Chereads / Chrono Life / Chapter 3 - Rahasia Besar!

Chapter 3 - Rahasia Besar!

Di lorong yang sunyi itu, Haniel berhenti melangkah. Tatapannya menelusuri dinding berukir megah yang dipenuhi kenangan masa kecilnya bersama Demiurgos. Namun, bayangan itu segera digantikan oleh kekhawatiran. Ia mendengar langkah Demiurgos yang mendekat dari ujung lorong.

Demiurgos:

"Kak? Apa yang kau lakukan di sini? Kau terlihat... gelisah."

Haniel:

(Tersenyum tipis, mencoba menyembunyikan kegelisahannya)

"Gelisah? Kau terlalu berimajinasi, Demi. Aku hanya sedang mengingat masa lalu."

Demiurgos:

(Praktis, tanpa basa-basi)

"Jangan mengelak. Aku tahu ada sesuatu yang kau sembunyikan. Kau selalu seperti ini jika ada masalah besar."

Haniel:

(Menoleh tajam, tapi senyumnya tetap terlihat lembut)

"Kau terlalu banyak tahu, Demi. Tapi ini bukan hal yang perlu kau khawatirkan."

Demiurgos:

(Antusias tapi tegas)

"Jika itu melibatkan keluarga kita, aku harus tahu. Jangan mencoba melindungiku dengan kebohongan, Kak."

Haniel terdiam sejenak, menatap wajah Demiurgos dengan penuh perasaan. Ia tahu bahwa adiknya tak akan mundur begitu saja. Setelah memastikan lorong itu kosong, Haniel memberi isyarat agar Demiurgos mengikutinya.

Mereka berjalan ke sebuah perpustakaan tua di ujung koridor. Haniel menutup pintu dengan hati-hati dan memeriksa sekitarnya sebelum akhirnya mengaktifkan Domain Expansion: True Silent of Truth. Cahaya terang dari elemen cahaya bercampur dengan mana membentuk ruang yang benar-benar tertutup dari pengamatan dunia luar.

Demiurgos:

(Terkejut, melihat perubahan lingkungan)

"Kak, apa ini? Kau tidak pernah menunjukkan ini sebelumnya..."

Haniel:

(Sambil menatap adiknya serius)

"Dengar, Demi. Apa yang akan aku katakan sekarang, kau harus bersumpah untuk tidak memberitahukannya pada siapa pun. Termasuk keluargamu sendiri."

Demiurgos:

(Tegas, tapi bingung)

"Apa ini terkait dengan orang tua kita? Kau tahu sesuatu, bukan?"

Haniel duduk di salah satu kursi kayu tua, menarik napas dalam sebelum mulai berbicara.

Haniel:

"Ya, ini tentang mereka. Dan lebih dari itu. Aku menyimpan rahasia ini sejak lama... sejak sebelum mereka meninggal."

Demiurgos:

(Memajukan tubuh, mendengarkan dengan intens)

"Kau tahu kenapa mereka mati? Katakan padaku, Kak."

Haniel:

(Perlahan mengeluarkan liontin kecil dari sakunya, dengan simbol lingkaran absolut)

"Ini... adalah petunjuk pertama yang aku temukan. Sebuah simbol yang ada di tubuh pembunuh mereka. Dan simbol ini juga... aku yakin, terhubung dengan sesuatu yang lebih besar."

Demiurgos terdiam, matanya terpaku pada liontin itu. Ingatannya kembali ke momen ketika ia bertemu Admin di dunia sebelumnya, simbol yang sama tergambar di jubah pria misterius itu.

Demiurgos:

(Spontan, penuh keterkejutan)

"Itu... simbol dari Admin yang aku temui di dunia sebelumnya. Kak, kau tahu tentang mereka?"

