Chereads / The Regressed Son of Duke is Messiah / Chapter 2 - Penangkapan Messiah

Chapter 2 - Penangkapan Messiah

Dunia yang terkutuk dimana matahari tidak lagi bersinar.

Dunia yang terkutuk dimana tidak ada lagi awan yang cerah.

Dunia yang terkutuk dimana sekali lagi memasuki zaman bencana.

Di tengah-tengah itu, seseorang berambut hitam dan mata hitam legam berdiri di atas sebuah makhluk tanpa wujud yang pasti. Dia membunuhnya, dan sebagai gantinya dia sekarat akibat pertarungan dengannya. Dialah yang telah membunuh Primordial Evil—Demon God, Erebos.

Dunia yang telah kehilangan cahayanya perlahan mendapatkan kembali cahayanya. Matahari mulai naik, menandakan fajar telah dimulai. Bulan merah yang ada di langit tidak lagi muncul. Langit merah di siang hari dan gelap gulita di malam hari telah musnah. Kemenangan telah diraih. Dunia telah diselamatkan.

Sang penyelamat yang compang-camping berusaha menguatkan dirinya. Tetapi, sekuat apapun dirinya, dia merasa pesimis. Dia pun akhirnya muntah darah, seluruh organnya rusak dan banyak tulangnya yang patah. Dia menyadari bahwa dia akan segera mati.

Akan tetapi, dia masih memiliki harapan, dia berharap ada seseorang yang akan menyelamatkannya dan tiba-tiba—

Suara langkah kaki terdengar. Bukan hanya sepasang, tapi ada lima pasang. Itu artinya, ada lima orang yang menuju ke arahnya. Apakah itu harapan baginya? Tidak, harapannya sia-sia belaka. Itu karena dia tahu betul langkah kaki ini.

Dan, beberapa saat kemudian, "mereka" muncul. Seorang pemuda berambut hitam dengan pedang suci di pinggangnya. Seorang penyihir elf wanita dengan tongkat dari pohon dunia—Yggdrasil. Seorang wanita manusia dengan pakaian pendetanya dan memegang tongkat dengan salib di ujung tongkatnya. Seorang dwarf dengan berbagai perlengkapannya yang menyilaukan mata bagi mereka yang mengerti. Seorang wanita beastman kucing dengan pedang dan cakarnya yang siap merobek musuh. Dan yang terakhir, seorang wanita dari ras naga yang memancarkan kewibawaan, Raja Naga saat ini sekaligus Raja Kebijaksanaan yang memangku mahkota dunia di kepalanya.

"Kalian sudah datang, party pahlawan"

Sang Penyelamat menatap orang-orang itu dengan susah payah. Badannya gemetar hebat dan keringat dingin membasahi sekujur tubuhnya.

Seorang pemuda dengan pedang sucinya yang melihat sang penyelamat compang camping tertawa keras. Ya, dialah sang Pahlawan.

"Hahaha, sialan. Tidak aku sangka sampah sepertimu bisa mengalahkan Demon God sendirian disaat kami mengalahkan Demon King dengan susah payah," ucapnya lalu dia meludah.

Dia menatap teman-temannya dan memberi perintah kepada wanita dengan pakaian pendeta.

"Saintessku sayang, tolong tangkap dia. Pengkhianat dunia yang berniat melawan dunia dan berencana menjadi dewa jahat yang baru," perintahnya.

Lalu, sang wanita berpakaian priestess yang disebut sebagai Saintess mengangguk dan dia mengeluarkan sihirnya.

Sebuah lingkaran sihir cahaya muncul dari sekeliling sang penyelamat.

""

Saat dia menyebutkan nama sihirnya, rantai-rantai muncul dan mulai mengikat sang penyelamat, membuat dia kehilangan keseimbangannya dan jatuh tersungkur ke bawah, pedang yang dipegangnya dengan susah payah terlepas dan terlempar jauh darinya.

"Apa yang ingin kalian lakukan padaku?"

Sang Penyelamat bertanya dengan susah payah. Dia merasakan rasa sakit di sekujur tubuhnya. Bukan hanya rasa sakit, tapi juga rasa panas yang mengelilingi dirinya seolah membakarnya.

Mendengar pertanyaan ini, Sang Pahlawan tertawa dan menghinanya.

"Dasar bodoh, tentu saja pengkhianat yang menghina Dewi Skadi akan dihukum mati, iya kan? Sampah sepertimu yang tidak berbakat pasti telah membuat perjanjian dengan seorang Dewa rendahan untuk bisa mengalahkan Demon God sendirian, apa kamu berencana mengambil kekuatan Demon God untuk dirimu sendiri dan menggunakan kekuatannya untuk menghancurkan dunia? Aku benar kan?"

