Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Pendekar Dua Bayagan

🇮🇩Ari_Rifai_5705
--
chs / week
--
NOT RATINGS
135
Views

Table of contents

VIEW MORE

Chapter 1 - Yori Kecil

Di pagi hari yang cerah. menyelimuti desa zu quan, terdengarlah jeritan seorang ibu yang sedang melahirkan. "Bertahanlah sayang, kau pasti bisa." ucap lelaki itu.

"Oek.. Oek.." suara tangisan bayi.

Lelaki itu memeluk haru." akhirnya. kita memiliki anak."

mereka bedua menangis haru dan saling berpelukan."akan aku beri nama Yori." ucap sang ibu yang lemas.

"iya. Aku yakin, dia akan menjadi orang yang hebat !" ucap sang suami kepada istrinya.

Tiba-tiba."Brak.."suara tendangan pintu, Semua orang desa zu quan berteriak ketakutan. Desa zu quan adalah desa yang tak memiliki kekuatan. Mereka selalu ditindas oleh warga kerajaan, yang rata-rata memiliki ilmu sihir.

"penyihir !" teriak sang suami.

Penyihir itu tersenyum menyeringai kepada mereka berdua. ia melirik Yori yang kecil tak percaya itu dan ingin merebutnya.

"haha.. Berikan anak itu !" ucap penyihir dengan suara serak.

"sayang. tunggu di sini, aku akan membawa Yori pergi." ucap sang suami.

Sang ayah. mengendong Yori dengan ketakutan, ia membawa Yori pergi ke hutan-hutan untuk menyelamatkan Yori yang malang itu.

Desa zu quan selalu di tindas. mereka tak memiliki kekuatan, mereka selalu di hantu oleh para penyihir yang ada di kerajaan dinasti barat, Siapa yang kuat ia yang berkuasa.

jeritan meminta tolong ada di mana-mana. penyihir terbang ke sana kemari, e warga desa zu quan. sang ayah yang terus berlari, ia tak menghiraukan para penyihir yang terbang mengejarnya.

"berhenti !" teriak penyihir itu terbang mengejarnya.

"wus.." suara tembakan energi dari penyihir.

Sang ayah melompat. menghindari tembakan -tembakan dari para penyihir. Ia terus berlari engah-engah, melawan rasa dan takutnya.

"sedikit lagi !" ucap sang Ayah dengan nafas kelelahan.

Jin hutan tak tega melihat sang ayah. yang di kejar oleh para penyihir, Jin itu mengikuti sang ayah yang menyelamatkan Yori. Di depan sana, Terdapat air terjun yang mengalir deras ia terus berlari. Tiba-tiba, Ia tersandung sebuah akar pohon "dug.." bunyi hempasan badan e tanah.

"haha.. Mau kemana kau hah !" teriak penyihir.

Sang ayah mencium Yora dan Tanpa berpikir panjang, sang ayah melemparkan Yora ke aliran air terjun itu. Ia hanya berdoa kepada dewa agar kelak anaknya akan selamat.

"kurang ajar !" teriak penyihir.

Sebagian penyihir terbang. mengitari air terjun yang deras, untuk melihat keberadaan Yori. Namun, mereka tak dapat melihatnya kerena kabut yang tebal di bawah air terjun itu.

"aku bersumpah ! Anak itu tak akan memiliki kekuatan !" teriak penyihir itu dengan lantang.

Penyihir itu memegang kepala lelaki tak bersalah itu dan menghisap jiwanya "ahh..." teriak lelaki tak bersalah itu.

Yori kecil yang hanyut tenggelam di air. Ia terus menangis, ia hanyut dalam aliran air sungai yang deras itu. jin itu mengambil sebuah batang kayu, yang menyangkut di bebatuan. Ia menyangkutkan Yori di batang yang mengambang itu, membuatnya timbul di atas permukaan.

Seorang lelaki tua paruh baya. Yang sedang betapa di aliran sungai, mendengar suara tangisan bayi. "oek.. Oek.."

"bayi ?" ucapnya terkejut.

Ia bangun dari duduknya dan berlari menuju sumber suara itu. Ia segera mengambil Yori yang malang itu dan membawanya ke rumah.

"anak siapa ini ? Siapa yang tega membuang nya ?" gumam lelaki tua itu bertanya-tanya.

