Aku selalu memendam perasaan nya kepada lexia karena dia berfikir masih kelas 1 SMP dan dia bertekad ingin menembak nya ketika sudah naik ke kelas 2 SMP karena dia yakin dia akan siap untuk menghadapi Penolakan atau Berpacaran kala itu, dan tiba lah saat itu dimana ketika aku ingin menyatakan cinta nya kepada lexia saat pulang sekolah dan kemudian pada saat jam istirahat aku melihat lexia itu sedang duduk berdua dengan teman nya yang berbeda kelas yang bernama Awan, aku pun tidak berani mendekati lexia karena aku tau persis bahwa Awan ini adalah cowok yang kurang baik, karena aku tau tempat nongkrong Awan Hingga keseharian Awan dan juga Teman dekat Awan yang berstatus Residivis Narkoba.
Kemudian aku bertanya kepada teman SD nya yang bernama Angga yang mana Angga menceritakan semuanya tentang Awan dan lexia, karena lexia cukup di kagumi di sekolah dia itu adalah wanita berkulit putih bersih dan lumayan tinggi wajah nya pun cantik, sehingga sudah menjadi inceran Awan dari dulu dan Angga pun bercerita bahwa Awan sempat ke tempat Orang pintar ( dukun ) untuk membuat lexia suka kepadanya, al hasil lexia sudah berpacaran dengan Awan sudah seminggu lama dan aku pun merasa kecewa dan menghindari mereka, sampai suatu ketika sore hari aku mendapatkan telpon dari lexia karena aku pindah tempat duduk di kelas yang mana tadi nya dia duduk bersebelahan dengan lexia lalu aku pindah ke bangku belakang.
Lexia pun bertanya kepada aku " kamu kenapa pindah tempat duduk ? apa kamu risih ya duduk sama aku sekarang " dan aku pun menjawab " ga kok, temen Rumah aku nyuruh aku duduk di sebelahnya dulu karena dia mau belajar untuk ujian kenaikan kelas nanti " padahal fakta sebenarnya aku di Intimidasi oleh Awan karena lexia sudah menjadi pacar nya sejak seminggu yang lalu aku pun enggan untuk bercerita karena takut akan ancaman nya, dan mereka tetap ngobrol seperti biasa bahkan lexia tidak sengaja bicara sama aku tentang pacarnya yang mana teman satu sekolah, tapi dia tidak menyebutkan namanya.
Disitu lah aku merasa sangat kecewa dan sedih tapi aku berpura pura senang dan mengucapkan selamat kepada lexia, tanpa memberitahu fakta yang sebenarnya tentang pacarnya itu. Dan tibalah saat waktu ujian sekolah dan aku pun berhasil masuk kelas unggulan dan lexia di kelas biasa dan pacar nya lexia di kelas akhir / kelas buangan ( yang isi nya hanya anak nakal dan kurang berprestasi ).
Lembaran baru pun terbuka untuk aku ketika dia mengenal gadis sebaya nya akan tetapi berbeda sekolah yang mana itu adalah masih didekan rumah nya, aku sering melihat gadis itu dan malu untuk berkenalan karena memang aku itu adalah seorang pemalu, yang mana awal cerita ini aku tidak menyakan akan bisa mengenal gadis tersebut ketika aku sedang bermain bola dengan teman dan teman nya menyapa gadis tersebut sambil godain gadis tersebut, kemudian aku penasaran dan bertanya kepada teman nya bernama Jemet tentang gadis itu dan nama gadis itu yang mana ternyata gadis itu bertetangga dengan teman satu sekolah yang bernama Rangga dan aku pun sudah mengetahui nama gadis tersebut dan ia selalu mengagumi gadis tersebut yang mana kalau gadis tersebut kewarung aku selalu melihat nya dan malu untuk menyapa nya.
