"Siena, kamu senang mau ketemu kakek?" Christian mencium pipinya. Itu sehari sebelum pemotretan keluarga, dan entah bagaimana aku berhasil membuat Christian bicara tentang posisi Dario dengan Franco.
"Tolong bersikap normal di depan ayahku," pinta Christian. "Maksudmu apa?"
"Maksudku, matamu itu lho, aneh banget, dan kamu jelek banget bohong—jadi tolong, kontrol dirimu."
Aku tertawa mendengar kata-kata jujur Christian dan menepuk bahunya pelan. Aku tahu aku aktris yang buruk, tapi tidak apa-apa—aku tidak bisa melakukan semuanya. "Susah ya berpura-pura baik?"
"Maaf kalau aku bicara yang sebenarnya." Christian terkekeh. "Dan jangan dorong aku saat aku sedang menggendong bayi."
"Dan jangan dorong aku saat aku sedang menggendong bayi." Aku menirukan Christian. Kalau ada satu hal yang tidak akan pernah membosankan, itu pasti membuat dia kesal. "Ayo, aku kan cuma becanda!" Aku berkata setelah melihat ekspresi wajahnya. Mungkin sudah waktunya untuk berhenti bercanda.
