"Selamatkan pangeran..."
Teriakan keras mengumpulkan banyak pejuang setia di depan pangeran. Sementara pangeran dan ribuan penyihir bersiap dengan tergesa-gesa untuk menghadapi Kent, patriark dan para prajurit kereta lainnya mulai memerintah tentara bersama-sama.
"Kau pikir kau menang perang ini? Ini masih jauh dari selesai." Pangeran dengan marah berbicara sambil menatap Kent, yang mengganggunya dengan membuat suara ejekan dengan dawai busurnya.
"Aku sudah menang perang ini. Berlututlah jika kamu ingin menyelamatkan nyawa orang-orang suku mu." Kent menjawab tanpa berhenti melakukan isyarat mengejek.
"Mimpi saja... sampai kamu kehilangan nyawamu. Kamu sudah menggunakan banyak energi aura untuk mengganggu formasi. Aku benar-benar meragukan kemampuanmu bertahan dari seranganku sekarang." Pangeran itu berbicara, menunjuk tongkatnya pada Kent.
