"Mencobanya?" Isobel mengernyit. "Mengapa harus mencobanya?"
Itu juga yang ingin saya tahu. "Siapa yang tahu." Saya menghela nafas. "Beau selalu melakukan segala sesuatu dengan alasan, jadi kita lihat saja."
"Sudah cukup tentang saya. Bagaimana kabar bayinya?"
"Menjengkelkan." Isobel terkekeh. "Bayinya menjengkelkan saya, secara fisik dan mental. Saya takut."
Itu adalah kata-kata yang dulu pernah saya gunakan untuk mendeskripsikan diri saya sendiri. Saya mengulurkan tangan agar bisa menghiburnya. "Jadi kamu tidak ingin menjadi ibu?"
"Bukan begitu." Isobel menggeleng. "Hanya saja ibu saya tidak pernah merawat saya, jadi saya tidak tahu bagaimana cara merawat bayi."
"Percayalah. Saya mengerti." Saya menghela nafas. Isobel yang terbuka begitu cepat membuat saya berpikir tentang Dario dan betapa misteriusnya dia. Dia begitu blak-blakan, dan saya tidak tahu apa-apa tentang dia. Tidak ada yang tahu.