#Bab 40 Tyler bisa mencintai aku.
sudut pandang Rachel
Di Kursi Belakang Sedan
"Aku ingin tahu jika aku ingin bertemu dengan anak laki-laki atau perempuanku, aku bisa melihat mereka. Kapan saja atau hari apa pun. Aku ingin tahu hari libur tidak akan berlalu tanpa bisa melihat anak. Aku ingin ada di sana untuk setiap ulang tahun. Setiap acara sekolah. Setiap pertandingan sepak bola Jumat malam."
Aku tertawa sedikit dengan ide bahwa anakku tertarik pada sepak bola.
"Tyler, kamu tidak pernah menunjukkan minat untuk menjadi ayah. Kamu dengan keras mengatakan kepadaku bahwa kamu tidak ingin menjadi seorang ayah. Kenapa hatimu berubah?"
Keheningan membentang di antara kami selama jalan yang tak berujung yang kami tempuh. Aku menyelesaikan air esku dan meraih gelas yang dipegang Tyler. Dia menyerahkannya dengan suka rela. Aku merasa rileks di kursi, menikmati perjalanan ketika Adam mengemudikan kami dengan mulus dan stabil, jelas terampil dalam mengendarai sedan besar itu.
