Pagi tiba Vera sarapan bersama pembantu rumah tangga yang hampir selalu ada saat Vera butuh bantuan, namanya bi idah umurnya sekitar lima puluh enam tahun.
"Non Vera mau sarapan apa"ucap bi idah.
"Seperti biasa aja bi, oh ya bi nanti Vera pulang agak malam ya"balas Vera sambil menuruni anak tangga.
"Oh , baik non "ucap bi idah dan pergi ke dapur.
Vera pun sarapan bersama bi idah,dan Vera pun bertanya kepada Bi idah tentang perjodohan, yang di ucapkan Arya semalam.
"Bi, Vera mau tanya sesuatu boleh"ucap Vera sambil mengunyah makanan.
"Mau tanya apa non"balas bi idah sambil memberikan minum.
"Apa bibi tau tentang perjodohan yang ayah rencanakan"ucap Vera sambil ingin tau jawabannya.
"Perjodohan? bibi gak tau non soalnya kan bibi kerja terus"balas bi idah sambil membersihkan piring yang ada di atas meja makan
"O, ya udah bi Vera berangkat dulu"ucap Vera sambil berjalan menuju pintu keluar.
"Iya non , hati-hati"balas bi idah.
Vera pun keluar dan seperti biasanya Vera selalu berpenampilan seperti biasanya selalu memakai topi, meskipun tidak panas d dalam mobil.
****
Vera pun masuk ke dalam kelas dan seperti biasanya Vera melihat sahabatnya sudah ada di meja Vera . Vera pun berjalan dan tatapan Vera terarah kepada mantan nya yang bernama Niko.vera mengabaikan dan lanjut berjalanmenuju sahabatnya.
"Haloo verr" Mega menyapa Vera
"Halo, Lo udah mendingan ga"balas Vera.
"Udah lah , eh kemarin gue di anterin sama Aditya lohh"ucap Tara merasa bahagia.
"Oh,"balas Vera dan Mega bersamaan.
"Kok cuman oh sih" ucap Tara merasa kecewa.
'ngapain dia bahas Aditya jijik gue dengernya,eh kenapa ada yang aneh ya sehari kemari. Murid baru terus teman ayah nama depan nya sama ah... Ngapain mikirin Arya sih' batin Vera merasa aneh.
Bel masuk berbunyi Vera dan sahabatnya bubar dari tempat Vera , Mega berada di depan Vera sementara Tara berada di kanan Vera. Vera pun berbisik kepada Tara.
"Woyy Tara jadi gak tukeran tempat "ucap Vera sambil mengangkat satu alisnya.
"Oh ya jadi jadi cepat tukeran "balas Tara sambil tersenyum manis.
Vera pun memutuskan berpisah dengan Mega dan Tara , berada di hadapan Aditya. Tara merasa bahagia karena berada di depan Aditya. Sementara Vera dia bahagia tidak bersama dengan Aditya.
Bel istirahat pun berbunyi Vera dan sahabatnya berjalan menuju kantin tempat biasa mereka nongkrong di sana, tanpa sengaja Vera berpapasan dengan Arya, Vera pun menutup mukanya dengan topi hitam nya.namun gagal Arya sudah melihat lebih jelas.
'ihhhh ngapain sih ada Arya di sini mans dia liat gue lagi emang tu laki gak bosen apa ' batin Vera kesal.
"Haii ver" ucap Arya dengan senyuman jahil.
"Hai juga Arya"balas Vera sambil tersenyum paksa.
"Ver Lo kenal sama Arya, dia kakak nya Aditya loh "ucap Mega sambil menepuk pundak Vera dari belakang.
"Eh ada Mega juga"sapa Arya dengan senyuman dingin.
"Eh.. iya kak "Mega senyum canggung.
Vera pun memutuskan untuk langsung bergegas menuju kantin, Mega dan Tara pun menyusul, Mega pun bertanya tentang Arya yang akan di jodohkan dan tentang keseharian nya .
"Eh ver Lo udah kenal sama kak Arya"ucap Mega.
"Iya kemarin gue nabrak dia di kantin rumah sakit dia numpahin kopi panas ke tangan gue"balas Vera dengan kesal.
"Dia itu mau di jodohkan sama gadis tomboy tapi gue gak tau siapa"ucap Mega dengan heran.
