Langit merah membara, dipenuhi awan gelap yang berputar liar. Petir menyambar dengan kekuatan yang mengguncang jiwa. Ribuan makhluk menjulang tinggi di atas langit, mata mereka menatap tajam ke bawah, fokus pada satu makhluk yang kini berada di ujung kematiannya. Dia adalah 'Dewa Iblis', sang ancaman yang telah lama menebar ketakutan.
Tatapan mereka dipenuhi kepuasan, seolah perjuangan panjang dan penuh darah kini berakhir dengan hasil yang diinginkan. Mereka telah mengejar, berburu, dan akhirnya, ia telah jatuh.
Salah satu makhluk dari mereka, yang paling tinggi, melangkah maju. Dengan gerakan lambat yang penuh kekuatan, ia menurunkan tubuhnya menuju Levian, sang Dewa Iblis. Di tangan kirinya berkilau energi putih yang suci, sementara tangan kanannya memegang energi biru yang bergejolak, penuh dengan kekuatan yang tak terbayangkan.
Di saat itu juga, kedua tangannya disatukan, dan sebuah pedang energi besar, bercahaya terang, mulai terbentuk. Pedang itu semakin membesar, hingga menjadi senjata yang begitu kuat, seakan mampu memusnahkan seluruh alam semesta dalam satu ayunan.
Dengan ekspresi dingin dan penuh keyakinan, makhluk itu mengangkat tangan kanannya tinggi, siap untuk mengayunkan pedangnya yang sangat berat. Dewa Iblis, yang tergeletak di bawahnya, menatap pedang yang turun perlahan, ekspresinya tercengang, namun di balik tatapannya, ada sesuatu yang lebih—sesuatu yang tak dapat dipahami oleh makhluk-makhluk tertinggi itu.
Tidak ada waktu untuk keraguan. Dalam sekejap, pedang itu terayun dengan kekuatan luar biasa, bergerak menuju Levian dengan kecepatan yang memecah ruang.
Namun, di detik terakhir, senyuman jahat muncul di wajah Dewa Iblis. Suaranya yang rendah terdengar seperti bisikan yang hanya ia sendiri yang bisa dengar, namun cukup untuk mengguncang para pengamat.
"Setelah sekian lama... inilah akhirnya... Dewa Iblis."
Kata-kata itu meluncur seperti takdir yang telah ditulis, dan begitu pedang itu jatuh, sebuah ledakan kekuatan yang sangat dahsyat mengguncang seluruh alam semesta. Ledakan itu begitu kuat hingga mengguncang langit yang gelap, menyebarkan cahaya putih dan biru yang memekakkan telinga. Tak ada lagi yang bisa dilihat selain kehancuran yang terjadi begitu cepat.
Boom!
---
Setelah ledakan dahsyat yang menghancurkan seluruh alam semesta, langit yang mengerikan kini terdiam, tak ada suara selain deru angin yang berdesir. Kehancuran itu menghapus segalanya, mengubah setiap bagian dari alam semesta menjadi kekosongan yang tak terhingga.
Di sudut kegelapan yang sangat dalam, jauh dari pandangan makhluk mana pun, sebuah serpihan cahaya kecil perlahan menyala. Cahayanya lemah, hampir tak terlihat, namun seiring waktu, ia semakin membesar, menerobos kegelapan yang memeluknya. Jiwa Dewa Iblis, yang sebelumnya diperkirakan telah lenyap dalam kehancuran, kini mulai bangkit lagi. Sebuah kekuatan yang tak terbayangkan mulai mengalir, merobek keheningan yang telah lama menyelimuti.