"semua yah," ucap Aksa anak berusia 9tahun yang tengah merengkek dan bercerita tentang teman-teman nya yang sudah mempunyai adik dengan wajah sedih nya
Aksa Aditama Raharja anak dari Bara Aditama Raharja dan Selvi Aditama Raharja.
"Abang sabar yah nanti juga suatu saat abang pasti di kasih ade ko," ucap Bara
"Amiin," sahut Selvi
Singkat cerita perjalanan Bara Selvi dan Aksa pun kini tengah sampai di bandara seperti biasa Bara pamit pada istri dan anak semata wayang nya itu.
"Abang jadi anak soleh yah jangan lupa sholat ngaji dan belajar jaga bunda nya buat ayah oke," ucap Bara
"Iya yah siaap," ucap Aksa dengan senyum tampan nya lalu Aksa pun langsung mendarat kan ciuman dan pelukan pada ayah nya
"Ya udah ayah berangkat ya bun hati-hati di rumah, Assalamualaikum," ucap Bara sambil mengecup kening Selvi dan memeluk Selvi setelah itu kini Bara benar-benar pergi dari pandangan Selvi dan Aksa.
"Yuk kita pulang," ajak Selvi pada Aksa
"Bun emang ade bayi gak bisa di beli yah?" Tanya Aksa tiba-tiba
"Ya Alloh sayang mana bisa adik bayi di beli ya gak bisa lah gak ada yang juga juga," ucap Selvi dengan wajah sedih nya
Yang di mana Selvi tengah mengerti hati kecil Aksa yang ingin sekali punya adik.
"Abang pengen banget punya adik bun," ucap Aksa yang lagi-lagi berhasil membuat hati Selvi sakit
"Abang sabar ya nak insya Alloh nanti pasti di kasih," ucap Selvi seraya menghibur Aksa
"Amiin," ucap Aksa sambil mengusap wajah nya.
Dan akhirnya kini Aksa dan Selvi pun memutuskan kembali pulang ke rumah nya, namun ketika di perjalanan Selvi dan Aksa melihat ibu hamil yang tengah jualan tisu di la.pu merah walau pun dalam ke adaan hujan dan hamil besar seketika di benak Selvi pun ki i terpilih bagaimana kalau ia melakukan kesepakatan pada wanita hamil itu biasa nya akan mau dengan di iming-imingi uang apa lagi kalau ia hidup kekurangan untuk suami dan anak nya bagaimana jika Selvi melakukan perjanjian demgan anak yang di kandung nya.
Akhirnya Selvi meminggirkan mobil nya di pinggir jalan dan ia pun mencoba memanggil wanita hamil tua itu.
"Mbak!! Mbak yang juga tisu!!" Seru Selvi dari salam mobil nya
"Oh iya mbak," sahut Sinta yang langsung menghampiri Selvi
"Aku mau tanya-tanya boleh?" Tanya Selvi
"Oh iya mbak silahkan," ucap Sinta
"Kamu bisa naik ke mobil ku?" Tanya Selvi lagi.
Namun seketika Sinta pun terdiam ia takut jika untuk naik ke mobil orang yang tak di kenal walau sama-sama perempuan namun seketika Sinta pun melirik ke arah Aksa yang di mana Sinta pikir Aksa pun di culik.
"Tenang aja dia anaku aku bukan penculikan ayo naik," ucap Selvi
Akhirnya mau tak mau sinta pun naik ke mobil Selvi dan ini lah awal kisah di mulai Selvi mencoba bertanya-tanya pada Sinta tentang kehidupan nya dan tenpat tinggal nya
"Kamu jualan tisu gini setiap hari?" Tanya Selvi
"Enggak ko mbak saya jualan apa aja yang bisa saya jual," ucap Sinta
"Kamu tinggal di mana?" Tanya Selvi lagi
Seketika Sinta pun diam dan menggelengkan kepalanya pelan
"Serius kamu gak punya tenpat tinggal?" Tanya Selvi
Lagi-lagi sinta hanya menggelengkan kepala nya.
