"Sayang." Raiden berhati-hati bersandar ke belakang untuk melihatnya. "Ini pertama kalimu." Dia memohon lagi.
Dia mengerucutkan bibirnya.
"Aku ingin di atas."
Dia tertawa melihat kegemasannya, mendorong rambutnya ke belakang; menjauh dari wajahnya.
"Kamu bisa menunggangiku kapan saja sayang, tapi kamu tidak bisa melakukannya sekarang... ini pertama kalimu. Aku tidak tahan melihatmu terluka."
Dia tampak seolah sedang memikirkan sesuatu, tidak menyadari dia masih mencengkeram dinding otot dalamnya di sekeliling panjangnya yang masih tertanam di dalam dirinya.
Dia menggigit bibir bawahnya, menahan desisan, hampir menangis kegirangan ketika dia mengangguk, dagunya menyapu bahunya.
"Ahhh!" Dia terkejut ketika dia tiba-tiba membalikkan mereka, hati-hati agar tidak menyakitinya, namun tidak menarik diri darinya meski dia mengubah posisi tiba-tiba.
Tanpa peringatan, dia menarik diri dan menembusnya sangat perlahan.
