"Dengar, Serena, aku nggak punya waktu untuk omong kosongmu—kita punya masalah, dan kita harus bekerja sama untuk memperbaikinya," kata Christian.
Dia terdengar seperti sedang terburu-buru, dan terdengar serius, jadi aku melakukan hal pertama yang terlintas di pikiranku dan memarkirkan mobil ke pinggir. "Ada apa? Apakah semuanya baik-baik saja?" tanyaku, khawatir.
Kenapa aku masih peduli?
"Ini soal cincin." Christian menghela napas. "Aku akan bertanggung jawab atas segala yang terjadi—tapi tidak dengan cincin itu."
Apakah dia serius? Apakah dia benar-benar memanggilku hanya karena cincin yang bodoh itu?
"Aku tahu kamu sangat ingin bicara denganku—tapi kamu tidak kira ini sudah terlalu jauh?" aku terkekeh, tapi dia tetap diam. "Halo, Christian?"