Sebelum pria kekar itu melepaskan mantranya, Kirin Api milik Kent mengaum marah dan melepaskan bola api. Pada saat itu, pria kekar itu terlempar puluhan meter dari Kent. Merasakan bahaya, massa mulai lari menjauh dengan teriakan keras.
Bahkan peliharaan para murid ini berlari tanpa menoleh ke belakang. Kirin Api tidak berhenti setelah serangan pertama. Dengan mengaum keras, ia terus menembakkan bola api ke arah acak.
Kent tidak menghentikan Kirin Api dari membuat kekacauan. Saat Lucy membuka matanya, ia sepenuhnya fokus untuk menstabilkan kondisinya.
Baru saja satu saat, seluruh lapangan penjinakan menjadi lintasan lari, dan semua binatang serta murid bergegas menuju Penguasa Puncak untuk meminta bantuan.
Sampai sekarang, Leona, Penguasa Puncak dari Puncak Penginapan Binatang, yang berdiri di ujung lain lapangan penjinakan, terus memperhatikan Kirin Api dan Kent dengan rasa penasaran.
Ia sama sekali mengabaikan fakta bahwa Kirin Api sedang melukai murid-murid di puncaknya.
