Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Escape the Game: 9 Challenges to Win

🇮🇩sobarikeren
--
chs / week
--
NOT RATINGS
79
Views

Table of contents

Latest Update1
lomba1 months ago
VIEW MORE

Chapter 1 - lomba

Pagi itu, suasana di kota tampak biasa saja. Namun, untuk Randy, Dina, dan Ardan, hari itu menjadi berbeda dari yang lain. Ketiganya adalah teman lama yang selalu menghabiskan waktu bersama. Mereka baru saja selesai bermain game di dunia nyata, tetapi sesuatu yang aneh terjadi. Tiba-tiba, layar komputer mereka berkedip, dan suara mesin terdengar, menyesakkan udara di sekitar mereka.

"Eh, lo ngerasain nggak?" tanya Dina dengan wajah bingung, menatap layar monitor yang tiba-tiba berubah.

Randy mengangguk. "Iya, ini aneh banget. Kayak ada yang salah sama game ini."

Ardan, yang biasanya lebih tenang, terlihat gelisah. "Kenapa kita kayak... nggak bisa keluar dari sini?"

Belum sempat mereka menjawab, tubuh mereka terasa ringan, dan seolah ada kekuatan yang menarik mereka. Dalam sekejap, mereka terhisap ke dalam layar komputer, dan sebelum mereka sempat mengeluarkan suara, mereka sudah berada di tempat yang sangat berbeda.

Suasana di sekitar mereka gelap, dengan cahaya neon yang berkelap-kelip di berbagai sudut. Ketiganya berdiri di tengah arena balapan raksasa yang tampaknya berasal dari dunia virtual. Kendaraan-kendaraan canggih berderet di sisi jalan, dan suara mesin yang bising semakin terdengar. Mereka bisa merasakan getaran di lantai, tanda bahwa balapan akan segera dimulai.

Tiba-tiba, seorang NPC pria muncul di depan mereka. Karakter ini mengenakan armor futuristik dengan warna merah yang berkilau, wajahnya penuh dengan kekuatan. Zarnak, itulah namanya, pengawas lomba yang memiliki kekuatan fisik luar biasa.

"Selamat datang di Lomba Xtreme, para pemula!" kata Zarnak dengan suara berat yang penuh amarah. "Jika kalian ingin bertahan, kalian harus memenangkan lomba ini. Tapi ingat, hanya ada satu yang bisa keluar hidup-hidup dari arena ini. Kalau kalian pikir ini hanya soal kecepatan, kalian salah."

Randy menatap NPC itu dengan mata penuh tanya. "Apa maksudnya? Kita harus berhadapan dengan kalian?"

Zarnak tertawa sinis. "Tentu saja. Aku adalah penjaga arena ini. Kalian akan berhadapan dengan musuh-musuh terkuat yang pernah ada. Jika kalian ingin keluar dari dunia ini, kalian harus mengalahkan kami semua."

Dengan itu, Zarnak menghilang, dan tiga sosok lainnya muncul di tengah arena balapan. Marv, seorang NPC wanita dengan pakaian tempur yang memancarkan energi berbahaya, Valthor, NPC besar bertubuh kekar dengan senjata laser, dan Skrix, NPC dengan kemampuan sihir gelap yang bisa mengendalikan medan sekitar.

Marv tersenyum lebar. "Kalian pikir bisa menang melawan kami? Aku akan menunjukkan betapa kuatnya kalian. Setiap rintangan di sepanjang jalur ini akan jadi ujian bagi kemampuan kalian."

Valthor mengangkat senjatanya dan menatap mereka dengan tatapan tajam. "Aku tak akan memberi ampun pada siapa pun yang mencoba melewati garis finis. Kalian akan merasakan kekuatan sesungguhnya."

Skrix tertawa pelan, matanya menyala dengan cahaya ungu gelap. "Kekuatanku akan menghancurkan kalian satu per satu. Siap-siap untuk merasakan gelapnya dunia ini."

Randy, Dina, dan Ardan tidak punya pilihan selain melanjutkan lomba. Mereka tahu mereka harus berjuang keras, meskipun mereka tidak tahu bagaimana cara melawan NPC yang begitu kuat. Mereka mulai melaju dengan kendaraan mereka: Randy dengan mobil sport futuristik, Dina dengan sepeda motor, dan Ardan dengan skateboard terbangnya.

Namun, begitu mereka mulai, Marv sudah siap menghalangi mereka dengan rintangan yang muncul di sepanjang jalan. Setiap kali mereka melewati jalan mulus, tiba-tiba muncul rintangan energi yang siap menabrak mereka. Valthor mulai menembakkan laser yang sangat kuat, memaksa mereka menghindar dengan cepat, sementara Skrix menggunakan kekuatan sihirnya untuk menciptakan ilusi dan membingungkan mereka.

Satu per satu, mereka menghadapi tantangan yang semakin berat. Dina harus menghindari jebakan berbahaya yang ditinggalkan oleh Marv, Ardan berusaha menyeimbangkan skateboard terbangnya saat Valthor melemparkan serangan laser, dan Randy berjuang keras untuk tetap melaju saat Skrix mengendalikan angin dan mengubah jalur balapan menjadi penuh rintangan.

Namun, mereka tidak menyerah. Setiap kali mereka hampir terjatuh, mereka saling mendukung, bekerja sama, dan mencari cara untuk mengalahkan NPC yang kuat ini.

Akhirnya, setelah perjuangan sengit, Randy berhasil melewati garis finis pertama, diikuti oleh Dina dan Ardan yang berada tepat di belakangnya. Mereka hampir kelelahan, tetapi kemenangan itu terasa luar biasa.

Tiba-tiba, layar besar di atas mereka menyala, mengumumkan hasil balapan.

"Selamat! Kalian berhasil!" suara robot terdengar di seluruh arena. "Karena kalian menang, kalian kini berhak melanjutkan ke dunia berikutnya. Satu langkah lebih dekat untuk keluar dari dunia game ini."

Dengan sorak sorai, portal besar muncul di tengah arena, memancarkan cahaya biru yang terang.

"Kita harus masuk ke portal itu," Randy berkata, melihat cahaya yang menggoda di depannya.

Dina dan Ardan mengangguk, lalu mereka melangkah maju, menyelami portal yang siap membawa mereka ke dunia baru.

Bersambung