Tiba lah saat aku memberanikan diri untuk berkenalan yaitu sekitar bulan puasa yang mana gadis tersebut di sapa dan di godain oleh teman main yang bernama Dika dan Jemet pun menyuruh aku untuk berkenalan dengan gadis itu sambil mengolok ngolok aku " udah tuh Lexs kenalan ama dia,k kan katanya u mau minta nomer nya dan mau ajak ngabuburit " kemudian aku memberanikan diri untuk mengikuti gadis tersebut dan aku pun berkenalan dengan cara yang ga waja karena aku belum ada pengalaman untuk kenalan dengan cewek lain, di sapalah sama aku dari belakang tapi cewek itu pun malah mempercepat langkah kaki nya untuk segera sam pai kerumah dan aku pun berlari mengejar cewek itu dan menghadang nya di depan gang rumah nya, dan kemudian aku berkata dengan gugup " kenalan dooonngg, nama guee aku " dan cewek itu pun cuma diam, dan aku pun berkata lagi sambil mengulurkan tangan nya " kan kenalan doang, masa sih takut di apa apain " tegas nya, kemudia cewek tersebut berkata sambil mengulurkan tangan nya " iya, nama gw pujianti, udah dulu ya gw mau balik dulu nih " dan aku menjawab dengan perasaan senang " yaudah iya, besok jangan malu ya kalau gw ajak ngobrol" dan cewek itu hanya tersenyum sambil balik kerumah nya.
Disitulah kisah aLexs dimulai dan bisa bekenalan dengan pujianti, setiap ketemu di warung depan rumah aku pujianti selalu tersenyum dan alLexs pun membalas senyum itu, pada akhir nya aku ingin bertanya nomer telpon pujianti tapi dia tidak memberikan nya kemudian aku mencari tau apakah pujianti mempunyai nomer tlp rumah atau tidak, aku pun menghubungi Rangga dan menanyakan pujianti kepada rangga apakah pujianti mempunyai nomer telpon atau tidak dan rangga pun menjawab "dia punya nomer telpon tapi gw gatau nomer telpon nya dia, tar deh gw tanyain orang rumah gw dulu" dan aku pun menjawab " yaudah bro nanti gw kasih duit dah goceng / lima ribu " ( uang lima ribu pada saat itu cukup besar karena harga bbm masih sekitar Rp. 1.800 ) dan rangga pun menyetujui nya dan ke esokan hari nya dia memberikan nomer telpon rumah nya pujianti dan aku pun segera menghubungi nomer telpon tersebut.
Dan tibalah di saat aku ingin menelpon pujianti melalui telpon umum yang memang berada tidak jauh dari rumah nya kemudian menelpon nomer tersebut akhir nya berhasil terhubung dan ada seseorang yang mengangkat panggilan telpon itu " halo assalamualaikum, ini dengan siapa ya ? " dan aku pun menjawab " waalaikum salam, ini saya teman nya pujianti mau menanyakan tugas sekolah sama pujianti " dan orang tersebut adalah ibu nya dan ibu nya berkata " tunggu dulu ya, lagi di pangilkan " dan tidak lama langsung tersambung dengan pujianti " halo assalamualaikum, ini siapa ya " langsung ajah aku menjawab " ini gw aLexs, hehe, gw dah dapet nomer u kan " dan pujianti pun menjawab " kenapa ngaku nya temen sekolah, nanti gw di marahin sama ibu dikira mainin telpon rumah untuk yang gajelas " aku pun menjawab " gajelas gimana, kan cuman sebentaran ajah kok, oh iya nanti kita jalan yuk abis sholat tarawih " dan dengan tegas pujianti menjawab " ga, nanti gw dimarahin kalo jalan sama cowok, kalau berani ya coba izin kerumah " aku pun menjawab " ok nanti sabtu ya kita jalan abis sholat teraweh, tar gw kerumah u deh izin sama nyokap u " dan telpon itu tersambung sampai duit buat telpon umum habis, waktu itu nukarin uang 5000 untuk telpon umum, mungkin sekitar 1 jam kurang lebih nya.
