[Bab Bonus]
Boom!
Gedung lain hancur ketika Daniel terlempar ke salah satu gedung, dan suasana hening yang menegangkan seperti perasaan tidak nyaman, tidak tenang, mengendap di sekitarnya.
Koan hanya berdiri di sana, terengah-engah, setelah berlari sepanjang jalan, namun sepertinya dia terlambat.
Dia berbalik cepat ketika dia merasakan kehadiran di belakangnya, hanya untuk melihat Fiona tersenyum padanya, darah bercucuran di wajahnya, kilau gila di matanya yang cerah, kecerdikannya terlihat, sedikit menakutkannya.
"Sekarang petani yang menjengkelkan itu sudah tidak ada, ayo pergi, kakak."
"Apa maksudmu?" Dia berbalik ke gedung yang hancur itu yang memiliki dinding-dinding yang roboh, dan puing-puing dimana-mana, namun Daniel bahkan belum bangkit.
Tidak ada tanda-tanda kehidupan sama sekali.
Dia menghadapi Fiona, sambil bertanya dengan hati-hati dan suara gemetar.
"Dimana dia?"
Tidak ada sedikit pun tawa di wajahnya saat dia menjawab.
