****************
BAB 124
~POV Aira~
Aku mendorong diriku melewati kerumunan tamu, jantungku berdegup kencang saat aku mencari saudariku. Aku benci meninggalkan Zade dan Salju, tapi aku tidak bisa fokus pada hal lain sampai aku menemukan Tempest.
Aku punya jodoh. Aku memiliki jodoh. Aku tidak tanpa jodoh. Aku memiliki dua jodoh.
Dua!
Kata-kata itu bergema di benakku saat aku mencari Tempest tapi satu pertanyaan berdering dalam kepalaku. "Mengapa?"
Aku hampir tidak mendapatkan jawaban dari pikiranku ketika akhirnya aku melihatnya di dekat teras, punggungnya menghadap kepadaku saat dia menatap keluar ke taman.
"Tempest," kataku lembut, mendekatinya dengan hati-hati agar dia tidak tiba-tiba kabur dan lari lagi.
Dia tidak berbalik. "Apa kamu tahu betapa sakitnya ini, Aira?" Suaranya stabil, tapi ada getaran di nafasnya.
"Aku tahu," aku mengakui, berhenti hanya beberapa langkah di belakangnya. "Dan aku berharap aku bisa mengubahnya. Aku tidak pernah ingin hal ini terjadi."
