Rizky merasa terkejut dan marah. "Apa yang akan terjadi pada saya?" tanyanya kepada Dr. Nina dengan suara gemuruh.
Dr. Nina menjawab dengan tenang, "Kamu akan menjadi manusia dengan kemampuan psikologis yang lebih tinggi sebagai Shadow. Kamu akan dapat mengontrol pikiran dan emosi orang lain."
Rizky ingat kembali peristiwa-peristiwa yang telah terjadi. Dia ingat Lyra, Raja Neraka, dan laboratorium yang mengerikan. Semuanya terhubung dalam sebuah konspirasi yang kompleks.
"Apa peran Lyra dalam semua ini?" Rizky bertanya dengan curiga.
Dr. Nina menjawab, "Lyra adalah agen Proyek Mimpi. Dia bertugas untuk memantau dan mengarahkanmu agar mencapai tujuan kami."
Rizky merasa kecewa dan marah. "Apa yang akan terjadi pada Lyra jika saya menjadi Shadow?"
Dr. Nina tersenyum. "Lyra akan terus menjadi agen Proyek Mimpi. Tapi, kamu memiliki pilihan, Rizky. Kamu bisa memilih untuk menjadi Shadow atau kembali menjadi dirimu sendiri."
Rizky merasa bingung dan ragu-ragu. Apa yang harus dia lakukan? Menjadi Shadow dan memiliki kekuatan psikologis yang luar biasa, atau kembali menjadi dirinya sendiri dan meninggalkan kekuatan itu?
Tiba-tiba, pintu laboratorium terbuka. Lyra berdiri di ambang pintu dengan senyum sedih. "Rizky, saya tidak bisa membiarkan kamu menjadi Shadow. Saya akan membantumu keluar dari sini," kata Lyra dengan penuh emosi.
Rizky melihat Lyra dengan penuh kebingungan. Apakah Lyra benar-benar peduli padanya, atau hanya berpura-pura?