"Suami mu mana?" Tanya Selvi
"Suami ku sudah lama menikah lagi mbak dari awal aku hamil pun dia udah ninggalin aku," ucap sinta dengan wajah sedih nya
"Ya Alloh kamu mau kerja di rumah kau bantu-bantu si mbok yang sudah ada di rumah kau sebisa kamu aja, biar jamu ada tempat tinggal Ku gak ke semua orang sih begini cuma gk tau aku tiba-tiba pengen ajak kamu aja gitu kerja di rumah ku biar lebih aman," ucap Selvi
"Serius mbak mau ajak kerja saya di rumah mbak, mbak gak takut kalau saya orang jahat?" Tanya Sinta
"Dari wajah kamu, kamu orang baik dan mudah-mudahan saja kamu memang baik," ucap Selvi
Seketika sinta pun hanya tersenyum mendengar ucapan Selvi dan kebaikan selvi pun tak sinta sia-siakan ia ingin kehidupan anak nya yang sebentar lagi lahir itu mempunyai kehidupan yang baik
"Oke kita ke rumah yah nanti aku kasih kamu baju ganti di rumah," ucap selvi
"Bunda mau ajak ibu itu?" Tanya Aksa pada Selvi
"Iya sayang kamu tau gak di perut itu ada dede bayi nya kasian kalau nanyi dia harus lahir gak ada tempat tinggal," ucap selvi pada Aksa
"Oyah!! Bener bu di dalem Perut ibu ada dede bayi nya?" Tanya Aksa yang langsung menoleh ke arah Sinta
"Iya den betul," sahut Sinta
"Jangan panggil aku den bu panggil akua Abang, Abang Aksa nanti aku mau jadi Abang bayi yang di perut ibu yah?" Tanya Aksa pada Sinta
Seketika selvi pun hanya tersenyum melihat ke bahagiaan di wajah Aksa.
"Iyaa abang boleh," sahut Sinta dengan senyum nya
"Yeey makssih bu," ucap Aksa dengan wajah bahagia yang tak bisa di gambarkan
"Aksa udah lama banget minta adik tapi entah kenapa aku dan suamiku belum juga di kasih anak kedua," ucap Selvi yang malah curhat pada Sinta
"Semoga di sederhana ya mbak eh bu," ucap Sinta yang serba salah
"Panggil aku mbak aja, oyah usiamu berapa kalau aku boleh tau?" Tanya Selvi
"Usia saya 33 mbak," sahut Sinta
"Ooh yah berarti lebih tua aku 2 tahun, namaku Selvi nama kamu siapa?" Tanya Selvi ke Sinta
"Nama saya Sinta mbak," sahut Sinta
Tak lama mobil yang di kendarai selvi pun akhirnya sampai di perumahan mewah yang di mana rumah itu lengkap dengan satpam dan juga supir, namun karena saking sayang nya Selvi pada Aksa Selvi pun selalu menyempatkan diri untuk menjemput Aksa sepulang sekolah, yang di mana Selvi di sini ternyata sekertaris dari Bara suami nya sendiri yang menjadi CEO kantor ternama di Jakarta yang bernama BSA group. Namun hari ini Selvi memutuskan untuk tidak kembali ke kantor karena ia ingin mengobrol dengan Sinta orang yang baru saja ia temui di jalanan dengan perut yang tengah hamil besar dan dia sedang berjualan tisu di kala hujan.
"Ini rumah aku yuk silahkan turun," ucap Selvi pada Sinta
"Makasih mbak," ucap Sinta
"Iyah sama-sama bentar aku panggil mbok dulu, mbok!! mbok!!," Seru Selvi
"Iya mbak," sahut si mbok yang di mana Selvi memang tak mau di panggil ibu atau nyonya
"Mbok saipin kamar tamu yang deket tangga yah, ini Sinta mulai hati ini dia tinggal sama kita, dan dia akan bantu mbok, tapi nanti setelah dia lahiran," ucap Selvi
"Oh iya mbak, silahkan mbak Sinta," ucap si mbok
"Bunda aku ke kamar yah, aku mau ganti baju sama sholat dulu," ucap aksa anaknusia 9 tahun itu
"Iyah sayang abis itu makan siang yah," ucap Selvi
"Iyah bunda," sahut aksa
Akhirnya sinta pun di bantu oleh si mbok di beri baju baru yang di mana selvi selaku ounya stok baju rumahan baru dan si suruh mandi terlebih dahulu sementara Selvi kini ada di kamar nya yang tengah berusaha menghubungi Bara dan menceritakan hari ini yang terjadi pada Bara. Yah Itulah awal mula kisah kehidupan seorang keluarga selvi, Bara dan Aksa yang ingin mempunyai seorang adik