Ketika di hari jumat sore, aku melihat pujianti sedang kewarung berdua dengan adik nya yang umur nya ga beda jauh lah mungkin sekitar 2th selisih umur mereka dan aku pun ber inisiatif untuk mengajak ngobrol Pujianti ketika selesai ke warung, sontak aku pun kaget ketika adik nya pujianti langsung bicara " ngapain sih lu deketin kakak gw, orang mau buru buru juga " dan aku pun menjawab " emang nya kenapa sih, kan gw dah kenal ama kakak u, jadi wajar kalau mau nyapa dan ngobrol sama kakak u " kemudian pujianti pun menjawab " udah diem ajah dwi, dia itu kan kenalan kakak masa kamu nyampurin ajah sih " akhir nya dwi dan pujianti malah berdebat dan aku pun menengahi mereka " udah udah jangan ribut ini dijalanan, besok gw bawain jajanan buat u dwi sama buat kakak u, besok gw main kerumah u abis sholat teraweh " dwi pun berkat " yang bener ye, awas ajah sampe bohong " pujianti " udah gausah repot repot, tapi emang bener berani kerumah besok buat izin jalan ? " dan aku pun menjawab dengan tegas " ya berani dong, masa ga berani sih kan cuma ngajak keluar doang paling balik jam 9an " akhir nya dwi dan pujianti langsung jalan balik kerumah nya dan dwi bilang " bener ye gw tunggu nih kalau bener, jangan omdo " aku pun langsung meninggalkan mereka dan menjawab " iye bener yaudah hati hati "
Keesokan aku mempersiapkan uang untuk belanja ke minimarket yang memang aku berasal dari keluarga yang cukup mampu sehingga ia bisa berbelanja di minimarket itu dan sebelum belanja aku menelpon pujianti di telpon umum tempat aku dan pujianti saling bertukar pendapat dan pikiran, telpon pun tersambung " halo assalamualaikum " dan aku mengenali suara tersebut " waalaikum salam, pujianti nih gw mau ke minimarket, makanan apa yang u suka disana, sama adik u dan bookap nyokap u " pujianti pun mejawab " apaan sih, itu dwi cuman bercanda kok, udah gausah repot repot " aku pun menjawab " kok repot repot, ini gw mau beliin jadi ga ngerepotin kok, biar tau ajah apa yang u suka sama keluarga u" dan tiba tiba terdengar suara dwi yang bilang beliin gw coklat sama jajanan yang lain, kakak gw juga suka itu, dan aku pun menjawab " ok nanti gw beliin ya, jam 8 malem nanti otw sana " pujianti menjawab " yaudah iya nanti di tunggu ya, gw sih udah bilang sama nyokap kalau mau jalan nanti malem, cuma nyokap mau nya u dateng kerumah " aLexs pun menjawab " yaudah iya ditunggu ajah ya " dan akhir nya telepon terputus dan pas abis buka puasa aLexs pun langsung menuju minimarket dan membawa uang Rp 150rb akhir nya aLexs berbelanja sampai 2 kantong plastik yang mana total belanja nya itu hanya sekitar 60-70rb, kemudian aLexs langsung menuju ke rumah nya pujianti.
Sampai lah aku dirumah pujianti dan kebetulan ada ibu nya lagi di ruang tamu langsung aku menyapa ibu nya pujianti " Assalamualaikum bu, pujianti nya ada " ibu nya pun menjawab " waalaikum salam, siapa ya ? " pujianti pun langsung menyahut " itu bu si aLexs yang kemarin aku ceritain " ibu nya pun menjawab " masuk sini aLexs " dan aku pun langsung memasuki rumah pujianti dan memberikan belanjaan yang di beli di minimarket " ini bu ada belanjaan untuk pujianti bu, nanti buat sama sama ya ya bu ", " waduh kamu sampai repot repot bawa belanjaan kayak gini ya aLexs, mau minum apa ? " sahut ibu nya pujianti " udah bu ga usah repot repot, ini saya mau ngajak jalan pujianti bu nanti kita mau jajan diluar " kata aku dengan senyuman dan agak sedikit gemetar karena ini adalah pengalaman baru bagi dirinya, dan pujianti pun sudah siap dan langsung mengajak aku untuk segera keluar dan aku pun berpamitan dengan ibu nya pujianti dan ibu nya pujianti berkata " jangan malem malem ya pulang nya, jam 10 kurang harus ada dirumah " aku pun dan pujianti menjawab berbarengan " iya bu.,... "
