Dengan bantuan Dilze, Hanze mulai merasakan kesulitan hidup dengan identitas ganda. Sementara di dunia nyata ia hidup sebagai shion yang tampan, di dalam hatinya ia tetap merasa kosong dan tidak bahagia. Tekanan yang datang bersama tubuh baru itu semakin besar, dan Hanze mulai bertanya-tanya apakah penampilan luar benar-benar bisa memberikan kepuasan batin.