Qin Hao memang berarti itu.
Dia berencana untuk mengambil tempat pertama dengan pistol mitraliur UZI ini.
Menang dengan senapan otomatis di satu tangan dan senapan runduk di tangan lain bukanlah hal yang baru; mencari ketenaran, ia memutuskan untuk bermain sesuatu yang menarik.
Senapan ini juga memiliki kelebihan signifikan; laju tembaknya adalah yang tercepat di antara semua senjata, tetapi kekurangannya adalah sulit untuk mengenai sasaran dari jarak jauh.
Ini adalah senjata yang cocok untuk jarak menengah hingga dekat.
Seiring berlalunya waktu, zona aman perlahan bergerak ke arah bandara.
Bandara kini menjadi sepi, selain suara Qin Hao mengemudi.
Dia tiba di jembatan besar dari Kota M ke bandara.
Setelah menyembunyikan mobilnya, Qin Hao memasuki bunker dua lantai di sampingnya.
Saat lingkaran racun makin menutup, tidak lama kemudian sebuah mobil datang dari arah sebaliknya.