Chereads / I Will Always Love You by Rizdhan / Chapter 9 - Chapter 9 : Pertemuan Dengan Gadis Misterius

Chapter 9 - Chapter 9 : Pertemuan Dengan Gadis Misterius

"Mungkin saja aku bisa membantu menyelesaikan masalah yang om punya," ucap gadis itu sambil tersenyum.

Mendengar perkataan gadis itu, aku tidak langsung menanggapinya karena saat ini aku masih sedikit terkejut dengan kehadiran gadis itu. Aku tidak menyangka kalau gadis itu tiba-tiba sudah berada di sebelah kananku. Mungkin karena sebelumnya aku sedang melamun sambil memikirkan cara untuk bertemu kembali dengan Nadine makanya aku tidak menyadari kalau gadis itu tiba-tiba sudah berada di sebelah kananku.

Kemudian, aku pun memperhatikan gadis itu dengan lebih teliti. Saat aku perhatikan lebih teliti, aku menyadari kalau gadis itu memiliki bola mata berwarna merah. Aku berpikir kalau bola matanya berwarna merah karena dia menggunakan softlens berwarna merah. Tetapi justru hal itu membuatku menjadi bingung. Jika dia menggunakan softlens, kenapa dia mengenakan kacamata juga? Mungkin diantara kacamata atau softlens yang dia pakai itu hanyalah sebagai aksesoris fashion saja, bukan sebagai alat bantu penglihatan untuk bisa melihat dengan jelas. Mungkin juga memakai kacamata dan softlens sedang menjadi trend fashion anak muda saat ini, jadi wajar kalau gadis itu menggunakan softlens dan kacamata bersamaan.

Ketika aku sedang fokus memperhatikan gadis itu, gadis itu tiba-tiba berbicara kembali.

"Kenapa om hanya diam saja?," tanya gadis itu.

Aku yang sedang fokus memperhatikan gadis itu pun terkejut setelah gadis itu mengatakan itu.

"Ah, maaf. Aku sedang tidak fokus," ucapku.

"Begitu ya. Ngomong-ngomong, om, bagaimana dengan tawaranku barusan? Apa om mau menerimanya?," tanya gadis itu.

"Tawaran? Ah maksudmu soal yang kamu katakan sebelumnya?," tanyaku.

Sebelumnya gadis itu bilang kalau dia mungkin bisa menyelesaikan masalahku, mungkin tawaran itu yang dia maksud.

"Iya," ucap gadis itu.

"Jadi begitu. Kamu bilang sebelumnya kalau aku kelihatan sedang ada masalah, bagaimana bisa kamu mengetahuinya?," tanyaku.

Gadis itu pun langsung menjawabnya.

"Disaat hujan seperti ini, om malah ada di jembatan penyebrangan ini sambil terus melihat ke jalanan yang ada di bawah. Om pasti berpikiran untuk meloncat ke bawah kan?," tanya gadis itu.

Aku pun terkejut setelah mendengar perkataan gadis itu. Aku tidak menyangka kalau gadis itu tahu kalau aku sempat berpikiran untuk meloncat ke bawah meskipun tidak kunjung kulakukan.

"Lihat, ekspresi om terlihat terkejut, itu berarti apa yang aku katakan benar kalau om berpikiran untuk meloncat ke bawah. Jika om berpikiran seperti itu, sudah jelas kalau om memiliki masalah,"

"Selain itu, om juga terlihat sedang menangis. Tidak mungkin seseorang menangis tanpa suatu alasan. Pasti ada sesuatu yang membuat om sampai menangis," ucap gadis itu.

Tidak hanya mengetahui tentang pikiranku yang ingin meloncat ke bawah, gadis itu juga mengetahui kalau aku sedang menangis. Padahal seharusnya air mata yang keluar dari kedua mataku sudah tersamarkan oleh air hujan yang turun dan membasahi wajahku. Aku terkejut gadis itu bisa mengetahuinya.

Setelah mendengar perkataan gadis itu, aku pun tersenyum kecil.

