" Weh gila lihat itu!! "
" Cius guys mau ke sana??? "
" Mau gimana lagi, kita kan mau menyelamatkan dia "
Ruangan tersebut begitu gelap gulita hanya terdapat cahaya dari senter ponsel mereka saja. Langkah mereka perlahan menuju ke arah ruangan salah satu kamar yang masih di tutup pintu.
" Ini kan ya kamar dia "
" Iya ini kamar dia "
Mereka ragu apa benar harus masuk, saat langkah mereka maju perlahan mereka membuka pintu, suara decit dari pintu membuat suasana semakin mencengkram. Tatapan mereka melihat sekitar ruangan kamar tersebut
Hingga cahaya senter berhenti di sudut ruangan, sosok anak pendek tinggi sekitar 156 cm yang membelakangi mereka.
" Shonan? Sho? Apa itu kamu? "
Ucap salah satu dari mereka yang mendengar pria benar shonan, suara shonan terdengar lirih " Pergi... Pergi.... " Mereka menyentuh pundak shonan dengan lembut
" Shonan... Kamu... Baik.. Baik saja? "
Sebelum mereka melihat wajah shonan, shonan langsung menatap wajah mereka dan menyerang mereka.
" WAAAAAAA!? "
.
.
.
.
//2 hari yang lalu...
Di rumah salah satu teman mereka bernama Leoric lalu terdapat 5 orang lain bernama Yulan, Hanes, Lucy, Johan, dan Vivin. Mereka berkumpul karena ingin merencanakan liburan musim panas mereka.
" Guys kalian mau liburan kemana ni?. "
Ucap Vivin pada temannya.
Mereka pun berpikir sejenak untuk memikirkan rencana mereka, lalu ada suara yang memecahkan keheningan tersebut. " Kakak... " Ucap seorang anak laki laki bernama Shonan
" Ah dedek... Sini. "
Ucap Leoric dengan nada lembut pada Shonan, Shonan pun duduk di samping Leoric
" Perkenalkan ini adikku nama dia Shonan, dia sudah berumur 11 tahun. "
" Wah!!! Lucunya!!. "
Ucap lucy dengan nada gemas, tapi mereka tau ucapan itu hanya mempercair suasana, karena tampilan Shonan terasa aura yang mencengkam. Tapi, tidak mungkin mereka mengatakan nya secara terang terangan apa lagi Shonan adalah keluarga satu satunya Leoric yang ia miliki.
" Bagaimana kita pergi ke tempat pulau. "
Ucap Johan pada mereka.
" Pulau???. "
Ucap mereka serentak, mereka menatap Johan dengan bingung.
" Yakin? Ke pulau itu kita harus keluar kota sekitar 2 hari loh. " Ucap vivin pada Johan
" Aku yakin vin, pulau itu ada rumah keluarga ku. "
Ucap Johan
" Ya sudahlah lah kita siap siap deh malam nanti kita berangka-"
" Saya bawa Shonan juga... "
Ucap Leoric sembari mengusap kepala Shonan dengan nada datar
Ucapan Leoric membuat mereka ragu karena mereka sedikit tidak suka dengan adik Leoric apa lagi mata Shonan yang merah itu membuat mereka takut.
" Ah beb aku rasa itu bukan rencana yang bagus. "
Ucap Lucy pada kekasihnya, Leoric.
" Kalo aku tidak bisa membawanya, maka aku tidak ikut. "
Leoric benar benar serius dengan ucapannya, mau tidak mau mereka menuruti nya.
" Yasudah ayo kita siap siap, Shonan kamu pasti bersenang senang selama liburan ini. "
Ucapan itu tidak membuat Shonan menunjukkan ekspresi senang sama sekali. Namun mereka mencoba untuk menerima keberadaan Shonan Sembari mereka mengemas pakaian untuk perjalanan mereka ke pulau
.
.
To be continued