Sang Pahlawan lalu meletakkan kakinya di atas kepala Sang Penyelamat dan menginjak-injaknya.

"Tutup mulutmu, dasar bajingan anjing Skadi. Jangan berani kamu menghina–Nya dengan mulut kotormu itu!" balas Sang Penyelamat dengan nada keras dan amarah walaupun sedang diinjak-injak.

Mendengar balasan ini, Sang Pahlawan membalas dengan kemarahan yang sama kuatnya dan menendang kepala Sang Penyelamat dengan kuat dan dia mulai berguling-guling kesakitan.

"Ayo kita bawa dia, aku ingin lihat seperti apa hukuman yang akan diperoleh sampah sepertimu,hahaha"

Sang Pahlawan tertawa lalu berbalik ke arah partynya dan muncul lingkaran sihir di bawah kaki mereka dan di bawah sang penyelamat.

Lalu, mereka menghilang dari tempat itu ketika cahaya menutupi mata mereka.

Dan tiba-tiba, mereka telah berada di alun-alun sebuah kota. Sebuah kota yang sangat besar dan makmur. Ibukota Kekaisaran Zehid, Zehida. Walaupun ini masih waktu setelah fajar sedikit lewat, orang-orang telah berkumpul ketika mereka melihat bahwa matahari telah kembali terbit dan bulan merah menghilang.

Lalu, Sang Pahlawan berteriak pada orang-orang ibukota.

"Hai kalian semua! Dengarkan ini baik-baik! Kami telah mengalahkan Demon King dan Demon God! Kita telah selamat! Dunia ini telah diselamatkan! Bersukacitalah kalian semua!"

Ucapannya yang menggelegar tersebar ke seluruh penjuru kota dan mereka yang mendengar ini langsung gembira. Tidak butuh waktu lama untuk seluruh dunia tahu bahwa party pahlawan telah berhasil menyelamatkan dunia melalui sihir transmisi.

Lalu, dia berteriak sekali lagi,

"Dan kami juga membawa si pengkhianat dunia yang telah menghina Dewi Skadi, sang sampah masyarakat, Leo!!"

Mendengar ini para masyarakat yang melihat ke arah sang penyelamat yang dirantai, dan langsung melemparkan berbagai benda ke arahnya. Batu, telur busuk, buah busuk, sisa-sisa sayuran dan makanan, kotoran, serta hal-hal lainnya dilemparkan kepadanya.

Pahlawan yang melihat ini tertawa dengan keras lalu dia berucap,

"Sudah,sudah, jangan menyakiti pengkhianat ini lagi. Segera kumpulkan para raja-raja dan pemimpin gereja, kita akan menghukum sampah ini di tiang salib!! Dengan ini dunia akan bersih dari noda hitamnya!"

Ucapannya langsung mendapat sambutan masyarakat ibukota bahkan ada beberapa yang menganggapnya rendah hati karena menghentikan lemparan berisi penghinaan pada seorang pengkhianat.

"Ohhh!! Seperti yang diharapkan dari Pahlawan, dia sangat baik bahkan pada bajingan yang telah mengkhianati dunia dan menghina sang Dewi Skadi yang tercinta!!"

Pahlawan yang mendengar sanjungan ini tertawa keras lalu dia berbalik ke arah partynya dan pergi sambil merangkul para wanita di partynya dan berjalan pergi dari alun-alun. Di dalam perjalanan kembali dari alun-alun, dia melirik para ksatria yang menjaga ibukota dan menyuruh mereka menangani Sang Penyelamat yang dirantai dalam posisi terlungkup di alun-alun.

Di saat para ksatria itu sampai di alun-alun, para masyarakat ibukota tengah melempari dirinya dengan berbagai macam benda yang mengakibatkan kondisinya semakin memburuk. Lalu, para ksatria menyingkirkan masyarakat yang marah dan menyuruh mereka pergi.

"Pergilah! Pahlawan telah memberi perintah untuk kami menangani si pengkhianat dunia, jangan ikut campur atau kalian akan dianggap sebagai penjahat!" teriak seorang ksatria.

Mendengar teriakan ini, para masyarakat yang tadi melempari sang penyelamat langsung berhenti dan segera pergi. Mereka tidak ingin terlibat sebagai penjahat bersama dengan pengkhianat yang menjijikkan.

Para penjaga lalu menyeret sang penyelamat dengan rantai yang masih mengikatnya di jalanan ibukota, dan dia akhirnya dibawa ke penjara bawah tanah yang gelap gulita, dan sangat kotor. Tempat dimana para kriminal terburuk dipenjara di Kekaisaran Zehid.

Dia yang telah menyelamatkan dunia, dia yang mengorbankan dirinya sendiri, berakhir menjadi penjahat dimata orang-orang yang dia selamatkan.