Haniel:

(Ada keraguan di suaranya, tapi ia tetap melanjutkan)

"Aku tahu sedikit. Mereka adalah bagian dari kelompok yang disebut 'Absolute'. Orang-orang ini... mereka bukan manusia biasa. Mereka memegang kendali atas realitas, dunia, dan mungkin bahkan waktu itu sendiri."

Demiurgos:

(Terdengar lebih serius)

"Kenapa mereka membunuh Ayah dan Ibu? Apa yang mereka inginkan?"

Haniel:

(Suaranya melemah, tapi tatapannya tetap tajam)

"Aku belum menemukan jawabannya. Tapi aku tahu satu hal: Ayah dan Ibu bukan hanya bangsawan biasa. Mereka mengetahui sesuatu yang seharusnya tetap tersembunyi. Dan itu membuat mereka menjadi target."

Demiurgos:

(Mengepalkan tangan, kemarahan terlihat di wajahnya)

"Kak, kenapa kau tidak memberitahuku sejak awal? Kenapa kau menyimpan ini sendiri?"

Haniel:

(Ada rasa bersalah dalam ekspresinya)

"Karena aku ingin melindungimu, Demi. Aku tidak ingin kau terlibat. Absolute adalah kekuatan yang terlalu besar untuk dilawan. Jika mereka tahu kau tahu... aku takut kau akan bernasib sama seperti Ayah dan Ibu."

Demiurgos berdiri dari kursinya, menatap kakaknya dengan tekad yang baru tumbuh.

Demiurgos:

(Kuat, penuh determinasi)

"Aku tidak peduli seberapa kuat mereka, Kak. Jika mereka adalah ancaman bagi keluarga kita, maka aku akan melawan mereka. Kita tidak bisa terus hidup dalam ketakutan."

Haniel terdiam sejenak, lalu tersenyum tipis. Ada campuran bangga dan khawatir dalam matanya.

Haniel:

"Jika itu keputusanmu, aku tidak akan menghalangimu. Tapi berjanjilah, Demi. Jangan gegabah. Jadilah lebih kuat. Absolute bukanlah musuh yang bisa diremehkan."

Demiurgos:

(Ada semangat membara dalam suaranya)

"Aku berjanji, Kak. Tapi kau harus memberitahuku semuanya mulai sekarang. Kita akan mengungkap kebenaran ini bersama."

Haniel mengangguk pelan. Domain cahaya perlahan menghilang, mengembalikan mereka ke perpustakaan tua yang sunyi. Malam itu, keduanya menyadari bahwa rahasia keluarga mereka adalah bagian dari konspirasi yang jauh lebih besar daripada yang pernah mereka bayangkan. Mereka tahu bahwa perjalanan ke depan akan penuh bahaya, tapi kini mereka memiliki satu sama lain.

Suara Author (Narator):

(Dari luar realitas, suara dalam dan misterius bergema, tidak terdengar oleh karakter dalam cerita)

"Lucu bagaimana manusia beradaptasi, bukan? Demiurgos, atau setidaknya dia yang berasal dari dunia lain, mulai kehilangan dirinya sedikit demi sedikit. Ingatannya tentang siapa dia dulunya perlahan memudar, digantikan oleh kenyataan dan identitas baru yang dipaksakan oleh dunia ini."

Suara Author:

"Dia mungkin tidak menyadari, tapi aku telah mengamatinya sejak awal. Bagaimana dia mencoba menyesuaikan diri, mencoba melawan takdir yang ditulis untuknya. Tapi pada akhirnya, takdir selalu menang. Karena begitulah dunia ini bekerja—sebuah permainan di mana aku adalah penjaga aturan."

(Di dalam lorong perpustakaan, Demiurgos berdiri, tatapannya serius menatap kakaknya Haniel, tapi di sisi lain, ada kekosongan yang mulai muncul di matanya. Dia tidak menyadari, tapi sebagian dari dirinya yang lama mulai memudar.)

