Dia kembali dan Talia malu-malu mengintip dari balik pohon tempat dia bersembunyi dan menangkap jaket yang dilemparkan kepadanya.
Mata mereka bertemu saat dia menangkapnya dengan tangan dan mereka berdua memerah, memalingkan wajah.
Dia berbalik dan memakai Jaket itu, menaikkan resletingnya. Jaket itu milik Jephthah dan karena dia jauh lebih tinggi darinya, jaket itu berhenti jauh di atas lututnya namun cukup sopan untuk menutupi pahanya saat dia keluar dari belakang dengan malu-malu.
Saat dia berjalan keluar, Jephthah memperhatikan kehadirannya. Wajahnya memerah, bibirnya bengkak, dan matanya besar dengan kilatan cerah di dalamnya.
"Kamu tidak... kedinginan?" dia bertanya saat mereka berjalan berdampingan, tangannya terbenam dalam di kantong jaket.
"Saya tidak apa-apa. Bagaimana denganmu?" Dia bertanya dengan pandangan malu saat dia menoleh kepadanya.
