Hari itu hari dimana saya sedang memukul bedug (alat musik lebaran).saat itu adalah saat-saat menjelang lebaran.saya tidak tahu menahu tentang keadaan di rumah.
Di jam 23:00 saya pulang karena kecapean setelah pukulan bedug terakhir dah dug dah duggg...sesampainya di rumah ibuku langsung berkata
"A hampura(maaf dalam logat Sunda) buah durian sisa tadi magrib kan sudah habis di makan teman ibu" yahh memang pada saat saya asyik dengan dunia takbiran,keadaan di rumah sedang kedatangan tamu.lebih tepat nya teman dekat kedua orang tua ku.yahh panggil saja dengan th fuyy.
Pada saat itu th fuyy beserta kluarga nya yang lain ikut bertamu ke kediaman saya,dengan dalih "ingin menjenguk si enong(panggilan untuk ibu saya)".yahh begitu lah sekilas infonya.
Di lanjut dengan muka melas sedikit kecewa karena buah kesayangan,kesukaan dan, terfavorit saya sudah habis tersisa tempoyak nya saja.dengan hati sedikit tak rela saya pungut satu cangkang tersebut untuk di endus.setelah itu dengan menguatkan hati pada akhirnya saya buang kembali.
"Sudah-sudahh nanti minta lagi saja ke nenekmu.mudah-mudahan masih ada"dengan mengelus-elus puncuk kepalaku.dengan berat hati aku meng-iyakan nya.
"Sudah-sudah sini,ibu mau cerita." Sambil menggoyangkan tangannya agar aku duduk di sebelahnya.
"Ada apa Bu?"dengan muka penasaranku.
"Mau tahu tidak?"dengan nada sedikit mengejekku
"Yaa mau lah"jawabku sedikit kesal.upss maap guys,cuma sedikit kok.maklumin yahh,namanya juga anak-anak kan..
"Yaudah sini cepat"
Lalu aku segera duduk di samping nya.
"Tadi kan teh fuyy cerita.kan teman mu si Rifki itu sudah mesantren di sana.yahh sekitar 3 bulan lamanya.hebat loh A,dia itu sudah bisa jadi imam di mushola,imam teraweh,banyak lagi duitnya.hebat kan.."cakap ibu dengan antusias
"Wahhh...benar Buu?"dengan mata berbinar kagum
"Ya sudah AA juga mau kalo begitu" rengek ku agar ingin segera berangkat mondok di th fuyy.
"Yaa yasudah nanti kita berangkat bareng teman mu yaa..sabaarr" cakap ibu karena aku selalu saja merengek.
Hari terus berlalu, MATAHARI yang selalu berjuang dengan kehebatan sinarnya pun akan meredup tenggelam di telan laut.namun sebelum itu terjadi ada perpisahan yang amat sangat indah.yaa benar,itu adalah SENJA.tetapi sayang nya Senja hanya akan memperlihatkan keindahan nya hanya sekejap dan menyisakan Harapan.Harapannya adalah agar esok hari seindah Senja dan seterang matahari.
Malam pun berlalu.dengan banyaknya lika-liku.hanya BULAN yang tegar dan selalu setia menyinarkan cahaya nya walaupun tidak seterang MATAHARI.dengan hiasan para BINTANG-BINTANG bak seperti permata langit yang berhamburan.hingga hampir semua anak kecil di belahan dunia yang bermimpi untuk menggapai Bintang.bukan begitu nakk?
Pagi yang cerah,tetapi sedikit ada drama perpisahan.aku sudah siap dengan style santriku.satu persatu anggota keluarga ku aku papay dengan tujuan berpamitan dan meminta do`anya.setelah semuanya beres.aku,ibuku beserta adikku bergegas menunggu di tepi jalan yang sebelumnya ibuku beserta teman ibuku janjikan.
Sekitar lima belas menit aku menunggu datang sebuah mobil dugul(sebutan mobil pick up bak terbuka). yahh..betull kita menempuh perjalanan dengan mobil itu.cukup ekstrim memang,tetapi mau bagai mana lagi kan.toh hampir semua anggota keluarga kita ingin ikut mengan tarkan kann? Betul begitu..
dengan senang hati aku naik sambil berseri-seri bahagia.karena inilah yang aku tunggu-tunggu..PESANTRENN/MONDOK...