"Kamu benar, aku saat ini memang sedang ada masalah. Tetapi masalah yang aku punya ini, tidak mungkin bisa diselesaikan oleh anak sekolah sepertimu. Maaf kalau aku kesannya seperti meremehkanmu," ucapku sambil tersenyum kecil.

Gadis itu pun terdiam setelah mendengar perkataanku.

"Lebih baik kamu segera pulang ke rumahmu. Gadis kecil sepertimu tidak boleh berkeliaran malam-malam begini, apalagi saat ini sedang hujan dan kamu juga masih mengenakan seragam sekolah," ucapku.

Setelah aku mengatakan itu, gadis itu pun tersenyum kembali.

"Om tidak perlu khawatir, begini-begini aku bisa menjaga diriku sendiri,"

"Daripada itu, memangnya apa masalah yang om punya sampai om bilang kalau anak sekolah sepertiku tidak bisa membantu menyelesaikannya? Aku ingin mengetahui masalah yang om punya, apa om mau memberitahukannya kepadaku? Siapa tahu jika om memberitahukannya, suasana hati om bisa sedikit lebih tenang. Anggap aja om seperti sedang curhat kepadaku, aku bisa kok menjadi teman curhat untuk om," ucap gadis itu.

Setelah mendengar perkataan gadis itu, aku pun kembali melihat dan memperhatikan gadis itu. Gadis itu saat ini masih tersenyum kepadaku. Gadis itu terlihat hanya tersenyum biasa. Tetapi melihat gadis itu terus menerus tersenyum, entah kenapa itu terlihat sedikit menakutkan. Selain itu, ketika melihat gadis itu, aku merasa bingung kenapa gadis itu ingin sekali tahu masalahku. Bahkan sebelumnya dia bilang kalau dia ingin membantu menyelesaikan masalahku. Padahal aku dan gadis itu tidak memiliki hubungan apa-apa, kami hanya sebatas orang asing yang baru saja berbicara. Aku penasaran kenapa dia melakukan hal ini, apa dia memiliki motif tertentu kepadaku?

Setelah memikirkan hal-hal tersebut, aku memutuskan untuk memberitahunya tentang masalahku. Aku berpikir kalau itu bukanlah suatu masalah yang besar lagipula aku hanya memberitahunya tentang masalahku saja. Setelah gadis itu mengetahui tentang masalahku, dia pasti akan mengurungkan niatnya untuk membantuku dan langsung pergi meninggalkan tempat ini.

"Aku saat ini sedang kesepian karena telah ditinggalkan oleh istriku. Istriku meninggal karena kecelakaan yang terjadi 10 hari yang lalu. Berita tentang kecelakaan itu cukup menghebohkan karena kecelakaan itu terjadi akibat sesuatu hal yang tidak masuk akal. Kamu pasti mengetahui tentang kecelakaan itu," ucapku.

Gadis itu pun langsung menanggapi perkataanku.

"Ah, kecelakaan yang diakibatkan oleh sebuah mobil yang tiba-tiba bergerak sendiri itu ya. Aku tahu tentang kecelakaan itu. Sesuai perkataan om, berita tentang kecelakaan itu memang menghebohkan. Jadi istri om merupakan salah satu korban meninggal dari insiden kecelakaan itu ya," ucap gadis itu.

"Iya," ucapku singkat.

"Jadi om saat ini sedang kesepian karena istri om yang selalu menemani om kini telah meninggal. Hmm begitu ya, aku sepertinya tahu masalah yang dimiliki om," ucap gadis itu.

Setelah mendengar perkataan gadis itu, aku hanya diam saja sambil melihat ke arahnya. Sementara gadis itu kini kembali melanjutkan perkataannya.

"Om ingin bertemu kembali dengan istri om kan? Makanya om sempat berpikiran untuk meloncat ke bawah karena om pikir kalau om loncat ke bawah dan meninggal, om akan bisa bertemu kembali dengan istri om di alam sana," ucap gadis itu sambil tersenyum.

Aku pun kembalk terkejut setelah mendengar perkataan gadis itu. Aku tidak menyangka kalau gadis itu dengan cepat bisa mengetahui permasalahanku.

Lalu, disaat aku masih terkejut setelah mendengar perkataan gadis itu, gadis itu pun kembali berbicara.

"Pantas saja kalau om bilang anak sekolah sepertiku tidak mungkin bisa menyelesaikan masalah yang om punya. Jangankan anak sekolah, orang lain pun juga tidak akan bisa menyelesaikan masalah yang om punya. Tidak mungkin ada orang yang bisa membantu om agar om bisa bertemu kembali dengan istri om," ucap gadis itu.

Setelah mendengar perkataan gadis itu, aku yang sebelumnya terdiam karena masih terkejut dengan perkataan gadis itu sebelumnya kini mulai menanggapi perkataan gadis itu.

"Makanya aku bilang kalau kamu tidak mungkin bisa menyelesaikan masalahku. Sudah lebih baik kamu pulang saja, biarkan aku sendi-," ucapku.

Namun, sebelum aku menyelesaikan perkataanku, gadis itu tiba-tiba memotong perkataanku.

"Memang tidak mungkin ada orang yang bisa membantu menyelesaikan masalah om jika masalah om seperti itu, tetapi itu berlaku jika orang itu adalah orang biasa," ucap gadis itu.

Aku sedikit bingung dengan perkataan gadis itu.

"Apa maksudmu?," tanyaku.

"Orang biasa tidak akan bisa membantu om untuk menyelesaikan masalah om. Tetapi aku bukan orang biasa, aku bisa membantu om untuk menyelesaikan masalah om,"

"Aku bisa membantu om agar om bisa bertemu kembali dengan istri om," ucap gadis itu sambil tersenyum.

Aku pun langsung terkejut setelah mendengar perkataan gadis itu. Perkataan gadis itu seolah membangkitkan harapanku yang ingin kembali bertemu dengan Nadine.

"Kamu bisa membantuku agar aku bisa bertemu dengan istriku lagi?," tanyaku yang masih terkejut.

"Iya, aku bisa," ucap gadis itu.

Entah kenapa aku langsung percaya dengan perkataan gadis itu. Padahal bisa saja dia berbohong kalau dia bisa membantuku agar bisa bertemu dengan Nadine. Mungkin karena aku sudah putus asa dan tidak tahu lagi bagaimana caranya agar bisa bertemu kembali dengan Nadine, maka dari itu ketika ada orang yang bilang kalau dia bisa membantuku, aku langsung mempercayainya.

Meski aku percaya dengan perkataan gadis itu, aku penasaran bagaimana caranya dia bisa membantuku, maka dari itu aku pun bertanya kepadanya.

"Meski kamu bilang kamu bisa membantu, tetapi bagaimana caranya kamu bisa membantuku agar aku bisa bertemu dengan istriku? Apa kamu akan membantu dengan membunuhku agar aku bisa bertemu kembali dengan istriku di alam sana?," tanyaku.

Satu-satunya metode yang masuk akal yang aku pikirkan agar aku bisa bertemu dengan Nadine adalah dengan kematian, maka dari itu aku menanyakan tentang hal itu kepadanya.

Setelah mendengar perkataanku, gadis itu pun kembali tersenyum. Sejak tadi ketika berbicara denganku, gadis itu memang selalu tersenyum. Makanya aku sempat menganggap kalau gadis itu sedikit menakutkan karena terus tersenyum.

"Tidak, aku tidak akan membunuh om karena cara seperti itu bukanlah suatu cara yang pasti. Apa om pikir kalau om mati, om akan bisa bertemu kembali dengan istri om?," tanya gadis itu.

Aku pun terdiam sesaat setelah mendengar pertanyaan gadis itu. Tidak lama kemudian, aku pun mulai menjawabnya.

"Aku tidak yakin, tetapi pasti ada peluang 50 banding 50 kemungkinan aku bisa bertemu kembali dengan istriku di alam sana jika aku mati," ucapku.

"Itu berarti cara itu bukanlah cara yang pasti karena ada kemungkinan juga kalau om tidak akan bertemu kembali dengan istri om. Aku memiliki cara yang pasti agar om bisa bertemu kembali dengan istri om," ucap gadis itu.

