"hahaha hari ini menyenangkan ya" ujar si A
"iya pemandangannya bagus sekali" balas si B
"kuharap kita bisa Kembali lagi suatu saat" si C ikut menimbrung
tetapi dibalik percakapan itu, si A memiliki ikatan yang tidak akan pernah melepaskannya lagi,
si B memiliki pekerjaan sangat serius yang memakan Waktu
si c bertanggung jawab atas segala hal dihidupnya tidak ada celah baginya untuk bersantai lagi.
"besok kita sudah benar-benar pergi dari pulau ini" si A melanjutkan
"yah..." jawab singkat B dilanjutnya hanya dengan diam seribu makna
"jika kita mau kesini lagi... kabari aku, ya..." tutup si C dengan sorot mata penuh keraguan,
dan semua percakapan itu hanya tersimpan dalam memori si A tidak tahu kapan Waktu yang damai itu Kembali, kapan Waktu hangat itu dikelola lagi, tahun demi tahun dia menunggu, dalam siksaan dan penderitaan, harapan itu hanya membunuhnya dari dalam, mengubur keinginan sederhana yang dimata setiap orang pastilah biasa saja. "kapan lagi..." ucapnya menatap keluar jendela berjeruji besi. "kapan lagi... kah, sayang sekali... mungkin tidak lagi." matanya sayu, kosong buram tidak mencerminkan apa-apa. Jauh di dalam hatinya, dia ingin menunaikan janji, tetapi janji dari tiga orang lelaki sibuk hanyalah do'a tak terucap, semoga mereka semua bisa bertemu kembali.