Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Cahaya di Aethoria

Razzx_MLBB
7
chs / week
The average realized release rate over the past 30 days is 7 chs / week.
--
NOT RATINGS
56
Views
VIEW MORE

Chapter 1 - Bab 1: Pengenalan Aethoria

Abad ke-15, Kerajaan Aethoria, sebuah kerajaan makmur dan damai, terletak di antara pegunungan tinggi yang menjulang dan laut biru muda yang memancarkan cahaya keemasan. Kota Crystalhaven, ibukota kerajaan, bersinar dengan cahaya magis yang berasal dari kekuatan sihir kuno yang kuat. Kota ini memiliki bangunan-bangunan indah dengan arsitektur medival, jalan-jalan berbatu yang rapi dan bersih, serta penduduk yang ramah dan bersahabat.

Pagi itu, matahari muncul dari balik pegunungan, memancarkan cahaya emas ke seluruh kota. Suara burung-burung berkicau dan derak pedati kuda mengisi udara. Udara segar dan harum bunga-bunga menghiasi kota.

Di tengah keindahan ini, Putri Elyria bangun dari tidurnya dengan perasaan tidak tenang. Elyria, putri kerajaan berusia 19 tahun, memiliki rambut putih panjang dan mata biru yang dalam. Dia adalah keturunan langsung dari Raja Arin II dan memiliki kekuatan sihir Cahaya Emas yang berasal dari dewa pelindung kerajaan.

"Aku memiliki mimpi buruk lagi, Luna. Kekuatan gelap datang dan menghancurkan kerajaan kita," kata Elyria.

Luna, kucing istana yang selalu bersama Putri Elyria sejak kecil, mengiau lembut dan melompat ke pangkuan Elyria.

"Apa artinya, ya? Apakah ini pertanda?" tanya Elyria.

Luna mengiau lagi, seolah meminta perhatian.

"Kamu selalu tahu cara menenangkan aku, Luna," kata Elyria dengan tersenyum.

Luna adalah kucing istana yang memiliki bulu halus berwarna putih dengan mata biru dan putih, serta buntut panjang yang bersinar. Dia selalu mengikuti Putri Elyria ke mana pun.

Setelah berpakaian dengan gaun putih yang elegan, Elyria turun ke taman istana untuk bermeditasi dan mengendalikan kekuatannya, ditemani oleh Luna. Taman istana memiliki pohon-pohon yang rindang, bunga-bunga berwarna-warni yang indah, dan kolam ikan yang jernih. Suara air mancur dan kicau burung-burung mengiringi Elyria dalam meditasinya.

Di taman, dia bertemu dengan Lyrien dan Xylara. Lyrien, prajurit muda berusia 22 tahun, menjadi pengawal pribadinya. Lyrien memiliki rambut hitam dan mata abu-abu yang tajam. Dia adalah putra dari keluarga bangsawan yang setia kepada kerajaan dan ingin menjadi raja suatu saat nanti.

Xylara, seorang penyihir muda berusia 19 tahun, memiliki sihir kegelapan yang kuat. Xylara menjadi sahabat Lyrien dan Putri Elyria sejak kecil. Xylara selalu ingin tahu bagaimana dia memiliki kekuatan gelapnya.

"Selamat pagi, Putri," kata Lyrien dengan hormat.

"Selamat pagi, Lyrien," jawab Elyria. "Aku memiliki mimpi buruk tadi malam."

"Apa yang terjadi dalam mimpi itu?" tanya Xylara.

Elyria menggelengkan kepala. "Aku tidak tahu. Tapi aku merasa ada sesuatu yang tidak beres."

Tiba-tiba, seorang utusan datang dengan wajah serius. "Putri Elyria, Raja meminta kehadiranmu di aula istana. Ada berita penting dari perbatasan."

Elyria, Lyrien, dan Xylara menuju aula istana, tidak mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya