Demiurgos membuka matanya perlahan, merasakan kasur empuk di bawah punggungnya. Langit-langit kamar terlihat dihiasi ukiran artistik yang mengingatkan pada arsitektur klasik kerajaan. Dengan kepala yang masih berat, ia mencoba bangkit, tetapi tubuhnya terasa kaku dan asing.
Melihat sekeliling, Demiurgos mendapati dirinya berada di sebuah kamar mewah, lengkap dengan perabotan antik dan hiasan emas di sudut-sudut ruangan. Kebingungan melandanya. "Apa yang terjadi? Di mana aku?" pikirnya.
Ketika ia bangkit dan berdiri di depan cermin besar di sisi ruangan, ia terkejut. Bayangan di kaca itu bukanlah dirinya yang ia kenal. Wajahnya bulat, tubuhnya gendut, dan rambut hitam tebalnya terlihat tidak terurus. Pemandangan itu membuatnya melangkah mundur dengan napas terengah.
Tiba-tiba, serangkaian ingatan asing mulai mengalir di kepalanya. Nama, status, dan kehidupan seorang bangsawan pemalas bernama Demiurgos Victoria perlahan menyatu dalam pikirannya. Dalam kebingungan itu, Demiurgos mengingat satu momen terakhir sebelum semuanya menjadi gelap: pria misterius yang "menolongnya" ternyata membunuhnya tanpa peringatan.
Demiurgos:
(Sambil menggenggam tangannya dengan kesal)
"Jadi... aku sudah mati? Dan pria itu... membunuhku. Sialan!"
Di tengah kemarahannya, sebuah notifikasi muncul di depan matanya, berpendar dengan cahaya biru.
> [Chrono Life System Notification]
Kompensasi: Anda diberikan kesempatan kedua setelah mengalami PK ilegal. Selamat datang di dunia baru.
Seketika, keterkejutan berubah menjadi antusiasme.
Demiurgos:
(Menatap layar hologram dengan mata berbinar)
"Ini... sungguhan? Dunia lain? Aku benar-benar terisekai?"
Namun, saat ia tersenyum penuh semangat, suara pelan mengejutkannya.
Maid:
"Apanya yang tidak mungkin, Tuan Demiurgos?"
Demiurgos berbalik dengan cepat, terkejut melihat seorang pelayan wanita berdiri dengan kepala tertunduk. Ia terdiam sejenak, mencoba memahami situasinya.
Demiurgos:
(Berpura-pura santai)
"Tidak ada apa-apa. Jangan dipikirkan."
Tanpa membuang waktu, ia memerintahkan maid itu untuk membawakannya makanan, lalu pergi mandi.
Perubahan Demiurgos
Beberapa hari setelahnya, perubahan besar terlihat pada Demiurgos. Ia yang dulunya dikenal sebagai pemalas mulai bangun pagi, berlari di halaman mansion, dan berlatih dengan tekad kuat. Seluruh mansion gempar dengan perubahan itu.
Maid 1:
(Tengah bergosip dengan maid lain)
"Apakah tuan muda kita tersambar petir? Dia bahkan tidak memarahi siapa pun hari ini."
Maid 2:
"Sesuatu pasti terjadi. Ini tidak seperti dia."
Tiba-tiba, mereka dikejutkan oleh suara kakak tertua Demiurgos, Haniel Victoria, yang terkenal dengan kecerdasannya.
Haniel:
(Tersenyum sambil berdiri di belakang mereka)
"Sedang apa kalian bergosip di sini?"
Keduanya langsung membungkuk dengan gugup. Namun, perhatian Haniel tertuju ke halaman, tempat Demiurgos sedang berlari di bawah terik matahari.
Haniel:
(Sambil tersenyum kecil)
"Apakah dunia akan kiamat sehingga dia ingin menjadi sehat seperti ini?"
---
Pertemuan dengan Keluarga Vinterest
Lima tahun kemudian, Demiurgos yang kini berusia 12 tahun dihadapkan pada perjodohan dengan putri Duke Vinterest, Nona Illiena. Namun, pertemuan itu tidak berjalan dengan baik, mengingat masa lalu kelam di antara mereka.
Ketika keluarga Vinterest memutuskan membatalkan tunangan, Duke Raphellius memberikan hak keputusan kepada Demiurgos.
Raphellius:
"Demiurgos, keputusan ini sepenuhnya ada di tanganmu. Apa yang akan kau lakukan?"
Demiurgos:
(Berdiri dengan percaya diri)
"Dengan segala hormat, aku menolak perjodohan ini. Aku tidak ingin hidupku diatur oleh tradisi semata. Fokusku saat ini adalah memperbaiki diriku sendiri, bukan mengejar hubungan yang tidak kuinginkan."
Illiena yang duduk di sisi Duke Vinterest meliriknya dengan tajam.
Illiena:
(Berbicara dingin)
"Tidak mengejutkan. Kau selalu tahu cara membuat situasi rumit."
Demiurgos:
(Sambil menatapnya dengan serius)
"Mungkin aku pernah membuat kesalahan, Illiena. Tapi aku tidak akan membiarkan masa lalu mendikte masa depanku. Jika ada kesempatan untuk menebus kesalahanku padamu, aku tidak akan ragu mengambilnya."
Duke Vinterest mengangguk kecil, menghormati keputusan itu.
Duke Vinterest:
(Tersenyum tipis)
"Keputusanmu bijaksana, Demiurgos. Meski perjodohan ini batal, aku yakin kau akan membawa kebesaran bagi keluarga Victoria. Sampai kita bertemu lagi."
Dengan itu, keluarga Vinterest pergi, meninggalkan Demiurgos dengan keputusan yang membawanya selangkah lebih dekat ke kebebasan dan jati dirinya.