```
Ada seseorang yang berdiri beberapa jarak jauhnya, menghalangi jalan mereka.
Koan mempersempit matanya sama seperti Raiden, namun Talia-lah yang mengenalinya dari kejauhan.
"Nancy? Nancy! Itu Nancy. Berhenti. Berhenti mobilnya."
Mobil itu tergelincir berhenti bersama dengan beberapa mobil lain di belakang mereka. Talia tidak membuang waktu setengah detik pun saat dia melompat keluar dari mobil, tangan terbentang lebar, siap memeluknya.
Koan, Raiden dan Liliana perlahan keluar dari mobil, saling menukar tatapan yang sama.
Kecurigaan.
Namun, ketidakpercayaan mereka terkonfirmasi saat dengan pukulan cepat, lututnya menekuk ke depan, satu kaki terayun ke belakang, tangan lainnya ditekuk di depan wajahnya, Talia terpental kembali ke dalam mobil.
Liliana mendesah, tangannya menutupi mulutnya melihat adegan mengerikan yang terjadi begitu tiba-tiba di depan matanya.