Aku segera menanyakan pujianti dia mau jajan apa atau mau makan apa kemudian pujianti pun menjawab dengan kata kata " terserah " lalu aku menlanjutkan perjalanan nya dan mengajak pujianti itu jalan kesebuah pasar malem yang mana tiap tahun itu pasti ada karena momen bulan puasa, aku mengajak pujianti bermain permainan yang ada dipasar malem sambil memakan kembang gula yang memang disukai oleh pujianti, tak terasa sudah jam 9 malam akhir nya aku mengajak pujianti pulang kerumah sambil berbincang bincang tentang permainan yang sudah mereka mainkan dan tentang sekolah, akhir nya aku memberanikan diri untuk bertanya ke pujianti " kamu sudah punya pacar belum " dan ujianti pun menjawab " belum punya, tapi dulu pernah berpacaran ketika kelas 1 SMP dan itu hanya CINTA MONYET katanya " lalu aku bertanya lagi sambil bergurau " kok CINTA MONYET sih kan yang pacaran itu orang bukan monyet " dan pujianti pun mencubit perut aku dengan pelan dan berkata " ya nama nya dulu itu kan cuman penasaran ajah udah gitu kan ikut ikutan sama temen aku, aku juga di ajarin sama temen aku untuk pacar pacaran itu, tapi ya ga lama kita putus, kalau kamu punya pacar ya ?" aku menjawab " belum pernah pacaran, tapi dulu pernah ada cewek yang aku suka pas kelas 1 SMP kita pernah sebangku dan seing telponan di telpon umum atau dirumah aku, waktu itu aku mau nembak dia pas naik kelas 2 tapi sebelum itu dia sudah di tembak duluan sama orang lain yang 1 sekolah " pujianti tersenyemun dan dia bilang sama aku sambil tertawa " lagian kamu sih lama banget, bukan nya langsung tembak ajah pake nunggu naik kelas 2, akhir nya kan kamu nyesel ga nembak dia, coba kalau kamu tembak dia, pasti kamu tau jawaban nya kan ", " iya iya, emang aku yang salah, tapi dia pacaran sama orang yang salah menurut aku karena tuh cowok ya ga bener, aku tau banget dia tapi yasudah lah karena itu pilihan dia, walapun aku sempet kecewa sama diri aku ini karena terlambat, tapi kan akhir nya aku bisa jalan sama kamu, heheh " pujianti langsung mencubit aku untuk yang kedua kali nya dan bilang " udah mau sampe nih jangan curhat terus " dan aku pun langsung menuju rumah nya pujianti dan aku bilang makasih sama dia karena dia sudah mau jalan sama aku dan aku segera berpamitan dengan ibu nya.
Aku pun sampai dirumah dan tidak bisa tidur karena terus memikirkan pujianti dan selalu mengingat senyuman nya ketika pujianti senang di ajak ke permainan di pasar malam tersebut, aku selalu melihat ke arah pujianti memperhatikan nya dan mengagumi ciptaan Nya. Aku selalu terngiang dengan pujianti walaupun tidak seperti lexia yang putih tinggi namun pujianti memiliki keistimewaan nya sendiri yang mana pujianti itu berkulit sawo matang dan manis, dan tibalah saat makan sahur dirumah setelah habis sahur dan sholat subuh aku mencoba menelpon pujianti dan cerita kalau dia tidak bisa tidur dan selalu memikirkan dia, kemudian pujianti hanya tertawa dan bilang itu semua hanya gombal. Aku memberanikan diri untuk mencoba menjemput pujianti pulang sekolah karena kita beda sekolah tapi masih di sekolah negri yang mana jam pulang sekolah nya sama, aku menanyakan kepada pujianti untuk menjemputnya di hari senin ketika dia balik sekolah kemudian pujianti pun menjawab nya " yaudah kalau memang kamu bisa, tapi bener ya karena aku biasa di jemput sama papa, nanti aku kasih tau papa dulu, emang kamu balik jam berapa ? " dan aku pun menjawab " biasa nya sih kalau puasa gini jam 12 kurang juga dah balik kok, iya beneran kan aku nanti bawa motor sekolah nya, jadi pas balik aku langsung jemput kamu", " ok deh, yaudah ya aku mau lanjut tidur nih. kamu juga telpon aku subuh subuh gini " akhir nya aku mengakhiri percakapan nya dan kemudian aku keluar untuk menemui teman nya yang bernama jemet dan dika yang sudah menunggu untuk bermain bola setelah sholat subuh, kemudia jemet pun bertanya sama aku yang mana dia sudah melihat pujianti dan aku itu jalan bersama ke pasar malem, kemudian dika pun terlihat kesal mungkin karena dika juga menyimpan perasaan kepada pujianti, tapi dia tetap ngobrol seolah semua nya tidak pernah terjadi dan kami mulai bermain bola.