Suara Author:

(Melanjutkan dengan nada penuh kepastian)

"Demiurgos, demi waktumu di sini, aku akan membiarkanmu menikmati ilusi kendali ini. Tapi ingatlah, ini adalah dunia yang aku bangun. Kau bukanlah bagian dari permainan ini—kau hanya bidak yang tergelincir masuk. Dan aku akan memastikan kau tidak pernah keluar dari jalur yang telah ditentukan."

Suara Author:

"Namun, ada sesuatu yang menarik darimu... kau berbeda. Takdirmu seharusnya sudah dituliskan, tapi kau terus-menerus berusaha untuk menulis ulang lembaran itu. Aku penasaran, sampai sejauh mana kau akan bertahan sebelum benar-benar menjadi Demiurgos yang diinginkan dunia ini? Sebelum ingatanmu yang lama menjadi sekadar mimpi yang terlupakan?"

(Di sudut lain realitas, Author berdiri, memandang seperti seorang dalang yang mengawasi bonekanya. Senyumnya tipis, tapi matanya memancarkan rasa penasaran yang tajam.)

Suara Author:

"Permainan ini baru dimulai. Mari kita lihat, Demiurgos... apakah kau akan tetap menjadi dirimu sendiri, ataukah kau akan menyerah pada dunia yang aku ciptakan untukmu?"

Suara Author (Mr. Ballon):

(Suara dalam, seolah berbisik dari jauh, mengarah langsung kepada pembaca, dengan nada yang penuh misteri dan sedikit humor gelap)

"Ah, saya rasa saya sudah terlambat untuk memperkenalkan diri. Sungguh, saya jarang sekali harus berbicara langsung. Namun, kali ini saya rasa cukup tepat untuk mengungkapkan siapa saya sebenarnya. Nama saya, Mr. Ballon—ya, kalian bisa menyebut saya begitu. Saya adalah pengatur segala yang kalian lihat, yang kalian baca, yang kalian rasakan dalam dunia ini, atau lebih tepatnya... dunia Chrono Life."

(Suara Mr. Ballon terdengar semakin dekat, meskipun dia tidak berada di dunia yang sama dengan karakter-karakter dalam cerita. Suaranya menyusup, terasa seolah ia berbisik langsung di telinga pembaca.)

Mr. Ballon:

"Ah, kalian pasti berpikir: Siapa ini? Apa yang dia inginkan dengan kisah ini? Kenapa dia mengacaukan jalan hidup Demiurgos? Tenang saja, saya di sini bukan untuk menciptakan kebingungannya. Tidak, saya hanya... mengarahkan alur, memberi sedikit petunjuk di sepanjang jalan, dan sedikit dorongan ketika dibutuhkan. Setiap langkah, setiap keputusan yang diambil oleh Demiurgos, setiap kejadian yang mengarah pada takdirnya, saya yang mengaturnya."

Mr. Ballon:

(Suara kini penuh dengan keyakinan, seolah-olah Mr. Ballon sedang duduk di sebuah kursi besar, dengan senyum puas yang tak terlihat)

"Tentu, kalian mungkin bertanya-tanya mengapa saya memilih untuk berbicara sekarang. Mengapa tidak sebelumnya, saat semua itu terjadi? Karena, seperti biasa, saya suka memberikan kejutan, menggugah perhatian kalian sedikit. Saya tidak pernah ingin cerita ini menjadi terlalu mudah ditebak, kan?"

(Suara Mr. Ballon berubah lebih lembut, seolah memulai penuturan yang lebih intim, lebih personal.)

Mr. Ballon:

"Kalian lihat, Chrono Life bukan hanya sebuah permainan, bukan sekadar sebuah dunia yang bisa diakses oleh karakter seperti Demiurgos. Dunia ini memiliki lapisan, lapisan yang jauh lebih dalam daripada yang kalian bayangkan. Setiap alur, setiap kejadian yang terjadi di dalamnya, dikendalikan dengan sangat hati-hati. Saya... adalah orang di balik layar itu."

