```
**************
BAB 102
~POV Marcus~
Aroma pekat asap dan kulit memenuhi ruangan yang remang-remang, bercampur dengan suara bola biliar beradu di meja pool di depan saya.
Saya menyaksikan bola bergaris meluncur ke dalam lubang, senyum simpul melengkung di bibir saya saat saya bersandar ke belakang di kursi, merasakan kepuasan kecil dari permainan. Tiga orang duduk di sekeliling saya, berbisik penuh antisipasi saat mereka menunggu giliran.
Salah satu penjaga saya masuk, mengganggu irama permainan. Dia mendekat, kepalanya sedikit tertunduk sebagai tanda hormat. "Tuan, Ivan baru saja menelepon lagi. Dia ingin sebuah pembaruan."
Saya tidak repot-repot menoleh dari meja, membidik tembakan selanjutnya dengan hati-hati sebelum mengirim bola lain ke kantong sudut. "Katakan padanya saya sedang sibuk. Dia bisa menunggu."
Sang penjaga ragu-ragu, jelas tidak mengharapkan jawaban itu. "Tapi, Tuan, Ivan telah menelepon berulang kali. Dia terlihat... mendesak."