Eve~
"Rasanya sakit, anjing?" Felicia mendengus, meraih wajahku dengan kasar. Cakarnya menggigit kulitku, membuatku mencakar telapak tanganku sendiri untuk menahan diri agar tidak berteriak.
Rasa sakit memuncak di tempat cakarannya menusuk, dan tabung-tabung mengambil darahku secara intravena. Kepalaku terasa ringan, kegelapan merayap ke dalam penglihatanku. Aroma darah tidak cukup kuat untuk membuatku kehilangan kendali sepenuhnya, tetapi hanya jika aku menjaganya jauh dari pikiranku.
"Please..." aku bergumam hampir tidak beraturan. "Berhenti."
Matanya menyipit, kesenangan memutar bibirnya. "Oh, percayalah. Ini belum apa-apa," dia mendesis, mengencangkan genggamannya sampai aku merasakan tetesan darah mengalir turun di pipiku. Dia mengetuk mata kananku yang bengkak, membuatku meringis.