Chereads / Chrono Life / Chapter 5 - Entitas Tidak Dikenal

Chapter 5 - Entitas Tidak Dikenal

Demiurgos membuka matanya dan menyadari dirinya tidak berada di kamar, melainkan di ruang hampa yang tak berujung. Cahaya keemasan memancar dari segala arah, sementara jam-jam raksasa melayang di kejauhan, berputar perlahan seolah-olah waktu itu sendiri sedang diamati.

Demiurgos:

(Menatap sekeliling, bingung)

"Di mana aku? Apa ini mimpi... atau sesuatu yang lebih nyata?"

Tiba-tiba, suara tenang namun penuh wibawa menggema di seluruh ruang.

Chronos:

(Suara terdengar dari segala arah)

"Selamat datang, Demiurgos. Kau berada dalam Kesadaran Waktu—sebuah tempat di luar batas realitas."

Demiurgos memutar tubuhnya, mencari sumber suara itu, hingga muncul sosok dengan aura luar biasa. Sosok pria dengan rambut perak mengalir seperti arus sungai, mengenakan jubah dengan pola jam pasir yang berkilauan. Matanya bercahaya biru terang, seakan menatap langsung ke dalam jiwa Demiurgos.

Demiurgos:

(Menatap sosok itu penuh kewaspadaan)

"Siapa kau? Dan kenapa aku di sini?"

Chronos:

(Aura wibawanya melembut)

"Aku adalah Chronos, Dewa Waktu, penjaga jalannya alur dan takdir. Aku yang mengawasi aliran waktu di semua dimensi dan realitas."

Demiurgos:

(Terkejut)

"Chronos...? Apa maksud semua ini? Kenapa aku?"

Chronos melangkah maju, mendekati Demiurgos, lalu berbicara dengan nada serius.

Chronos:

"Kau adalah 'The Chosen One,' Demiurgos. Kau telah dipilih oleh kekuatan yang bahkan aku tidak bisa ungkapkan sepenuhnya. Kau adalah pusat dari sesuatu yang lebih besar, sesuatu yang menentukan masa depan dunia ini."

Demiurgos:

(Ada campuran emosi di wajahnya—kebingungan, ketakutan, dan rasa penasaran)

"Aku? The Chosen One? Kenapa aku? Aku hanyalah seseorang yang terjebak dalam dunia ini!"

Chronos:

(Sedikit tersenyum)

"Tidak ada pilihan yang dilakukan secara acak. Semua ini telah ditulis oleh alur yang bahkan aku tidak bisa mengubahnya. Kau memiliki potensi untuk mengubah segalanya, Demiurgos."

Namun, saat Chronos hendak melanjutkan, retakan mulai muncul di sekitar ruang kesadaran itu. Ruang hampa mulai bergetar hebat, jam-jam raksasa di kejauhan pecah satu per satu, dan aura tekanan besar memenuhi tempat itu.

Chronos:

(Alisnya berkerut, berbicara cepat)

"Tidak! Seseorang mencoba mengganggu percakapan ini! Tidak seharusnya ada yang bisa masuk ke sini!"

Demiurgos:

(Ada rasa takut dalam suaranya)

"Apa yang terjadi? Siapa yang mencoba masuk?"

Chronos menatap Demiurgos dengan keseriusan mendalam.

Chronos:

(Dengan nada mendesak)

"Aku tidak punya waktu untuk menjelaskan semuanya. Ketahuilah ini, Demiurgos: takdirmu akan melibatkan lebih banyak pengorbanan dan kekuatan daripada yang pernah kau bayangkan. Kau harus siap. Temukan jawabanmu sendiri di dunia itu!"

Retakan semakin meluas, dan sosok Chronos mulai memudar.

Chronos:

(Suaranya melemah)

"Aku minta maaf, Demiurgos. Waktuku habis. Kembalilah... dan persiapkan dirimu. Kita akan bertemu lagi, cepat atau lambat!"

Dalam sekejap, segalanya menjadi gelap.