Hari senin pun tiba dan pagi hari setelah sholat subuh aku menghubungi pujianti lagi untuk memastikan aku menjemput dia sekolah nanti dan jawaban nya iya, kemudian pada saat sekolah aku terus memikirkan dia dan nanti bagaimana kalau dia di ejek teman nya karena aku jemput, dan akhir nya aku cerita keteman baik ku yaitu Wahid, dia memberi aku semangat dan memberitahu bahwa itu hanya ada dalam pikiranku ajah karena itu aku harus semangat dan tibalah saat pulang sekolah aku langsung menuju keparkiran dan bayar parkiran sekolah ke pak satpam botak, langsung aku tancap gas untuk menjemput pujianti dan ketempat yang sudah di tentukan dari tadi subuh, lalu sampai lah aku di tempatg tujuan dan menunggu kurang lebih 15 sampai 20 menit baru pujianti sampai dan dia bertanya sama aku " nunggu dari kapan kamu Lexs ? " dan aku menjawab " baru sampai, ( untuk menyenangkan hati nya agar dia tidak merasa bersalah karena aku menunggu terlalu lama ) yaudah ayok naik, oh ya nanti sore mau ngabuburit ga sama aku " , " nanti aku tanya ibu dulu ya, emang mau kemana kira kira ? " jawab pujianti, dan aku memikirikan sejenak kira kira kita mau kemana nih sore ya, akhir nya aku memutuskan untuk mengajak dia beli takjil dan kita janjian mau di kasih kabar oleh pujianti itu sekitar jam 3 atau jam 4 sore. akhir nya aku sudah sampai kerumah pujianti dan berpamitan sama ibu nya kemudian aku balik kerumah, dan setiba nya aku dirumah aku langsung di marahin sama bokap karena balik sekolah ga langsung balik malah main dulu, akhir nya aku menunggu pujianti sampai jam 4 lalu aku menju telpon umum untuk menanyakan apakah jadi untuk ngabuburit nya apa ga, karena kan dia mau memberi kabar sekitar jam 4 dan langsung aku telpon dia dan dia bilang iya bisa aku langsung buru buru pergi kerumah nya pakai motor dan izin lagi sama ibu nya, tibalah kami di tempat takjil dan aku menawarkan pujianti makanan takjil tapi kata dia nanti ajah beli nya jam 5an lewat mungkin karena takut makananya jadi ga enak, aku langsung meng iyakan dan aku mengajak pujianti ngobrol di taman komplek yang memang ga jauh dari rumah kita, setiba nya kita di taman komplek itu baru sekitar 5 menit atau 10 menit kita lagi ngobrol, eh di teriaki satpam botak, katanya suruh pergi, akhir nya kami pun bergegas pergi karena pak satpam botak itu, sambil tertawa dan aku langsung tancap gas motor dan pindah ke lokasi takjil sambil berbincang di motor dan membahas masalah sekolah dan membahasa masa kecil sama sama, disana lah kita menemukan kecocokan satu sama lain tapi aku masih ga berani untuk nembak dia, akhir nya sampai di tempat takjil dan dia beli es cendol sama gorengan dan pecel, aku juga beli buat dirumah dan membelikan untuk dwi dan keluarga nya, aku senang ketika dia mau pegangan sama aku di motor karena ini pengalaman pertama aku bonceng cewek dan dia pegangan sama aku, padahal aku juga ga ngebut baawa motor nya mungkin sekitar 60km/ jam agar cepat sampai kerumah nya dan aku bisa buka puasa bersama dengan keluarga.
