Aku berdiri di menghadap ke pantai. Aku menarik nafasku begitu dalam. Aku harus bagaimana sekarang. Aku tidak tahu harus ke arah mana aku melangkah. Semua kebingungan dan pilihan yang sulit dilimpahkan kepadaku. Aku masih muda. Aku masih 24 tahun. Aku masih bisa sendirian. Aku tidak ingin siapapun mendekatiku dulu. Ah sialan. Mengapa laki-laki itu datang ketika aku ingin pergi dari dia?
"Kamu tau kan siapa yang paling sakit? Bukan kamu yang paling sakit, Jes. Yang paling sakit itu Alzam. Dia selalu berusaha menangin hati kamu, tapi kamu goyah ketika cowo yang nyakitin kamu di masalalu hadir lagi," ujar May padaku dari belakang.
Ah, aku yakin dia ingin membuatku merasa bersalah lagi. "May, aku gapernah sekalipun berpikiran untuk balik sama Ananta. Tapi, aku juga sekalipun gak pernah memberi harapan pada Alzam. Aku tidak pernah memberi harapan pada siapapun saat aku masih belum bisa berdamai dengan masalaluku. Aku juga capek sama diri aku sendiri! Kamu kira aku gak sakit? Semua orang menyalahkanku tapi gada yang bertanya apa aku baik-baik aja atau enggak. Aku selalu jadi pendengar buat siapapun tapi gada yang mendengarkan aku sekalipun. Aku nanggung semua penderitaan aku sendiri! Apa aku pernah minta didengerin sama kamu? Apa aku pernah nyinggung perasaan orang lain di depan kamu? Kamu kira Alzam yang paling menderita? Udah semenderita apasih dia sampai semua orang harus banget nekan aku sebegitunya? Aku gak pengen nikah! Biarin semua orang ngejude aku kayak gimana!"
Aku mengutarakan semua isi hatiku yang kupendam selama ini. Aku tau aku salah. Aku tidak memikirkan perasaan siapapun saat ini. Aku tidak mencintai Alzam, tapi aku tidak akan pernah menerima Ananta sampai matipun. Bukan aku tidak menghargai Alzam, tapi Alzam deserve better. Aku ingin semua orang tau bahwa aku juga terluka. Hidupku bukan hanya tentang cinta. Banyak hal yang ingin aku selesaikan dan yang paling utama adalah masalahku dengan keluargaku.
"Maaf. Aku tidak pernah bertanya keadaanmu. Aku memang bukan sahabat yang baik," ujar May wajahnya terlihat kecewa. Selang beberapa detik, dia berbalik meninggalkan aku. Dia pasti merasa tidak berguna sekarang setelah mendengarkan perkataanku......