Aku pun penasaran dengan cara yang dimaksud gadis itu.

"Apa caranya?," tanyaku.

"Aku akan membuat om kembali ke masa lalu dimana istri om masih hidup. Dengan begitu, om bisa kembali bertemu dengan istri om," ucap gadis itu.

Aku pun sangat terkejut setelah mendengar perkataan gadis itu.

"K-kembali ke masa lalu!?," ucapku yang terkejut.

"Iya," ucap gadis itu.

"K-kamu bisa membuatku kembali ke masa lalu?," tanyaku.

"Iya, aku bisa membantu om untuk kembali ke masa lalu," ucap gadis itu.

"T-tidak mungkin!. Kamu jangan bercanda!, tidak mungkin ada orang yang bisa membuat orang lain kembali ke masa lalu!," ucapku yang tidak percaya dengan perkataan gadis itu.

Padahal sebelumnya aku sempat berharap untuk bisa bertemu dengan orang yang memiliki kekuatan untuk mengulang waktu atau semacamnya setelah melihat banyaknya kejadian tidak masuk akal yang terjadi di dunia ini. Tetapi ketika aku bertemu secara langsung dengan orang yang mengklaim kalau dia bisa melakukan sesuatu seperti orang yang aku harapkan sebelumnya, justru aku malah tidak mempercayainya. Sungguh ironi.

"Om seharusnya tahu kalau akhir-akhir ini banyak kejadian tidak masuk akal yang terjadi di dunia ini. Kecelakaan yang membuat istri om meninggal merupakan salah satu kejadian yang tidak masuk akal itu. Apa om tahu apa penyebab dari kejadian tidak masuk akal itu?," tanya gadis itu.

Aku yang masih tidak percaya dengan perkataan gadis itu sebelumnya pun menggelengkan kepalaku.

"Banyaknya kejadian tidak masuk akal yang terjadi di dunia ini disebabkan oleh orang-orang yang memiliki kekuatan supernatural," ucap gadis itu.

Aku pun kembali terkejut setelah mendengar perkataan gadis itu.

"Orang-orang yang memiliki kekuatan supernatural?," tanyaku.

"Iya. Jika om membaca berita tentang kejadian-kejadian tidak masuk akal, pasti ada beberapa yang berpendapat di komentar yang bilang kalau penyebab dari kejadian itu adalah orang-orang yang memiliki kekuatan supernatural. Pendapat orang-orang itu benar, tetapi orang lain tentu tidak akan langsung mempercayainya karena tidak mungkin ada orang-orang yang memiliki kekuatan supernatural di dunia ini,"

"Normalnya memang tidak mungkin ada orang-orang seperti itu di dunia ini tetapi karena adanya suatu fenomena alam yang terjadi awal bulan lalu, orang-orang yang memiliki kekuatan supernatural pun mulai bermunculan di dunia ini. Aku tidak akan memberitahunya secara rinci tetapi pastinya om tahu apa kejadian alam yang aku maksud karena fenomena alam itu sangat menghebohkan dunia saat itu," ucap gadis itu.

Setelah mendengar perkataan gadis itu, aku pun berusaha mengingat tentang fenomena alam yang dimaksud oleh gadis itu. Tidak lama kemudian, aku pun berhasil mengingatnya.

"Jadi fenomena alam itu merupakan penyebab munculnya orang-orang yang memiliki kekuatan supernatural di dunia ini," ucapku.

"Iya. Karena fenomena alam tersebut, beberapa orang di dunia ini tiba-tiba mendapatkan kekuatan supernatural," ucap gadis itu.

Aku memang sempat berharap kalau orang-orang yang memiliki kekuatan supernatural benar-benar ada di dunia ini. Tetapi setelah mendengar penjelasan dari gadis itu, aku justru malah sedikit meragukan penjelasannya. Mungkin karena aku belum melihat orang-orang yang memiliki kekuatan supernatural secara langsung makanya aku sedikit meragukan penjelasannya. Gadis itu bilang kalau dia bisa membuat orang lain kembali ke masa lalu, itu berarti dia merupakan salah satu dari orang-orang itu. Tetapi karena aku belum melihat kekuatannya secara langsung, aku masih sedikit meragukannya.