"Terus di itu CEO di PT Atmaja yang perusahaan besar itu loh bisa di bilang dia itu mafia loh "ucap Mega lagi
"Hah, yang bener aja Lo , Lo gak bohong kan kemarin malam dia datang ke rumah gue untuk menanyakan perjodohan, tapi sayangnya ayah gue gak ada di rumah"balas Vera tercengang.
"Berarti Lo jodoh dong , tapi Arya itu Dingin kalo sama orang yang gak kenal"ucap Mega.
"Oh,"balas Vera dan Tara bersamaan.
Bel pulang berbunyi Vera dan sahabatnya berpisah kerena beda jalan dan arah. Vera pun bergegas menuju toko buah , karena Vera mau menjenguk ibunya.
Vera pun sampai dan langsung bergegas menuju tempat ibunya d rawat,pas buka pintu Vera kaget melihat Arya bersama ayahnya sedang berbicara di depan ranjang ibu dan Vera pun masuk ke dalam dengan malas.
"Halo , ibu "ucap Vera sambil tersenyum manis kepada ibunya.
"Halo juga nak , oh ya perkenalkan ini calon suami mu namanya Arya " balas ibu Vera sambil tersenyum.
'hah apa jadi dia yang di jodohkan dengan gue dih kenapa bisa dia sih mana adiknya Aditya lagi ' batin Vera merasa tidak nyaman.
"Halo Arya,"sapa Vera sambil tersenyum paksa.
"Halo juga Vera"balas Arya dengan senyuman manis.
"Loh kalian udah saling kenal toh"ucap ayah merasa heran.
"Tadi gak sengaja berpapasan di kampus Aditya "balas Arya.
Vera pun merasa heran kenapa yang di jodohkan dengan nya adalah Arya kenapa gak yang lain aja, itu adalah keputusan ayah nya karena papa Arya sudah meninggal, dan papa nya Arya adalah sahabat ayah masih kecil.
"Ayah ibu Vera ke kantin dulu ya Vera lapar "ucap Vera berpamitan dengan ayah dan ibu.
"Gue anter ya "balas Arya dengan senyum yang tulus.
"Gak papa gak usah gue bisa sendiri"ucap Vera sambil berjalan menuju pintu keluar.
"Maaf ya Arya Vera memang selalu begitu dia tomboy dari kecil."ucap ayah Vera.
"Gak papa pak ,kalo begitu aku kejar dulu Vera"Arya berpamitan dengan calon mertuanya.
' kenapa jadi begini sih aku kan masih mau jadi perawan, tapi ini pasti pilihan ibu dan ayah gak papa deh aku nurut aja ' batin Vera kecewa.
Sementara Dari belakang ada Arya yang terus mengejar Vera, Vera tidak peduli dengan Arya meskipun dia calon suami nya, Vera pun masuk ke dalam kantin dan membeli salad buah dan jus jeruk.
Sementara Arya dia dingin saja di meja makan kantin itu , Arya melihat badan Vera yang kurus dan terawat dan tinggi badan nya hanya sampai dagu Arya. Arya terus memperhatikan Vera saat Vera kembali ke meja nya, Arya pura pura memainkan ponselnya.
' ngapain tadi dia lihat gue ' batin Vera merasa ingin tau.
"Lo mau pesen makan apa"ucap Vera sambil memberikan kertas menu .
"Samain aja kayak Lo "balas Arya dengan hawa dingin.
"Yakin Lo suka"ucap Vera tidak percaya.
"Iya... Cepetan pesen"balas Arya dengan nada tinggi.
Vera pun langsung bergegas memesan makanan untuk Arya si kulkas dingin, tak lama Mun makanan datang ke meja mereka, Arya memperhatikan Vera yang sedang makan, Vera pun melihat heran kenapa dia natap gue terus sih.
"Ngapain liat gue"ucap Vera sambil mengunyah makanan.
"Bentar," balas Arya sambil mengambil tisu untuk bibir Vera karena ada keju.
"Mau ngapain Lo ..."ucap Vera takut.
"Udah diem"balas Arya dengan senyuman manis.
' ngapain jantung gue dag Dig dug sih terus kenapa gue merasa nyaman sama kulkas dingin ini ' batin Vera merasa aneh.
' mampus kan Lo terperangkap dalam jebakan gue lagian Lo bawel banget si ' batin Arya dengan jahil.
Makan mereka sudah habis dan Vera bergegas menuju pintu keluar kantin dan di susul juga oleh Arya, yang ada di belakang Vera. Vera pun memutuskan untuk segera pulang dan berpamitan kepada ayah dan ibu.
*BERSAMBUNG "