---

Demiurgos membuka matanya di dunia nyata. Cahaya siang masuk melalui jendela kamarnya. Napasnya tersengal, tubuhnya terasa lelah, namun pikirannya penuh dengan pertanyaan yang tidak terjawab.

Demiurgos:

(Menatap tangannya, bergumam)

"Chronos... The Chosen One... Apa semua itu nyata, atau hanya mimpi? Apa maksud semua ini?"

Dia tidak tahu bahwa petualangannya yang sebenarnya baru saja dimulai.

Demiurgos menatap benda di samping tubuhnya dengan tatapan terkejut. Sebuah relic berbentuk mata berwarna perak dengan garis-garis biru menyala tergeletak di atas kasurnya. Relic itu tampak seolah memancarkan aura misterius, dan seiring waktu, mata pada relic tersebut terlihat seperti mengamati langsung ke dalam dirinya.

Demiurgos:

(Ada ketegangan dalam suaranya)

"Apa... apa ini? Kenapa benda ini ada di sini? Apa ini semacam tanda dari Chronos?"

Dia memegang relic itu dengan hati-hati. Begitu jarinya menyentuh permukaannya, energi aneh merambat melalui tubuhnya. Pandangannya menjadi kabur sesaat, dan suara samar bergema di pikirannya.

Suara Chronos (bergema dalam pikirannya):

"Relic ini adalah hadiah sekaligus ujian, Demiurgos. Gunakanlah dengan bijak, karena kekuatan yang ada di dalamnya bisa membawa perubahan besar... atau kehancuran."

Demiurgos memandang relic itu dengan kebingungan sekaligus rasa takut.

Demiurgos:

(Berbicara pada dirinya sendiri)

"Hadiah? Ujian? Apa maksud semua ini, Chronos? Apa yang kau harapkan dariku?"

Tiba-tiba, relic itu bersinar terang, dan bayangan dari simbol jam pasir muncul di udara di atasnya. Dari dalam relic terdengar suara lembut namun kuat, berbeda dari suara Chronos.

Suara dari Relic:

"Aku adalah Eye of Temporal Insight, ciptaan Chronos untuk menguji pewaris waktu. Jika kau mampu menguasai kekuatanku, maka kau layak untuk memahami jalannya takdir."

Demiurgos terdiam, mencoba mencerna kata-kata tersebut.

Demiurgos:

(Menyipitkan mata, berbicara dengan tegas)

"Eye of Temporal Insight? Ujian, huh? Kalau ini memang bagian dari apa yang harus kulakukan sebagai 'The Chosen One,' maka aku akan mencoba."

Dia menggenggam relic itu erat, dan cahaya dari relic mulai menyatu ke dalam tubuhnya. Sensasi panas dan dingin bergantian menjalar melalui dirinya, sementara bayangan dan kilasan waktu yang berbeda-beda melintas di pikirannya.

---

Setelah beberapa saat, relic berhenti bersinar dan kembali seperti semula. Demiurgos jatuh terduduk di kasurnya, keringat bercucuran.

Demiurgos:

(Terengah-engah)

"Ini... ini gila. Aku bisa merasakan sesuatu yang berbeda... seolah-olah waktu itu sendiri mengalir di tubuhku."

Dia menatap relic itu sekali lagi, kini dengan pemahaman yang sedikit lebih dalam.

Demiurgos:

(Membisikkan tekadnya)

"Kalau ini benar-benar ujian, maka aku akan membuktikan bahwa aku layak. Chronos... aku tidak akan mengecewakanmu."

Namun, tanpa sepengetahuannya, keberadaan Eye of Temporal Insight telah memancarkan sinyal ke pihak-pihak tertentu. Di suatu tempat, jauh dari tempat Demiurgos berada, seseorang dengan jubah hitam dan simbol Absolute di dadanya membuka matanya, tersenyum penuh arti.

???

(Menggumam pelan)

"Relic itu telah muncul... Waktunya telah tiba."