"Begitu ya. Jadi itu penyebab orang-orang yang memiliki kekuatan supernatural mulai bermunculan akhir-akhir ini,"

"Kamu bilang kalau kamu bisa membuat orang lain kembali ke masa lalu, itu berarti kamu merupakan salah satu dari orang-orang itu?," tanyaku untuk memastikannya.

"Iya, aku merupakan salah satu dari orang-orang yang memiliki kekuatan supernatural di dunia ini. Aku memiliki kekuatan untuk membuat orang lain kembali ke masa lalu. Tidak hanya orang lain saja, aku juga bisa membuat diriku sendiri kembali ke masa lalu," ucap gadis itu.

Aku pun terdiam sesaat setelah mendengar perkataan gadis itu. Aku masih meragukan perkataannya itu yang bilang kalau dia merupakan salah satu dari orang-orang yang memiliki kekuatan supernatural.

Sementara itu, gadis itu sepertinya tahu kalau aku masih meragukannya. Gadis itu pun kemudian kembali berbicara kepadaku.

"Om sepertinya masih meragukanku. Bagaimana jika om mencobanya sendiri dan membuktikan apakah aku berbohong atau tidak," ucap gadis itu.

Setelah mengatakan itu, gadis itu tiba-tiba mengulurkan tangan kanannya kepadaku.

"Pegang tangan kananku ini dan aku akan membuat om kembali ke masa lalu untuk bisa bertemu kembali dengan istri om," ucap gadis itu.

Gadis itu terus mengulurkan tangan kanannya kepadaku, sementara aku masih terdiam melihat gadis itu terus mengeluarkan tangannya.

"Ada apa, om? Bukannya om bilang kalau om ingin bertemu kembali dengan istri om? Om hanya tinggal memegang tangan kananku ini dan aku akan membuat om bisa bertemu kembali dengan istri om di masa lalu," ucap gadis itu sambil tersenyum.

Setelah mendengar perkataan gadis itu, aku yang sebelumnya hanya diam pun kini mulai berbicara.

"Sebelum itu, ada sesuatu yang membuatku penasaran. Anggaplah jika kamu memang bisa membuatku kembali ke masa lalu, lalu kenapa kamu memutuskan untuk membantuku? Apa alasannya?," tanyaku.

Gadis itu pun langsung menjawabnya.

"Tidak ada alasan khusus, aku hanya iseng saja membantu orang yang memiliki masalah seperti om. Sebelumnya bertemu dengan om, aku sudah beberapa kali membantu beberapa orang yang memiliki masalah dengan membuat mereka kembali ke masa lalu," ucap gadis itu.

"Begitu ya," ucapku.

Setelah mengatakan itu, aku pun langsung memegang tangan kanan gadis itu yang sedang diulurkan kepadaku dengan menggunakan kedua tanganku.

"Aku memang masih meragukan perkataanmu yang bilang kalau kamu bisa membuatku pergi ke masa lalu. Meski begitu, aku memutuskan untuk sepenuhnya percaya kepadamu. Tolong bantu aku untuk pergi ke masa lalu agar aku bisa bertemu kembali dengan istriku," ucapku.

Setelah aku mengatakan itu, gadis itu pun kembali tersenyum.

"Baiklah," ucap gadis itu sambil tersenyum

Tidak lama setelah itu, tiba-tiba aku merasa sangat mengantuk. Pandanganku pun secara perlahan mulai menjadi gelap. Aku merasa kalau aku mulai kehilangan kesadaran.

Aku berniat berbicara kepada gadis itu tentang kondisi yang tiba-tiba ku alami ini. Tetapi sebelum aku bertanya, gadis itu tiba-tiba langsung memberitahuku tentang yang aku alami. Sepertinya dia tahu kalau aku akan menanyakan tentang hal itu.

"Om tidak perlu khawatir. Om memang akan merasa sangat mengantuk sebelum om pergi ke masa lalu. Hal ini juga dialami oleh orang-orang yang aku bantu sebelumnya," ucap gadis itu sambil tersenyum.