(Terdengar sedikit tawa kecil dari Mr. Ballon, seolah ia sedang menikmati percakapan ini.)

Mr. Ballon:

"Kadang-kadang, saya rasa lucu melihat betapa manusia seperti Demiurgos berjuang melawan takdir mereka. Mereka merasa seolah-olah mereka mengendalikan jalan hidup mereka sendiri. Tapi, oh, betapa naifnya mereka! Demiurgos mungkin merasa bahwa dia bisa mengubah segalanya, bahwa dia bisa mengubah dunia ini dengan tangan kosongnya. Namun, mereka tidak tahu bahwa setiap langkah yang dia ambil sudah saya perhitungkan sebelumnya. Bahkan, keputusannya untuk melawan takdir itu sendiri adalah bagian dari rencana saya."

(Suara Mr. Ballon menjadi sedikit lebih serius, penuh rasa penasaran dan pengamatan tajam.)

Mr. Ballon:

"Tapi saya tidak hanya menonton saja. Tidak, saya memantau setiap gerakan, setiap keputusan. Setiap kali Demiurgos merasakan keraguan atau kebingungan, saya ada di sana, mengamati. Ketika ia bertanya pada dirinya sendiri apa yang akan dia lakukan, saya sudah tahu jawabannya lebih dulu. Semua ini, semua yang kalian baca, adalah bagian dari perjalanan yang telah ditentukan sejak lama."

Mr. Ballon:

"Saya sudah mendengar pertanyaan kalian yang belum terucap: Mengapa saya harus peduli? Kenapa saya harus mengikuti cerita ini? Ah, itu adalah bagian dari pesona dunia ini. Seperti halnya Demiurgos yang terjebak dalam takdirnya, kalian juga terjebak di sini, dalam dunia yang saya atur. Kalian mungkin tidak menyadarinya, tapi kalian juga bagian dari permainan ini. Kalian adalah penonton, tetapi penonton yang tak bisa begitu saja meninggalkan kursinya."

Mr. Ballon:

(Suara Mr. Ballon mengalir dengan percaya diri, menyiratkan bahwa ia tahu lebih banyak dari yang pembaca bisa bayangkan.)

"Saya tahu kalian menikmati cerita ini. Bagaimana tidak? Ada elemen misteri, ada pengkhianatan, ada takdir yang menanti untuk dikuasai. Bagaimana Demiurgos mencoba menemukan jalannya sendiri, melawan dunia yang tampaknya sudah menjeratnya. Dan jangan lupakan Haniel, kakaknya, yang juga memegang rahasia kelam, yang seolah-olah juga ditulis dalam skenario ini. Kalian pasti berpikir: Apakah Demiurgos akan tahu kebenaran? Apakah dia akan melawan saya, atau akankah dia jatuh ke dalam jebakan saya?"

(Suara Mr. Ballon mulai terdengar lebih tajam, lebih penuh teka-teki.)

Mr. Ballon:

"Ah, lihat betapa kalian penasaran. Tapi itu hanya akan membuat kalian lebih terperangkap dalam cerita ini. Takdir sudah digariskan, dan saya adalah orang yang menulisnya. Semua yang terjadi—baik itu kemenangan, penderitaan, atau pengkhianatan—semua bagian dari cerita yang saya ciptakan. Karena di balik layar ini, saya adalah penguasa waktu, penguasa takdir."

Mr. Ballon:

(Mengakhiri dengan suara yang penuh dengan rasa ingin tahu dan sedikit tantangan.)

"Jadi, nikmatilah cerita ini, pembaca. Kalian bisa menyebutnya sebuah kisah petualangan atau tragedi, tapi ingatlah—di setiap putaran waktu yang kalian baca, saya ada di sana, mengatur segala sesuatu. Dan pada akhirnya, kalian akan menyadari... bahwa tidak ada yang bisa kalian lakukan untuk mengubahnya. Terima kasih telah menemani saya dalam perjalanan ini, dan selamat menikmati sisa dari kisah ini."

