Senja di lereng Gunung Lawu selalu membawa cerita-cerita lama. Di desa kecil itu, angin berhembus lembut membawa harum tanah basah dan suara gamelan yang bergema dari kejauhan. Di balik kesederhanaan hidupnya, Arjuna Pratama memiliki mimpi yang tak pernah padam. Sejak kecil, ia mendengarkan alunan musik tradisional yang mengisi hari-harinya, namun hatinya selalu merindukan lebih—lebih dari sekadar desa ini, lebih dari sekadar hidup yang tak pernah berubah.
Dengan suara merdu yang menyentuh hati, Arjuna bernyanyi di sawah, di pinggir jalan, dan di setiap kesempatan yang ada, meskipun tak ada yang mendengar selain angin dan gemerisik daun. Tak ada yang tahu bahwa di balik mata yang penuh harapan itu tersembunyi seorang pemuda yang siap berjuang demi impian besar—untuk menjadi bintang.
Suatu hari, di tengah kesunyian desa, datanglah sebuah kesempatan tak terduga. Seorang produser rekaman, Mas Bram, mendengar suara Arjuna yang melantunkan lagu penuh perasaan. Tanpa ia sadari, momen itu akan mengubah hidupnya selamanya.
Namun, di dunia yang penuh persaingan ini, Arjuna harus berjuang lebih dari sekadar meraih ketenaran. Ia akan belajar bahwa menjadi bintang sejati bukan hanya tentang menaklukkan panggung dunia, tetapi tentang memberikan cahaya bagi orang lain—sebuah perjalanan yang akan menguji hati, cita-cita, dan takdirnya.