"nama nya adalah Yori. para penyihir itu ingin mengincar anak ini, mereka telah membunuh kedua orang tuanya." ucap jin yang bersembunyi di badan Yori.

Lelaki tua itu terkejut dan berkata." kau siapa ? keluarlah."

Jin itu keluar dari tubuh Yori dan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Lelaki tua itu mengangguk dan mengerti. "baiklah. Aku akan membesarkan nya."

****************

5 tahun telah berlalu. Yori yang sudah tumbuh menjadi balita, ia menjadi anak yang tumbuh sehat dan cerdas. Ia di latih dan di besarkan oleh si kakek, yang bernama yu Chen.

Kakek yu Chen selalu memberi nasihat kepada Yori dan mengajarkan berbagai cara bertahan hidup dan berlatih mengola energi di dalam tubuhnya.

Namun, Yori selalu di tertawakan dan di remehkan oleh teman-temanya. Karena ia tak memiliki kekuatan.

"lihat. Yori payah, ia tak memiliki kekuatan apa-apa." ucap teman-temanya.

Yori tumbuh menjadi anak yang sabar dan tak pantang menyerah. Ia melawan kekuatan sihir melalui kepintarannya, Jin yang bersemayam di tubuh Yori sangat bangga kepada yori. walau tak memiliki kekuatan, ia bukalah anak yang pendendam.

Yori selalu di liput kasih sayang, dan selalu menolong orang yang kesusahan.

Dari kejauhan kakek yu Chen memanggilnya. "Yori ayo pulang."

Yori tersenyum dan tak menggubris perkataan teman-temanya. "maaf aku harus pulang."

Kakek yu Chen selalu sabar melatih Yori."alirkan energi di telapak tanganmu dan ledakan batu itu." ucap si kakek.

Yori berusaha sebisa mungkin. Namun, tak terjadi apa-apa. "aku tak bisa kek." ucap Yori yang polos.

Kakek yu Chen merengutkan dahinya dan memegang janggut yang panjang."aneh, harusnya Yori sudah bisa memiliki energi." gumamnya.

Setiap hari dengan sabar, Kakek yu Chen melatihnya. namun, hasilnya tetap sama Yori tak bisa, setiap hari Yori di tertawaan dan menjadi bahan olokan teman-temanya.

Yori merenung. ia pergi ke sebuah hutan yang terdapat aliran sungai kecil, yori tak sengaja melihat seekor monyet dan ular yang sedang bertarung. sepintas di pikiran Yori, ia meniru gerakan monyet itu, melompat memukul dan menendang.

Tiba-tiba. seseorang melemparkan batu ke arah Yori, ternyata itu adalah teman-temanya. "haha..lihatlah gerakan bodoh itu. Yori tak bisa melakukan sihir."

Semua tertawa. "lihat ini baik-baik." ucap anak laki-laki itu.

Anak itu tersenyum dan melemparkan bola api ke arah Yori. Yori melompat menghindari seranganya, meniru gerakan monyet.

Jin yang bersemayam di tubuhnya merasa kesal. Ketika temanya melemparkan api-api ke arah Yori dan seketika "Bom." suara asap mengepul.

Jin itu menyerupai Yori dangan mata bercahaya dan menyeramkan. Semua temanya terkejut dan berlari ketakutan. "Yori iblis." teriak mereka ber tiga.

Mereka mengadukan kejadian itu kepada kakek Yu Chen." kakek, Yori menjadi iblis."

Kakek Yu Chen tak percaya, mendengar kata-kata anak-anak itu. "kalian mungkin sala lihat."

"Benar kek kami semua menyaksikannya." ucap mereka.

Tak berapa lama kemudian. kakek yu Chen mencari keberadaan Yori, Ia berjalan pulang menuju pulang ke rumah. "kau dari mana saja nak ? kakek mencari mu."

"Maaf kek aku bermain di hutan seberang sana." ucap Yori yang polos.

kakek Yu Chen melarang Yori untuk pergi ke hutan seberang sana."di sana banyak sekali hewan buas. Jika kau sekali lagi pergi, kakek akan berikan hukuman."

Yori mengangguk mengerti. Kakek yu Chen menyuruh Yori untuk pulang dan makan siang.