(Suara Mr. Ballon perlahan memudar, meninggalkan pembaca dengan rasa penasaran yang semakin mendalam.)

Suara Mr. Ballon (Dengan nada ringan dan sedikit humor):

"Oh, satu hal lagi yang perlu kalian ketahui. Mungkin kalian berpikir bahwa saya akan terus-menerus berada di sini, mengatur setiap langkah Demiurgos, mengontrol jalan ceritanya. Tapi itu bukan gaya saya. Tentu saja, saya punya kendali penuh atas alur ini, tapi saya bukanlah jenis author yang suka mencampuri urusan para karakter terlalu banyak."

(Suara Mr. Ballon menjadi sedikit lebih santai, seperti seseorang yang sedang duduk nyaman di kursi sambil berbicara dengan pembaca.)

Mr. Ballon:

"Jadi, jangan harap saya akan tiba-tiba muncul di depan Demiurgos, mengarahkan langkah-langkahnya, atau memberi tahu dia apa yang harus dilakukan. Tugas saya hanya satu—untuk memberikan kalian, para pembaca, sedikit wawasan. Saya muncul di sini untuk memberi penjelasan dan menunjukkan kepada kalian potongan-potongan cerita yang mungkin akan terlupakan, atau mungkin... menuntun kalian ke arah yang benar."

(Suara Mr. Ballon terdengar lebih bijaksana dan tegas, seolah mengingatkan pembaca tentang perannya yang lebih besar.)

Mr. Ballon:

"Jangan salah paham. Saya tidak akan memberi tahu Demiurgos apa yang harus dia pilih. Itu adalah haknya sebagai karakter, haknya untuk membuat keputusan sendiri, meskipun setiap keputusan itu telah saya atur dalam beberapa cara. Saya hanya hadir untuk memperjelas—untuk membuka lapisan-lapisan cerita yang mungkin tersembunyi bagi kalian."

(Mr. Ballon tertawa pelan, seolah menganggap ini hal yang sepele.)

Mr. Ballon:

"Jadi, jika kalian mendengar suara saya lagi, itu hanya untuk menjelaskan sesuatu yang mungkin kalian lewatkan. Sebagai pengamat, saya tidak akan mempengaruhi perjalanan mereka. Saya hanya pengatur yang tidak terlihat, seorang narrator yang memberi petunjuk. Tapi ingatlah, setiap kali saya berbicara, itu bukan campur tangan dalam kisah. Itu hanya pengingat untuk kalian, agar kalian bisa melihat lebih jauh dari sekadar cerita yang tampak di permukaan."

(Suara Mr. Ballon melunak, seolah ingin menenangkan pembaca.)

Mr. Ballon:

"Jadi, percayalah, kalian akan terus mengikuti perjalanan Demiurgos dan karakter lainnya, tanpa ada intervensi langsung dari saya. Kalian akan melihat dunia ini berkembang, keputusan mereka terbentuk, dan... mungkin kejutan-kejutan yang tak terduga. Semua itu akan terjadi sesuai dengan takdir yang saya tulis, namun saya hanya ada di sini untuk memberi penjelasan tentang apa yang sedang terjadi, untuk memastikan kalian tidak tersesat di tengah perjalanan."

Mr. Ballon (Dengan nada sedikit lebih serius):

"Karena, pada akhirnya, saya adalah seorang penulis—dan sebagai penulis, saya tahu cerita ini akan berjalan seperti yang seharusnya. Kalian hanya perlu mengikuti, dan saya akan tetap berada di sini, mengamati, memberi penjelasan ketika perlu. Itu adalah peran saya."

(Suara Mr. Ballon akhirnya menghilang, meninggalkan pembaca dengan perasaan terperangah dan sedikit lebih sadar tentang posisinya dalam cerita.)