Entah mengapa setiap saat aku selalu terfikirkan oleh pujianti, pada saat mau buka puasa aku kepikiran dia, dan akhir nya aku menelpon dia ketika jam 8 malam dan aku coba memberanikan diri untuk menembak dia, sebenernya ada sedikit keraguan di hati aku karena aku belum ada pengalaman pacaran, tapi entah mengapa karena sudah merasa nyaman dengan pujianti aku langsung bergegas menuju ke telepon umu dan aku langsung menghubungi nya, akhir nya tersambung dengan pujianti dan kita bicara selama 5 menit tak lama itu aku langsung tembak dengan perasaan yang bercampur aduk langsung aku bilang sama pujianti " pujianti, aku tuh gatau ngerasain apa ini tapi setiap saat aku kepikiran kamu, tapi aku bingung mau ngomong nya sama kamu, ( aku sedikit gemetar untuk mengungkapkan nya ) kamu mau gaa jadi pacar aku....???" pujianti pun terdiam sejenak dan dia menjawab " ah jangan bercanda kamu, masa kamu nembak aku, aku kan jelek ga cantik seperti cewek yang pernah kamu ceritain dan kita kan masih sekolah masa pacaran " dan aku langsung memotong pembicaraan nya " aku serius ini, kamu mau ga jadi pacar aku, aku ga mandang fisik kamu, tapi karena aku ini terlalu nyaman sama kamu, please ya tolong di jawab sekarang" pujianti berkata " yaudah iya, kita jalanin dulu ajah, tapi kamu serius ini ?" aku langsung bilang " ya aku serius banget sama kamu, yaudah besok mau aku jemput lagi ga sekolah ? kita dah pacaran " . " yaudah iya aku bilang bapak dulu ya, kalau kamu yang jemput aku sekolah jadi biar bapak ga repot dikerjaan nya" ujar nya. kemudian tibalah esok hari dan aku mulai rutin jemput dia pulang sekolah bahkan aku di ajak main kerumah teman nya yang lokasi nya ga jauh dari sekolah nya dia. kadang kita suka ke mall bareng sama teman dan sahabat nya walaupun cuma beli es krim dan beli soft drink ajah tapi itu udah senang banget.
Kemudian tibalah malam minggu yang memang tidak bisa aku lupakan karena ini pengalaman pertama kali yang mana aku bisa jalan kerumah teman nya dan dia mengajak teman nya juga untuk jalan bareng sama aku ( mungkin istilah saat ini itu double date ) ya walaupun hanya sekedar jalan beriringan bersama ada saat yang ga bisa aku lupain yaitu saat aku pegang tangan dia rasa nya hati ku ini campur aduk tapi aku merasa senang nya sampai seminggu lebih karena ini pengalaman aku bisa menggenggam tangan cewek yang aku sukai, tiga bulan sudah terlewati tanpa ada nya problem dan konflik, tiba tiba dari keluarga nya tau bahwa aku pacaran sama dia karena selama ini kita backstreet ( istilah jaman dulu ) dan akhir nya agak renggang hubungan kami karena bapak nya kurang setuju kalau pujianti itu mengenal pacaran, tapi kami terus jalan bareng walaupun kegabutan itu cuma makan es krim dan cuma jalan jalan ga jelas, rasa nya seperti dunia ini milik kita bedua ajah, dan suatu ketika aku lagi ajak pujianti jalan jalan pakai motor aku dan aku berniat untuk mengajari nya mengendarai sepeda motor karena memang dia sudah bisa mengendarai sepeda, karena yang aku tau kalau sudah bisa naik sepeda ya pasti bisa naik motor asal tau toeri nya, tapi takdir berkata lain.
Ketika dia aku ajari mengendarai motor sudah agak lancar di jalan lurus, tapi ga lama pas ketemu belokan dia mulai panik dan aku langsung bilang sama dia " pelan pelan ajah sayang, injak rem nya......." kemudia kami jatuh dari motor karena dia panik dan aku terpental dari motor dan tercemplung di got, lalu pas aku melihat ke atas karena posisi aku itu ada didalam got ternyata dia nemenin aku kecemplung juga, dan akhir nya kami tertawa terbahak bahak karena kecemplung sama sama, akhir nya perjalanan kita selesai disana dan aku langsung mengantar dia kerumah nya dan ga berpamitan ke orang tua nya karena takut di marahi oleh orang tua nya, ketika aku tlp dwi yang angkat telpon dan dia marah sama aku, dan aku bilang sama dwi " aku kan cuma mau ngajari dia naik motor, kalau dia punya motor jadi udah bisa kemana mana sendiri " begitu ujar ku, tapi dwi malah ngadu ke ibu nya dan telepon langsung di matikan oleh dwi.
