Chereads / The Regressed Son of Duke is Messiah / Chapter 9 - Sebelum Pertemuan

Chapter 9 - Sebelum Pertemuan

Setelah bangun dari tidurnya yang cukup lama, Rika merasakan cahaya terang masuk ke matanya. Dia lalu bangkit dan melihat ke arah jendela dimana tampak matahari diatasnya yang menandakan telah lama masuk waktu siang hari. Rupanya dia tertidur di kamarnya setelah dimarahi oleh tuannya, Leo, dia benar-benar ketiduran hingga melewatkan waktu makan siang Leo.

"Ahh, aku terlambat.."

Dia lalu buru-buru merapikan pakaiannya dan bergegas menuju kamar Leo. Lalu, saat dia masuk ke kamarnya bahkan tanpa mengetuk pintu, dia melihat Leo sedang makan dan wajahnya memucat.

"L-leo-sama.."

Leo yang mendengar namanya dipanggil, dan kamarnya dibuka begitu saja langsung menoleh, dia menampakkan ekspresi ketidaksenangan yang jelas.

"Kamu terlambat, Rika. Dan apa-apaan itu? Menurutmu apa yang kamu lakukan dengan masuk sembarangan ke kamar tuanmu sendiri?" ucapnya dengan dingin.

"S-saya minta maaf, Leo-sama..," balas Rika rendah.

"Hmph."

Leo mendengus mendengar jawaban rendah Rika lalu menyuruhnya mengambil makan siangnya.

"Cepat ambil makan siangmu dan kembali ke sini"

Rika lalu segera mengambil makan siangnya dari dapur, dan bergegas kembali ke kamar Leo walaupun sempat dimarahi oleh kepala pelayan yang mengetahui dia tidak mengambil makanannya tepat waktu serta meninggalkan sisi tuannya.

"Saya kembali, Leo-sama."

Rika yang kembali lalu disuruh duduk di kursi ruangan itu oleh Leo.

Lalu, beberapa menit berlalu dengan Leo dan Rika memakan makan siangnya masing-masing hingga Leo buka suara.

"Rika, tanggal berapa ini?" tanya Leo.

Rika yang mendengar pertanyaan tiba-tiba ini langsung tergagap, dan langsung menjawab pertanyaan Leo.

"Ini tanggal XX bulan ketiga tahun 1995 berdasarkan kalender Suci, Leo-sama."

Leo yang mendengar ini menghentikan aktivitas makannya dan berpikir keras.

(Tanggal ini.., apa ini seminggu sebelum pertemuanku dengan "dia"? Dan tahun 1995 berarti ada lima tahun sebelum pahlawan muncul. Yah, masih ada 18 tahun sebelum aku membunuh Erebos yang bangkit sepenuhnya nanti.)

Dia lalu menghela nafas kasar dengan rasa jijik yang tampak di wajahnya. Dia sangat membenci orang yang akan dia temui, tetapi jika dia menolak maka segalanya akan rumit di masa depan. Juga, masih ada lima tahun sebelum pahlawan muncul yang akan menghebohkan seluruh dunia, sampai saat itu tiba dia harus memiliki kekuatan yang cukup untuk melawan dominasi gereja. Dan, delapan belas tahun sebelum kematiannya berdasarkan garis waktu sebelumnya.

"Ada apa, Leo-sama? Anda terlihat jijik dari ekspresi Anda," tanya Rika.

Leo lalu menggelengkan kepalanya dan membalas Rika.

"Tidak apa-apa. Setelah kamu selesai makan keluar dari kamarku. Aku butuh waktu untuk sendiri"

"Baik, Leo-sama."

Rika lalu menyelesaikan makan siangnya dengan cepat, dan keluar dari kamar Leo. Sebenarnya dia pasti akan dimarahi oleh kepala pelayan wanita karena tidak menemani tuannya, tapi jika Leo sendiri yang memberi perintah maka dia akan terhindar dari omelan tersebut. Rika lalu pergi ke tempat pelayan-pelayan berada untuk membantu pekerjaan mereka.

Sementara itu, Leo yang ditinggal sendirian di kamarnya menatap langit-langit kamarnya. Dia merenung atas apa yang telah terjadi.

Dahulu, setelah dia dikhianati oleh orang-orang terdekatnya yang berpihak pada pahlawan dan difitnah oleh pahlawan tersebut, dia memutuskan untuk lari dari penjara karena dia pasti akan dieksekusi sebagai kambing hitam. Dia tidak mau itu jadi dengan pelariannya dia menjadi buronan dunia yang paling dicari melebihi penjahat terburuk ataupun teroris dan pemimpin pemberontakan diberbagai negara.