Setelah mendengar penjelasan gadis itu, aku pun hanya diam saja tanpa menanggapi penjelasannya. Itu karena saat ini aku sudah sangat mengantuk, kesadaranku pun juga semakin menipis. Dalam kondisi seperti itu, sulit bagiku untuk berbicara.

Lalu dalam kondisi kesadaranku yang sudah sangat menipis, tiba-tiba aku mendengar gadis itu kembali berbicara.

"Sebelum om kembali ke masa lalu, ada yang ingin aku sampaikan kepada om. Saat om sudah kembali ke masa lalu, mungkin ada beberapa kejadian yang bisa om ubah di masa lalu dan dampaknya juga akan berubah di masa depan. Tetapi ada beberapa kejadian yang tidak akan bisa om ubah meskipun om berusaha keras untuk merubahnya. Salah satu kejadian itu adalah ke-," ucap gadis itu.

Sebelum gadis itu menyelesaikan perkataannya, pandanganku pun sudah berubah menjadi gelap. Aku sudah sepenuhnya kehilangan kesadaranku.

Dalam kondisi gelap itu, aku sama sekali tidak bisa merasakan apapun. Aku tidak bisa melihat karena gelap, aku pun juga tidak bisa mendengar suara apapun. Situasi yang aku rasakan ini benar-benar sangat sunyi.

Namun tidak lama kemudian, aku mulai mendengar suara seperti suara alarm. Suara alarm yang aku dengar ini terasa familiar. Aku pun juga terasa nostalgia saat mendengar suara alarm itu. Tidak lama setelah mendengar suara alarm itu, pandanganku yang sebelumnya gelap, kini sudah tidak gelap lagi setelah aku membuka kedua mataku.

Setelah aku membuka mataku, entah kenapa aku merasa kalau aku sedang tiduran di atas sebuah kasur. Aku pun langsung bangun untuk melihat apakah aku memang sebelumnya sedang tidur di atas kasur dan ternyata benar kalau aku sebelumnya sedang tidur di atas kasur. Saat melihat kasur yang aku tiduri sebelumnya, aku pun langsung terkejut karena aku benar-benar mengingat kasur itu.

"Kasur ini kan....," ucapku yang terkejut.

Setelah melihat kasur itu, aku lalu melihat ke sekelilingku. Aku baru menyadari kalau saat ini aku berada di ruangan yang sangat familiar bagiku. Aku pun kembali terkejut begitu aku baru menyadarinya.

"Ruangan ini, bukannya ini merupakan kamarku yang dulu!?," ucapku yang terkejut.

Ketika aku terkejut, aku secara tidak sadar melihat ke arah cermin berukuran cukup besar yang ada di dinding kamarku itu. Saat aku melihat ke cermin itu, aku pun kembali terkejut.

"Penampilanku berubah menjadi lebih muda?! Selain itu, bukannya penampilanku ini sama seperti saat aku masih SMA?!," tanyaku yang terkejut.

Disaat aku masih terkejut dengan beberapa hal yang terjadi itu, aku baru menyadari kalau aku masih mendengar suara alarm di kamarku itu. Aku pun lalu mencari asal suara alarm itu sampai aku menemukan kalau suara itu berasal dari smartphone milikku, tepatnya smartphone yang aku gunakan dulu saat aku masih SMA.

"Smartphone itu juga smartphone milikku dulu," ucapku.

Ketika melihat smartphone itu masih berdering karena alarm yang masih menyala, aku lalu mengambil smartphone yang masih berdering itu. Karena alarm itu masih menyala, aku pun langsung melihat tampilan layar yang ada pada smartphone itu tanpa perlu menyalakannya terlebih dahulu. Ketika aku melihat tampilan layar pada smartphone itu, aku pun kembali terkejut karena tampilan layar itu menampilkan tanggal 17 Juli tahun 2017.

"17 Juli tahun 2017!? Apa ini berarti aku benar-benar kembali ke masa lalu!?," tanyaku yang masih terkejut.

-Bersambung