Disitulah aku mulai jarang komunikasi dengan pujianti, tapi aku tetap pulang sekolah melihat dia dari kejauhan pake motor hanya sekedar menghilangkan rasa kangen aku ini, apa ini cuma aku yang rasain atau dia juga merasakan hal yang sama, kemudia aku memberanikan diri kerumah pujianti sambil membawa martabak telu dan martabak keju untuk permintaan maaf aku, ternyata benar dugaan aku, keluarga nya marah karena pujianti badan nya pada sakit akibat kejadian itu akhir nya dia di urut setelah kejadian itu dan disana puncak kemarahan keluarganya, untung ajah aku datang nya pas udah beberapa hari berlalu, jadi udah ga terlalu marah. setiba nya aku dirumah pujianti aku langsung ke depan pintu dan mengucapkan salam sambil membawa martabak kesukaan pujianti dan keluarganya, aku ketok pintunya " assalamualaikum, bu... pak....pujianti nya ada ga ya ? " lalu aku mendengar sahutan salam aku dan membuka pintu " waalaikum salam, oh aLexs kirain siapa ( untung ibu nya yang buka, kalau ayah nya pasti aku habis diomelin ) " lalu aku mencium tangan ibu nya dan aku memberikan martabak itu ke ibub nya dan aku bilang " ini bu ada makanan buat ibu sama pujianti, maaf ya bu kejadian waktu itu dia jatuh, itu karena kau mau ngajari dia bawa motor bu " lalu ibu nya tertawa " dia ga bilang kalau jatuh nya karena belajar dari motor dia bilang nya kesandung dan nyemplung ke got " langsung aku bilang " itu salah saya bu, maaf ya bu " akhirnya pujianti keluar dan rasa kangen ini terbayar walaupun aku hanya melihat dia dan bisa ngobrol sama dia, rasa nya seneng banget karena aku fikir dia bakalan putusin aku sejak kejadian itu ternyata enggak, emang karena badan nya langsung pada sakit karena jatuh dari motor.
Dan aku menjalani pacaran seperti biasa dengan pujianti, sampai kita udah naik ke kelas 3 SMP disitu hubungan kita merasa renggang banget karena dia udah mulai over protektif entah karena apa, padahal kita kan setiap hari ketemu karena dia biasa jajan didepan rumah aku dan aku pun selalu telpon dia kadang dirumah dan kadang di telpon umum, entah mungkin karena dia sudah puber duluan kali makanya seperti itu, sampai ketika aku manelpon dia di telpon umum yang lain yang membelakangi kebon dan aku minta temeni sama temen aku yang bernama Johan, setiap saat dia nemenin aku kalau kemana ajah dan kebetulan aku minta temenin sama dia di telpon umum itu karena tempat nya agak angker, di depan telpon umum itu ruma kosong dan di belakang telpon umum itu kebon yang banyak pohon pisang nya lalu aku telpon pacar aku dan pujaan hati aku, kemudian dia langsung angkat telpon nya kami berbincang cukup lama dan ga sadar kalau aku melihat ke kebon itu ada sesosok perempuan tapi mirip dengan daun pisang, aku masih positif ngobrol sama pujianti, dan sampai ketika yang akuliat itu terbang kearah aku dan aku langsung bilang ke pujianti " uuudaaahhhh dududuluuu ya telpon nya, addddaaaaaa kuntilanak " lalu aku kabur dan ninggalin johan yang lagi santai sambil nyebat, pas aku liat kebelakang johan juga ikut berlari dan bilang " woooooyyy Leeexxxxxxsss ngapa kabur sendirian u..... " akhir nya ku balik ke tongkrongan dan menceritakan hal itu sama temen aku dan sebagian ada yang percaya dan sebagian ada yang cerita kata orang tua nya disana memang serem, apa lagi rumah kosong itu suka sering terjadi penampakan.
Akhir nya ke esokan hari nya pas aku jempu pujianti aku mampir kerumah nya sebentar dan ibu nya menyakan hal yang terjadi semalam kepadaku, langsung aku cerita " kan semalam aku lagi telpon pujianti bu, kita ngobrol tuh, eh lagi asik asik ngobrol saya liat ke kebon itu ada pohon pisang, awal nya saya fikir itu daun pisang yang berdiri keatas apa karena baru tumbuh, ya aku cuekin ajah, ga lama abis ngeliat ke rumah kosong itu kayak ada bayangan dan aku pindah posisi ngeliat ke kebon lagi, eh ada kuntilanak terbang maranin aku sama temen aku, aku langsung kabur dan tinggalin temen aku ajah bu" dan ternyata ibu nya juga tau kalau disana juga serem dan cerita tentang kejadian yang sering disana ya akhir nya aku gamau telpon di sana lagi, kadang kalau dirumah kan telpon nya dikunci biar ga kena tagihan yang berlebih. akhir nya aku balik dari sana dan aku cerita ke orang tua aku, mereka juga tertawa dan malah aku dibilang lagian ngapain nelpon di kebon, udah tau angker disana.
