Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

pembalasan dan penghianatan

Saiiken
--
chs / week
--
NOT RATINGS
52
Views

Table of contents

VIEW MORE

Chapter 1 - BAB-I Pengorbanan

Pagi hari tahun 2076 di Eridoria seorang wanita bangun dari tempat tidurnya, terdengar bunyi radio.

"Negara kita sudah berhasil merebut Valtania dari penjajah."

Mendengar hal itu wanita itu, yang bernama Jemima langsung bergegas membuka hpnya untuk melihat tentara tentara yang selamat dalam perang tersebut.

"Dimana dia.. dimana dia… tidak ada…"ucapnya.

Jemima membatu karena tidak ada nama suaminya didaftar tentara yang selamat. Tak lama perut Jemima terasa sakit.

"Tidak mungkin, arghh.. anaku akan segera lahir."Ucap Jemima.

Jemima langsung menghubungi ambulan untuk membawanya ke rumah sakit. Setibanya di rumah sakit Jemima langsung dilarikan ke ruang oprasi untuk malakukan oprasi sesar.

"Huekk…Huekkk..Huekk.."suara tangisan bayi terdengar.

Setelah tersadar dari bius Jemima dihampiri oleh perawat yang menggendong dua bayi.

"Selamat ya anak ibu kembar dan keduanya dalam keadaan sehat."ucap perawat.

Kembali ke masalalu di kota Valtania.

"Kita akan merebut Valtania apapun caranya."ucapnya.

Karena keadaan yang mendesak hanya 200 prajurit yang masih selamat di Valtania, kapten mereka yaitu kapten Johan merancang strategi bom bunuh diri.

"Dengar semua.. karena jumlah kita sangat sedikit, kita harus melakukan bom bunuh diri."ucap Johan.

Serontak prajurit-prajurit menolak usulan tersebut karena mereka semua ingin hidup.

"Lu pikir gw ga mau hidup ha!!.. lebih baik mati ada perlawanan… daripada tidak ada perlawanan." Ucap Johan.

Mendengar itu kesemua prajurit mendengarkan arahan dari kaptennya tersebut.

"Lalu gimana rencana kita pak." Ucap prajurit.

Johan menyiapkan strategi untuk perang besok.

Keesokan paginya.

"Ayo anak-anak waktunya bekerja." Ucap Johan.

Para prajurit langsung menempati posisinya masing masing.

"Semuanya sudah di posisi masing-masing pak." Ucap prajurit.

Taklama setelah itu tank tank musuh datang untuk ke seberang kota. Tapi ketika tank musuh melintas diatas jembatan.

"Duaarrrrr!!!." Suara bom yang menghancurkan jembatan.

Pasukan musuh yang mendengar ledakan langsung menuju ke lokasi. Setibanya di lokasi pasukan musuh langsung dihujani peluru MG-34.

"Seranggg!!!!." Ucap Johan

Seketika semua prajurit yang bersembunyi di rumah-rumah warga menunjukan senjatanya dan menyerang dari berbagai arah.

"Sial.. kerahkan semua pasukan kesini." Ucap kepten musuh.

Tak lama kemudia pasukan tank musuh musuh datang dengan tentara-tentara yang membuntutinya dari belakang.

"Inilah saatnya…" Ucap Johan.

Johan segera mengambil alat komunikasinya untuk menghubungi pusat.

"Kirimkan pesawat nuklir sekarang. Kordinat —.—.—."ucap Johan.

Tntara yang berada di atas menara terus menembak menggunakan MG-34 tanpa sadar meriam tank mengarah kepadanya.

"Duaaarrr…" bunyi meriam sekaligus mulainya perang.

"Sekarang saatnya… maju!!!." Ucap Johan.

Semua prajurit maju dengan bom yang tertempel di badan mereka. Satu persatu prajurit meledakan diri mereka ke pasukan musuh.

"Sekarang saatnya… maaf ya gak bisa kirim pesan ke kamu Jemima." Ucap Johan

Lalu Johan memasang bom ke dirinya dan berlari ke arah musuh.

"Durrr!!!.." pasukan Johan satu persatu mengebom diri mereka yang membuat tank musuh tidak bisa berbuat apa apa.

15 menit berlalu.. pesawat tempur datang ke Valtania tetapi tidak menjatuhkan nuklir, melainkan rudal.

"Kenapa tidak menjatuhkan nuklir!!!." Ucap prajurit yang masih selamat.

Tak lama setelah bom diledakan terdengar.

"SERANGGG!!!!." Ucapnya

Karena pengorbanan Johan dengan pasukannya yang membuat pasukan musuh berkurang drastis. Negara Eridoria berhasil merebut Valtania kembali dari musuh.