзев је луда особа!!!"
("Filzev memang gila!!!"), kata Nastja yang juga yang merasa sangat kesal.
Mereka berempat tidak habis pikir bagaimana bisa seseorang yang seharus nya adalah junior mereka, menciptakan formula maha dahsyat yang bahkan oleh mereka berempat yang sudah di akui sebagai ilmuwan terbaik di bidang nya.
Mereka berempat bahkan sudah bekerja sama, tapi tetap tidak bisa memecahkan nya. Sedikit pun tidak ada perkembangan yang signifikan sama sekali.
Hari ini tepat sudah 10 tahun mereka terus mencoba siang dan malam untuk sekedar mengerti cara kerja nya, tapi tetap saja tidak bisa.
Padahal mereka berempat di juluki 'The Serbian's Four directions'. Julukan itu di ambil tepat di Kota Belgrade sebagai pusat nya.
Milos Krajic adalah ilmuwan asal Serbia yang berasal dari Kota Subatik, yaitu sekian mil menuju ke arah Utara dari Kota Belgrade. Nastja Kovac adalah ilmuwan Serbia yang berasal dari Kota Krusevac, yaitu sekian mil menuju ke arah Selatan dari Kota Belgrade.
Pun dengan Anthony Ceh, yang adalah ilmuwan Serbia yang berasal dari Kota Smederevo, sekian mil menuju ke arah Barat dari Kota Belgrade. Dan terakhir adalah Dreg Luvac, ilmuwan Serbia yang berasal dari Kota Vrsac, sekian mil menuju ke arah Timur dari Kota Belgrade.
Ke empat ilmuwan itu sebenar nya adalah sahabat terbaik Filzev dulu di Serbia. Mereka berempat adalah dari anggota organisasi yang sama, yang terkenal dengan nama 'Serbian Storm'.
Serbian Storm ini mempunyai lawan yang juga ingin merebut formula HS-XR01 ciptaan Dokter Zein.
Mereka dikenal dengan nama Organisasi 'Pavac', yaitu Organisasi yang menampung semua teroris dan pemberontak dari seluruh dunia dan tidak memandang dari ras apapun.
Karena itulah dulu Dokter Zein di tugaskan untuk memata-matai Organisasi Pavac itu. Di Organisasi Pavac lah formula HS-XR01 itu tercipta untuk pertama kali nya.
Ke empat ilmuwan itu, Milos, Anthony, Nastja dan Dreg sangat terkenal di dunia. Tapi hati mereka tidaklah sombong. Mereka berempat pula lah yang pertama-tama menyambut baik kedatangan Filzev tanpa memandang dari segi ras apa.
Ke empat nya itu, dari awal Filzev datang, sudah begitu sangat menyadari jika Filzev ini bukanlah orang biasa. Dalam waktu singkat saja, Filzev sudah berhasil membuat beberapa penemuan penting, salah satu nya adalah HS-XR01 yang telah mengguncang dunia.
Meskipun memang saat itu formula tersebut di buat di markas musuh besar organisasi tempat mereka bekerja.
"Мало ми недостаје тај клинац"
("Aku merindukan anak itu"), kata Nastja menghela nafas panjang sambil menggelengkan kepala nya.
"свима нам недостаје"
("Kita semua merindukan nya"), kata Anthony yang juga mengingat kembali masa lampau itu. Juga mengingat kembali betapa super gila nya ide-ide dari Filzev.
=========================
(Di Rumah Pak Abdullah)
"Abi, umi.. Bang Zein kemana sih?", tanya Fazia yang mencari Dokter Zein di setiap sudut rumah nya tapi tidak menemukan nya juga.
"Lho, kami aja gak tau, Zi.. Coba tanya ke Zelena atau Zara", kata Bu Hajjar mencoba menyarankan Fazia.
"Kak Zelena dan Kak Zara juga tidak ada Mi. Perempuan yang nama nya Heendon itu juga gak ada di sini", kata Fazia menjelaskan lagi.
"Heendon..? Siapa?", tanya Pak Abdullah dan Bu Hajjar bersamaan.
"Heendon itu perempuan yang juga mungkin ke depan nya akan tinggal di sini. Bang Zein yang bawa dia datang pas waktu pulang kemarin", kata Fazia lagi.
"Masya Allah. Umi seneng punya calon menantu banyak", kata Bu Hajjar yang tersenyum cerah kemudian melirik ke arah Pak Abdullah yang tersenyum masam.
Pak Abdullah yang hanya diam saja kemudian meninggalkan mereka berdua tanpa berpesan apapun. Pak Abdullah kemudian masuk ke dalam kamar nya, mengunci pintu nya, dan langsung bersimpuh di lantai.
"Yaa Allah, Yaa Robby.. Sekarang Zein anak hamba itu punya kekasih lagi. Hamba iri.. Hamba iri Yaa Robby", kata Pak Abdullah sambil bercucuran air matanya.
"Abi kenapa sih mi? Kok akhir-akhir ini aneh banget?", tanya Fazia penasaran melihat diam nya ayah nya.
"Umi aja gak tau Zi. Mungkin aja Abi itu hajat nya masih banyak dan belum di kabulkan Allah. Ya sudah Zi, ayo kita sarapan dulu. Biarin aja abi mu itu", perintah Bu Hajjar kepada Fazia. Dan Fazia pun hanya mengangguk saja.
'Abimu? Abi dan Uminya Zia? Zia tau kok kalo sebenar nya Zia ini anak dari adik Abi Abdullah kan?', kata Fazia dalam hati sambil melihat Bu Hajjar yang sedang makan di depan nya.
'Kenyataan memang pahit. Zia udah bener-bener anggap Abi Abdullah dan Umi Hajjar itu orang tua Zia sendiri tapi kenyataan nya..'
'Tapi ya sudahlah. Dengan kenyataan ini, Zia mungkin bisa di halalin sama Bang Zein', lanjut Fazia dalam hati dan tersenyum manis.
================