Tiba saat nya aku kelas 3 SMP semester 2 yang mana di ujung mau kelulusan dan saat itu aku di ajak kerumah sahabat pacar aku yang bernama pia, dan disitu lah mulai dia berprasang buruk sama aku entah karena pengaruh atau memang sudah bosa sama aku mungkin karena sudah 1th ngejalanin hubungan ini atau mungkin ini karena CINTA MONYET yang mana sifat nya sementara, disana aku mulai di curigai selingkuh dan sebagainya, padahal aku saja ga tau penyebab nya apa, dan dia mengucapkan kata kata SAKRAL yaitu dia minta PUTUS sama aku, dan aku minta dijelasin sama dia karena apa, akhir nya dia telpon orang rumah nya disuruh jemput dia kerumah teman nya yang bernama pia, akhir nya aku langsung pulang dan berfikir keras apa sebenernya salah aku sama dia, kok dia sampai ngajakin putus gitu dan akhir nya aku cuma bisa bersedih dan diam diri dikamar lalu menjalani aktifitas seperti biasa. Dan sekitar seminggu lebih aku ketemu sama temen nya yang bernama pia lagi jajan di warung depan rumah aku dan aku bertanya sama dia alasan pujianti itu mutusin aku " pia sebenernya kenapa sih koko tiba tiba pujianti berubah drastis dan pas banget lagi dirumah u gw bisa di putusin sama dia" lalu pia menjawab " kata si pujianti dia ngeliat u bonceng cewek lain pake baju sekolah, jadi dia marah besar gara gara itu " akhir nya gw coba menjelaskan apa yang terjadi sama pia " iotu sebenernya gw lagi tugas kelompok di sekolah dan gw disuruh photo copy sama print buat tugas nya, yang emang kebetulan kelompok nya di silang wajib cewek dan cowok, itu karena yang lain gada motor jadi ya pake motor gw pia, harus nya dia jelasin dong ke gw waktu dirumah u biar ga salah nfaham kayak gini" dan pia pun kaget " oh ternyata begitu kejadian nya ya, nanti gw coba jelasin deh ke orang nya, soalnya kan gatau juga gw, lagian dia juga sih kalo ngeliat u dijalan bukan nya di tanya dulu itu cewek status nya apa sama u malah begini" . " ok pia makasih ya, tolong banget ya bantu jelasin ke dia, gw kan masih sayang sama dia" akhir nya pia langsung pergi meninggalkan warung dan malam nya aku coba telpon pujianti tapi adik nya bilang dia udah tidur, dan aku coba ke sekolahnya pas jam pulang sekolah dan ternyata dia udah balik duluan di jemput sama bapak nya.
Akhirnya tiba liburan setelah lulus SMP aku masih kepikiran tentang dia walaupun kadang aku suka menyibukan diri dengan teman teman dan keluarga tapi perasaan ini ga bisa bohong, akhir nya aku memutuskan untuk menghubungi kembali pujianti dan bisa kembali terhubung walaupun lagi lagi aku yang disalahkan aku tetap diam agak tidak terjadi perdebatan antar kita, dan kami bisa bercerita seperti biasa mungkin karena dia merasa bersalah atau memang dia memiliki perasaan seperti yang aku alami. Tidak ada kata balikan hanya ada hubungan tanpa status ketika aku menghubungi nya kembali, dan tiba saat nya aku bisa jalan jalan lagi bersama dia saat itu pun dia masih membahas kejadian yang terjadi dulu dan akuklarifikasi karena memang cerita aku sama dengan cerita sahabatnya dan aku bilang ke dia ingin mencoba menjalin kembali hubungan kita yang sudah putus apakah itu bisa kembali seperti yang dulu, dia pun tidak menjawab dan hanya terdiam. lalu aku mengganti topik dan dia memutuskan untuk bersekolah di SMK dan aku bersekolah di SMA yang mana jarak sekolah kita semakin jauh tapi aku mencoba untuk menembak dia lagi dan dia masih terdiam seperti ada beban berat untuk berkata iya, dan ketika aku sudah mau mengantarkan nya pulang dia baru menjawab.....
coming next di bab 2 Perjalanan Sekolah