Alpha mengocok minumannya. Dia sedikit terkejut. Bagaimanapun juga, Dia adalah satu-satunya wanita yang bisa mengumpulkan cukup keberanian untuk memintanya berdansa. Bahkan, dia telah mendapatkan tatapan ngeri dari para wanita di bawah sana. Bahkan Stacy memandangnya dengan hati-hati.
"Tidak." Dia hanya menjawab, tidak repot-repot menoleh ke atas.
"Tidak?" Suaranya yang lucu dan keras terdengar lagi.
Dia menoleh dengan mata sempit yang dingin.
"Tidak."
Dia jelas melihatnya untuk pertama kalinya saat dia menoleh ke atas. Untuk sekejap, ekspresinya melembut melihat penampilannya yang lembut dan penuh warna sebelum kembali mengeras.
Rambutnya diikat dengan gaya yang membuat wajahnya terbuka tanpa rambut kecuali beberapa helai yang tergantung di telinganya dan sisi kepalanya. Riasannya sangat ringan, bahkan tidak terlihat, hanya cukup untuk memperindah matanya, membuatnya terlihat lebih besar dan lebih terang dan lipgloss untuk membasahi bibir kecilnya yang berwarna ceri.
