"Isobel, kamu nggak perlu ngomong semua itu," kataku padanya begitu dia menutup telepon. Memang Christian itu brengsek, tapi nggak ada yang boleh bicara tentang dia selain aku.
"Tapi itu benar," ucap Isobel. "Kamu terlalu baik untuk dia, dan kamu tahu itu. Dia nggak pantas mendapatkanmu."
"Tolong," aku memohon padanya. "Tolong berhenti."
Ucapannya membuatku resah, dan aku resah karena dia benar. Aku sudah muak dengan cara dia memperlakukanku, dan aku pantas mendapatkan yang lebih baik.
Informasi Dario benar adanya. Christian sudah mengirim orang untuk mengawasiku, dan itu menghancurkan hatiku. Segala yang kulakukan di klub kemarin untuk memancingnya, dan dia masih nggak peduli. Siapa pun yang punya mata bisa melihat bahwa meski hatiku milik Christian, pikiranku milik Dario—dan dia masih nggak peduli.
