Di dunia yang penuh dengan seorang Hunter dan menjadi pekerjaan penting bagi suatu industri dan organisasi yang dikhususkan untuk memasukkan dungeon dan melakukan hal-hal berbahaya lainnya.
Terdapat seorang Hunter bernama Joshua yang masih pemula, Joshua adalah laki-laki tinggi dan berambut hitam matanya juga sedikit sayu dengan bola mata berwarna biru.
Joshua berdiri di depan gedung Asosiasi sebelum akhirnya di memasukinya, disana ia berjalan ke meja pendaftaran untuk mendapatkan kartu Hunter miliknya.
"Permisi saya ingin mendaftar menjadi Hunter." Salah satu staf disana pun melayaninya dan mengarahkannya ke tempat pengukuran.
"Untuk menjadi Hunter kami harus memastikan kelayakan anda terlebih dahulu." Kemudian staf Bersiap melakukan pengetesan yang merupakan tes fisik, sihir, dan keahlian.
Joshua berdiri disana dan menunggu hingga badannya selesai di cek dan setelah ia menyelesaikan nya, dia melakukan tes sihir dan tidak memiliki atribut apapun, kemudian di keahlian Joshua mendapatkan Assassin yang tidak berfokus pada sihir melainkan kecepatan dan reflek yang cepat.
"Ini akan cukup sulit." Gumamnya
Setelah mendaftar dan melewati banyak ujian Joshua akhirnya menerima kartu Hunter nya dimulai dari Rank-E.
Joshua berjalan pulang sore itu dan berniat menuju supermarket. "Huh tadi itu rasanya melelahkan, aku akan membeli beberapa minuman." Ia memasuki supermarket dan berjalan mendekati mesin minuman, setelah membeli dua botol cola ia duduk di kursi yang disediakan supermarket tersebut.
Namun hal yang tak terduga terjadi sebuah perampokan di supermarket tersebut dengan senjata api "Kalian semua berlutut atau kalian akan merasakan akibatnya." Perampokan itu berjalan ke arah kasir dan meminta semua uang yang dimilikinya
"Hanya segini?" Ucap perampokan Tersebut dengan menodongkan pistolnya ke arah kasir "Kumohon jangan tembak aku, hanya itu saja yang kupunya." Kasir memohon dan berlutut, perampokan itu pun melanjutkan berjalan hingga bertemu Joshua yang duduk di sebuah kursi sambil meminum Cola.
"Hoi! Bocah kau tidak tahu keadaan ya." Perampokan itu berteriak dengan keras dan menodongkan pistolnya.
"Ah maaf sepertinya aku sedikit mabuk." Joshua berdiri dari kursinya dan menghadap perampokan Tersebut.
"Bisa aku pergi dari sini." Ucap Joshua Dengan santai dan merapihkan botol Cola nya.
Perampokan tersebut pun menembakan pistolnya ke arah Joshua.
"Bocah tengik, kau bermain-main dengan ku ya.".
Joshua terkena tembakan di bagian bahunya dan membuatnya sedikit kesakitan.
"Om-om sialan, aku akan membunuhmu." Joshua menarik kursi di belakangnya dan melemparkannya ke perampok tersebut untuk menutup pandangan antara Joshua dan perampok tersebut, setelahnya Joshua berlari ke depan dan menendang kursi itu dengan kuat.
Perampok itu terjatuh dan pistolnya terpental jauh.
"Bocah sialan aku akan membunuhmu." Perampokan itu berdiri dan cepat-cepat ingin mengambil pistolnya, Joshua dari samping menendang wajahnya dengan kuat namun sebelum Joshua melanjutkan pukulannya Polisi telah tiba.
"Hentikan! Kami akan menangani disini tolong mundur dan angkat tangan mu." Kemudian polisi berjalan dan menangkap perampok itu.
Setelah hal itu Joshua berjalan pulang di malam hari sambil memegangi lukanya.
"Sial sakit sekali, hari ini sial banget." Setibanya di rumah yang merupakan sebuah kontrakan kecil hanya terdapat 1 ruangan kotak dengan kasur dan meja makan.
