Sei mengajak Kei jalan-jalan dengan mengendarai mobil. Sei yang mengemudikan mobil, dikarenakan Kei masih belum mendapatkan lisensi mengemudi.
Sei menatap Kei yang hanya memasang wajah datar dari pertama kali dia menjemputnya. "Ternyata menyenangkan juga. Kau cukup dewasa untuk seorang anak muda."
"Dewasa adalah sikap. Menigngat usia hanyalah kumpulan angka," balas Kei dengan begitu snatainya sambil memandang setiap pemandangan alam indah yang mereka lalui berdua.
"Kau selalu saja begitu. Tapi, itulah yang aku suka dari dirimu," balas Sei dengan senyuman manis di wajahnya.
Sei menghentikkan mobilnya di tepi jalan. Di mana dari tempat itu, kau bisa melihat pemandangan yang indah, seperti gunung yang bersalju di seberang sana, dan sawah-sawah yang hijau di bawahmu.
"Ini adalah tempat yang indah. Aku sering ke sini untuk menenangkan diri dari segala macam hal-hal yang membuatku pusing," ungkap Sei.
Kei terlihat takjub akan tempat ini. Matanya melirik genit pada setiap inci dan lekukan tubuh orang yang dia cintai. "Aku rasa tampat ini juga cocok untuk berhubungan seks. Mengingat aku ingin sekali berhubungan seks denganmu di tempat yang indah seperti ini."
Sei terkejut dengan tawaran yang diungkapkan oleh kekasihnya, "Hah! Kau gila. Bagaimana jika orang-orang memergoki kita?"
"Lagian lalu lintas di sini kebetulan sedang sepi," jawab Kei dengan santainya. "Kau juga pasti ingin berhubungan seks juga, kan."
Sei hanya terdiam dengan wajahnya yang memerah.
"Lagian di mobil ini adalah selimut. Kau bisa jongkok dan menutupi badanmu dengan selimut. Sementara itu, aku akan memasukkan batang milikku ke dalam lubangmu. Dengan begitu, tidak aka nada yang curiga dengan hubungan suci kita," balas Kei dengan begitu santainya.
"Baiklah." Sei hanya bisa pasrah. Dia menutupi tubuhnya dengan selimut dan melucuti celananya. Sehingga bagian bawah tubuhnya benar-benar telanjang. Sei berjongkok dan area kewanitaannya yang telanjang bulat sudah dalam posisi bersiap untuk digauli oleh Kei.
Melihat posisi Sei yang sudah bersiap. Kei segera memasuki selimut dan menciumi serta menjilati lubang suci milik Sei.
"Apa yang kau lakukan?!" ujar Sei yang terkejut.
Kei berhenti menciumi dan menjilati area suci Sei. "Aku ingin mencumbu setiap inci tubuhmu yang begitu indah."
"Oh, begitu," ujar Sei yang merasa geli ketika Kei menjilati dan menciumi area suci miliknya.
Kei benar-benar begitu buas dalam menciumi dan menjilati area suci milik pasangan hidupnya.
Setelah menjilati dan menciumi area suci milik Sei. Kei membuka resleting celananya dan memperlihatkan batang miliknya yang begitu tegak menantang. Kei memasukkan batang miliknya ke dalam lubang kenikmatan milik Sei.
Sei meringis kesakitan, ketika batang milik Kei memasuki area kenikmatan miliknya. Batang yang tegak menantang itu bergerak maju-mundur cantik di dalam lubang dinding kewanitaan. Sei menggigit bibir bawahnya dan merasakan sebuah kenikmatan seks dengan posisi "doggy style." Kedua tangan Kei memegang pinggul Sei yang begitu seksi, seraya menggerakkan batang kejantanannya maju-mundur cantik di dalam lubang kenikmatan milik Sei.
Sei membuka mulutnya cukup lebar. Dia benar-benar merasa perih, tetapi juga merasakan sebuah kenikmatan berhubungan seks di dalam mobil.
Sementara itu, Kei semakin buas dalam menyodok lubang kenikmatan Sei dengan posisi "doggy style." Semakin dalam Kei menyodok, maka semakin besar rasa nikmat yang dirasakan oleh Sei.
Batang milik Kei mengeluarkan cairan putih kental yang penuh cinta pada bagian dalam lubang kenikmatan Sei. Cairan itu ada yang masuk ke dalam rahim dan ada juga yang mengumpul di sekitar lubang kenikmatan tersebut.
"Sepertinya kau habis muncrat banyak, Kei," ujar Sei.
"Wajar bagi seorang lelaki. Karena aku benar-benar menginginkanmu secara jiwa dan raga," balas Kei.
Kei kemudian menarik tubuh Sei keluar dari selimut. Dia kemudian duduk di pintu mobil dengan kedua tangannya memegang pinggul Sei.
Dengan kondisi badan yang telanjang pada bagian bawahnya. Sei berjongkok sambil memandangi keindahan alam. Sementara dari belakang, Kei memasukkan batang tegak menantang miliknya ke dalam lubang kenikmatan Sei.
Sei hanya bisa mendesah ketika Kei semakin keras dan liar dalam menggerakkan maju-mundur cantik batang miliknya di dalam lubang kenikmatan milik Sei. Semakin liar Kei dalam bercinta. Maka semakin banyak cairan putih kental yang membasahi lubang kenikmatan Sei, yaotu tenang sisi gelap dari rezim yang berkuasa.
.
.
Setelah selesai bercinta, kedua pasangan berbeda usia itu melanjutkan perjalanan hidup mereka yang menggairahkan. Untuk menjelajahi setiap inci dari dunia ini.