Setelah itu, dia lari ke arah timur laut benua dengan susah payah hingga dia tanpa sadar masuk ke sebuah hutan aneh. Disanalah terdapat sebuah desa yang menjaga sebuah pedang yang disucikan oleh penduduk setempat. Lalu, dia yang berhasil menarik pedang itu karena dikejar oleh penduduk desa akibat menyusup akhirnya mengetahui takdirnya sebagai orang yang akan menyelamatkan dunia. Jadi, dimulailah perjalanan solonya dari sana.

"Hah, jadi aku harus menyelamatkan dunia lagi? Sialan," gerutunya.

Dia benar-benar lelah atas apa yang terjadi. Jadi, dengan dikirim ke masa lalu bukankah itu artinya dia harus mengulang nasib malangnya?

Itulah apa yang dia pikirkan, tetapi—

"Tunggu sebentar.., tidak ada aturan untuk mengambil jalan yang sama kan? Jika aku diminta agar tidak mati maka aku harus bergerak lebih dulu."

Leo mengangguk-angguk pada pemikiran pribadinya. Dia lalu segera menyusun rencana dengan matang.

"Pertama-tama, aku harus mengambil pedang itu lagi. Lebih cepat maka lebih baik, tapi dengan kondisiku yang sekarang bahkan dengan pedang itu aku tidak lebih dari sekedar babi yang memakai kalung berlian."

Dengan pemikiran itu Leo memutuskan bahwa dia harus mulai berlatih dengan giat serta dengan cara yang ekstrem. Semakin ekstem semakin baik karena bagaimanapun juga dia tidak punya banyak waktu.

"Ya.., setelah upacara sialan itu mari pergi dari rumah terkutuk ini, dan ambil pedang itu lalu habisi empat makhluk sialan di tiap ujung benua itu."

Dia lalu tertawa kecil dengan rancangan rencananya. Dan, diakhir dia menulis–

'Akademi'

"Akademi kah..? Aku tidak ingin ke tempat sialan itu, tapi jika tidak ke sana semuanya akan rumit, hah..."

Dia menghela nafas pelan karena harus masuk akademi lagi. Bagaimanapun juga, akademi adalah tempat terburuk baginya. Di sana adalah tempat dia dihina oleh berbagai orang akibat "ketidakmampuannya", dianiaya, dan akhirnya dikhianati dengan dijadikan sebagai kambing hitam serta dicap pengkhianat. Jadi, jujur saja kalau dia memang tidak mau ke sana, tapi dia tidak bisa egois.

"Yah, tidak penting. Dengan aku kembali ke masa lalu, tidak akan aku biarkan pahlawan biadab itu bertindak semena-mena. Akan aku pastikan dia hancur kali ini, dasar anjing Skadi."

Dia mengeriyitkan alisnya mengingat pahlawan bajingan yang melakukan segala hal asalkan itu perintah Skadi. Daripada seorang pahlawan, dia lebih pantas disebut anjing atau malah budak Skadi, dewi gila itu.

"Yah,biarlah aku urus itu nanti."

Dia lalu menutup rancangan rencana yang dia buat dalam bentuk gulungan, dan menatap langit di luar jendela.

"Sekarang ayo fokus untuk tiga tahun ini sebelum upacara itu. Pertama, seminggu dari sekarang mari buat kesan buruk pada jalang itu."

Ya, seminggu dari sekarang Leo akan bertemu dengan calon tunangannya, orang pertama yang mengkhianati dirinya, dan mencampakkan dirinya begitu saja. Leo yang telah baik padanya dibalas dengan pengkhianatan yang menjijikkan.

"Aku tidak akan pernah memaafkanmu, Leah."

Dan, benar saja. Saat makan malam dimana Leo dipanggil oleh ayahnya untuk makan bersama, disana ayahnya memberitahukan pada dirinya bahwa seminggu dari sekarang dia akan bertemu dengan perempuan yang akan menjadi tunangannya, seorang putri duke yang menguasai bagian utara kekaisaran yang telah membuat perjanjian dengan ayahnya untuk menunangkan kedua anak mereka jika berbeda kelamin dan tidak terpaut usia jauh, dialah Leah Szuart, pengkhianat pertama.