Saya melihat keluar mobil dan menyadari bagaimana segalanya perlahan-lahan berubah menjadi hijau. Perjalanan menuju gudang tidak terlalu singkat, dan akhirnya saya bisa mengerti mengapa Christian ingin berangkat pagi-pagi sekali.
"Kamu bersikap seolah kita akan pergi ke piknik." Christian tertawa melihat kegembiraanku. Mungkin iya, tapi saya tidak bisa menahan diri. Inilah saat yang saya tunggu-tunggu selama ini. "Ya, well, kita tidak pernah melakukan sesuatu bersama akhir-akhir ini, jadi."
"Aku minta maaf." Christian meminta maaf. "Aku baru saja sangat sibuk dengan segala sesuatu."
"Saya tahu—Saya tahu." Saya mengibaskannya dan beralih perhatian ke Beau. "Kamu juga selalu pergi terus, jangan lupakan Isobel dan si kembar, bego."
"Aku benci kamu," ucap Beau sambil saya tertawa mendengar julukannya. "Kamu juga, Christian, saya benci kamu juga," tambah Beau.