"Ah aku harus merapikan ini." Joshua berbaring di kasurnya dan tertidur, keesokan harinya ponsel Joshua berdering namun Joshua masih tertidur setelah beberapa saat ia mengambil ponselnya dan mendapatkan kabar bahwa dirinya akan masuk dungeon bersama party rank-C.
"Halo Hunter Joshua kami akan menawarkan mu untuk bergabung ke party rank-C yang di pimpin oleh Lee-Guwon pastinya itu cukup menguntungkan untuk mu." Ucap seseorang dari asosiasi tersebut menawarkan pada Joshua.
"itu adalah hal yang bagus, saya menerima nya." Joshua menerimanya dan bersiap untuk pergi ke dungeon.
Joshua tiba di lapangan dan mencari Lee-Guwon namun tidak melihatnya, kemudian seseorang memanggil Joshua.
"JOSHUA" setelah mendengar itu ia menengok ke arah belakang dan melihat party Lee-Guwon.
"Aku adalah Lee-Guwon yang akan memimpin ekspedisi hari ini." Kemudian salah satu Hunter wanita bernama Clara menghampiri Joshua.
"Kamu masih pemula ya, keliatan nya naif banget." Clara menyilangkan tangannya dan menatap Joshua.
Lee-Guwon pun menyuruh Clara untuk berhenti karena gerbang dungeon akan segera kebuka, setelah menunggu beberapa menit Dungeon terbuka dan kami semua memasuki Dungeon.
"Jadi ini adalah Dungeon." Gumam Joshua.
Mereka berjalan perlahan menyusuri area gelap dengan hati-hati hingga akhirnya mereka bertemu sekelompok Inferno Wolf yang kuat.
"Semuanya siapkan senjata kalian." Para anggota tim yang lainnya bersiap dan mulai maju menyerang, sedangkan Joshua berhadapan dengan satu Inferno Wolf.
"Sialan pemula udah dikasih lawan beginian." Joshua menggunakan pedangnya dan maju menyerang, Inferno Wolf itu merespon dan mengaktifkan sihir apinya, Joshua menebas apinya dan menusuk Perutnya.
"Wah ini mudah banget." Sebuah notifikasi muncul di hadapan Joshua.
"Hah apa ini sebuah pesan." Joshua membuka pesannya dan disana terdapat semua statistik milik Joshua Dengan Level-4 dan speed-34, durability-31, Intelligence-34, Reflex-32, energi sihir-54.
"Gila! Ternyata udah level 4 aja." Joshua tidak menyadari bahwa dirinya dari tadi telah ditinggal oleh kelompoknya, kemudian ia pun berlari dan memperhatikan sekitarnya.
"Dungeon ini berbahaya aku harus cepat keluar." Hingga akhirnya Joshua menemukan sebuah pintu besar yang dilapisi besi dan emas, membuat nya Penasaran dan mendekati nya.
"Wow aku akan kaya." Gumamnya sambil mendorong pintu itu dan terbuka perlahan, disana ia bertemu dengan seorang mahkluk yang sangat kuat atau dikenal HYPER-VOLT dia adalah mahkluk yang bertipe serangan listrik.
"Manusia beraninya kalian kesini." Ucap Hyper-volt dan bersiap untuk membunuh Joshua.
Joshua pun kebingungan karena dirinya yang pemula di dalam situasi yang tidak memungkinkan.
"Merepotkan." Gumam Joshua, ia melaju ke arah Hyper-volt dan menyerangnya walau tidak menghasilkan goresan sedikit pun ia terus menyerang.
Hyper-volt memukul perut Joshua Dengan kuat dan terpental ke dinding ruangan itu.
"MANUSIA! LEMAH!." Hyper-volt melihat Joshua terdiam di bebatuan dan mengiranya sudah mati, kemudian ia mendekati nya.
Dikesempatan itu Joshua mengeluarkan pedangnya dan menyerang leher Hyper-volt yang ketahanan nya rendah.
"Aku belom kalah sialan." Sambil menyeringai Joshua kembali menyerang, setelah 15 menit Hyper-volt dikalahkan.
"Pemula yang melelahkan." Joshua berbaring di tanah dan mendapatkan notifikasi baru yang merupakan sebuah Level Up kini level Joshua adalah 36 karena berhasil mengalahkan Hyper-volt yang exp nya 2 juta.