#Bab 153 - Selamatkan Dia
sudut pandang Rachel
"Mengapa kita tidak pergi menjemput ibuku sekarang?" tanya saya, menyeka keringat dari dahi dengan handuk yang semakin hangat setiap kali menyentuh kulit saya.
Art telah membawa komputer Richard Campbell beserta berkas-berkas dari balik bingkai gambar. Kami punya lokasi tepat dimana ibu saya ditahan, tapi kami tidak bisa mengaksesnya. Saya masih mencoba mengerti mengapa.
Saya bertanya, "Apa rencananya, Art? Kita tidak bisa biarkan mereka terus menahan ibu saya di tempat mengerikan itu."
Saya tahu tempat di mana Ibu berada pasti mengerikan. Mereka tidak bisa menjadi lembaga yang terpercaya dan menahan wanita tanpa penyakit sebagai sandera selama dua dekade. Saya bahkan tidak ingin mengunjungi tempat itu apalagi membayangkan bagaimana ibu saya bisa bertahan di sana selama dua puluh tahun.