Chereads / Rebirth: Inner Voice / Chapter 1 - The end

Rebirth: Inner Voice

Thetupe
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 365
    Views
Synopsis

Chapter 1 - The end

Seorang laki-laki Tampan, tinggi, bahu lebar, berjalan sedang berjalan ke arah pintu keluar, Di balik baju Oversize nya terdapat otot kokoh dan kencang tapi juga dengan beberapa tato.

Namanya adalah Star Nir Aurelius.

Star memiliki rambut berwarna hitam pekat dengan gaya wolf cut, Mata Emerald yang sangat jarang orang miliki.

Star memiliki karir sukses di industri hiburan sebagai penyanyi Rapper papan atas di usia 25 tahun.

Dia memiliki penghasilan bersih sekitar 2,5 Miliar Dollar sebagai penyanyi papan atas, tapi itu belum semuanya karena dia juga memiliki beberapa perusahaan yang dikembangkan nya.

Tapi itu juga belum semuanya karena ada juga dari keluarganya, keluarganya memiliki kekayaan dan pengaruh yang sangat besar di berbagai bidang seperti Bisnis, politik, Militer.

(NOTED: SEPERTI KELUARGA ROCKEFELLER, JIKA KALIAN TIDAK TAHU KELUARGA TERSEBUT BISA SEARCHING DI GOOGLE HANYA SAJA KELUARGA ITU ADALAH KELUARGA PERBANKAN.)

Keluarganya terkenal karena memiliki kekayaannya yang besar dan pengaruhnya yang membuat beberapa negara waspada, walaupun begitu keluarga Star terkenal tertutup dan penuh rahasia.

Walaupun ada beberapa orang yang tersorot publik seperti Kakeknya yang mantan komandan tertinggi di militer, tapi sebagian tertutup dari publik.

Sehingga orang-orang biasa tidak mengetahui sebagain besar aktivitas keluarga Star dan hanya orang yang memenuhi syarat untuk orang yang ingin memiliki koneksi pribadi dengan keluarganya.

Salah satu orang yang tidak mengungkap nama Aurelius adalah Star, bukannya dia tidak suka menjadi sorotan publik tapi dia memiliki jalannya sendiri.

Dia ingin sukses di industri hiburan sebagai penyanyi tanpa orang-orang berpikir kalau dirinya bergantung kepada keluarganya.

Star sukses karena usahanya sendiri, walaupun sebenarnya Star adalah pewaris keluarga Aurelius.

Ayahnya setuju dengan perkataan Star yang bilang dirinya Ingin sukses dengan caranya sendiri.

Walaupun begitu dia tetap menjadi pewaris keluarga Aurelius hanya saja waktunya di undur dan tidak sekarang.

Saat Star sampai di luar gedung pencakar langit dan berjalan ke arah tempat parkir dan memasuki mobil Ford Mustang GT500 nya.

"Hah... sekarang beres, tinggal pulang dan beristirahat di rumah." Kata Star dan menyalakan mobilnya.

Brum~!

Brum~!

Suara mobil terdengar lumayan keras, dan Mobil Mustang pun perlahan keluar dari tempat parkir dan melaju di jalan raya.

Star melaju di jalan raya sambil menikmati ketenangan malam dengan lagu "Die White A Smile" mengalun lembut dari sistem suara mobil.

Suara bass yang khas mengisi kabin, sementara jalan raya yang lumayan sepi memberikan rasa damai setelah hari yang panjang di studio rekaman.

Tidak ada yang istimewa dalam perjalanan ini, hanya Star yang mengemudi dengan Lagu yang memberikan rasa damai.

Mobil Pun perlahan melambat dan berhenti di jalan karena lampu merah, Saat Star menunggu beberapa saat lampu menandakan hijau dan Star melaju lagi tapi tiba-tiba ada Mobil Suv Hitam menghalangi jalannya di depannya.

Star yang melihat ini kebingungan, kaca mobil di depan perlahan terbuka dan sebuah pistol di arahkan kepada Star dan menarik pelatuknya.

*Door!!

*Door!!

Peluru melayang ke arah Star yang sedang duduk di kursi kemudi mobil. Kaca depan pecah berhamburan saat peluru pertama menembusnya.

Beberapa peluru lain segera menyusul, menghantam tubuh Star. Peluru-peluru itu menembus kulit dan daging, meninggalkan luka yang mengucurkan darah.

"Batuk! Ack!"

Erangan dan darah keluar bersamaan dari mulut Star. Tubuhnya gemetar, sementara darah terus mengalir dari luka di dada, bahu, dan lengannya.

Mobil-mobil di sekitar segera melarikan diri, sementara SUV hitam yang menembaki Star melesat pergi tanpa jejak.

Namun, tidak semua orang melarikan diri. Beberapa pengemudi memilih turun untuk membantu.

Seorang pria paruh baya, mungkin berusia 40-an, berlari ke arah mobil Star. Dengan susah payah, dia membuka pintu mobil yang rusak. Ketika akhirnya berhasil, matanya melebar saat melihat siapa yang ada di dalam.

"Kau... Bukankah kau Star?" serunya terkejut.

Star, meski lemah karena kehilangan darah, hanya mampu mengangguk pelan.

