```
"Makanlah sepuasnya nak." Aku mengusap rambut Luis dengan jari-jariku sambil menontonnya makan sarapan. Kasihan anak itu makan seolah-olah dia tidak makan berhari-hari, dan mengingat keadaannya, aku bisa mengerti.
"Jadi Beau... apa katanya?" Aku bertanya padanya. Aku merasa bersalah telah mendesaknya untuk berbicara, sementara jelas dia tidak ingin melakukannya—tapi aku tidak bisa memejamkan mata sedikit pun. Yang bisa kupikirkan hanyalah tentang kakakku dan apakah dia masih hidup atau tidak.
Yang aku inginkan hanyalah menelepon Christian, agar dia bisa menyelamatkannya—tapi untuk itu aku harus memberitahu dia tentang Luis dan aku tidak ingin menempatkan salah satu dari mereka dalam bahaya. Tidak diragukan lagi Christian akan melakukan segala yang dia bisa untuk melindungi Luis, tapi aku tidak bisa mengatakan hal yang sama tentang yang lain.
Ada satu hal yang bisa kukatakan. Luis sama sekali tidak ingin kembali ke sana.