Pria itu segera menghilangkan keterkejutannya dan berteriak, "Seseorang cepat panggil polisi dan ambulans!"

Orang-orang di sekitar mulai membantu. Beberapa mengangkat tubuh Star keluar dari mobil, sementara yang lain menelepon ambulans dan polisi.

"Tolong bertahan, Star. Aku akan mencoba menghentikan pendarahanmu," kata pria itu sambil merobek bajunya untuk membalut luka-luka Star.

Namun, Star tetap diam, menatap buram ke arah langit. Pikirannya mulai melayang.

'Jadi begini cara aku mati? Ada yang benar-benar ingin menyingkirkanku dari industri hiburan…' pikirnya dengan lemah.

Ia teringat konflik sebulan lalu dengan seorang rapper papan atas—diss track saling balas yang memuncak menjadi permusuhan.

Star tersenyum pahit, darah terus mengalir dari sudut bibirnya.

"Star, kau tahu siapa yang menembakmu?" tanya pria itu.

Star mengalihkan pandangan ke pria itu. Meskipun ia menolongnya, Star tidak ingin menjawab. Mengungkap pelaku hanya akan menyeret pria itu ke dalam bahaya.

Melihat Star tetap diam, pria itu bertanya lagi, "Kau tahu, bukan?"

Dengan sisa kekuatannya, Star membuka mulut. "Persetan kau," gumamnya sebelum kesadarannya hilang sepenuhnya.

Pria itu tertegun. Namun, suara sirene polisi dan ambulans yang semakin mendekat memaksanya berdiri.

"Kenapa kau menjawab seperti itu…" gumamnya pelan, menatap ambulans yang datang.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Pagi Hari

[Opening Berita]

(Musik latar serius, logo stasiun TV muncul di layar)

Penyiar:

"Kabar duka datang dari dunia hiburan internasional. Star Nir, artis multitalenta yang dikenal luas dengan nama panggung 1-Star, dilaporkan meninggal dunia akibat insiden penembakan tragis. Peristiwa ini terjadi malam tadi di salah satu jalan utama kota."

[Visual: Rekaman TKP]

(Gambar mobil Star Nir yang hancur, garis polisi, dan tim forensik di tempat kejadian)

Penyiar:

"Insiden ini terjadi sekitar pukul 21.30 waktu setempat. Star Nir sedang mengemudikan mobil pribadinya ketika tiba-tiba sekelompok orang tak dikenal melepaskan tembakan. Peluru-peluru tersebut menembus kaca mobil dan mengenai tubuhnya, menyebabkan luka parah yang akhirnya merenggut nyawanya."

[Visual: Foto-foto Star Nir dalam berbagai acara, sorotan prestasi]

(Gambar Star Nir di atas panggung, wawancara, dan saat menerima penghargaan)

Penyiar:

"Star Nir, atau yang lebih akrab dikenal dengan nama panggungnya 1-Star, adalah sosok inspiratif yang dikenal dengan bakatnya yang luar biasa. Selain aktif di dunia hiburan, ia juga dikenal peduli terhadap isu-isu sosial. Namun, kesuksesannya di industri ini tidak lepas dari konflik dengan beberapa pesaing."

[Wawancara dengan saksi mata]

(Seorang pria yang membantu Star Nir di lokasi kejadian diwawancarai)

Saksi Mata:

"Saya dengar suara tembakan, lalu melihat mobilnya penuh dengan lubang peluru. Ketika saya mendekat, saya sangat kaget melihat itu adalah Star Nir. Kami langsung mencoba membantu, tapi kondisinya sangat parah."

[Penyiar kembali di studio]

(Wajah penyiar tampak serius dan berduka)

Penyiar:

"Polisi saat ini telah memulai penyelidikan untuk mengungkap dalang di balik insiden ini. Berdasarkan informasi awal, motif serangan ini diduga terkait dengan konflik profesional yang dialami Star Nir sebulan terakhir. Namun, penyelidikan lebih lanjut masih terus dilakukan."

[Visual: Fans berkumpul untuk mengenang Star Nir]

(Fans terlihat menangis, membawa lilin, bunga, dan poster bertuliskan '1-Star Forever')

Penyiar:

"Para penggemar Star Nir di seluruh dunia berduka atas kepergiannya. Media sosial dipenuhi dengan ungkapan belasungkawa dan tagar seperti #Goodbye1Star serta #JusticeFor1Star. Banyak yang berharap keadilan segera ditegakkan untuk artis yang begitu berarti bagi mereka."

[Penutup]

(Musik latar mengiringi visual terakhir: layar hitam dengan tulisan "In Memoriam Star Nir / 1-Star")

Penyiar:

"Kami segenap kru berita mengucapkan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga, teman, dan para penggemar Star Nir. Semoga ia beristirahat dalam damai dan dikenang selamanya sebagai 1-Star yang bersinar di hati banyak orang."

(Berita berakhir dengan suasana penuh duka)

===============================

Yo!, Pertama-tama tata bahasa saya buruk, dan ya...kalian mengertilah ya kalau Tata bahasa buruk itu selalu tidak jelas, itu saja sih.

Bye!~

Cmiw~~