Porus yang duduk di tepi kolam, merentangkan tangannya, dengan lembut mengambil sebuah daun merah muda yang halus dari tanah. Menutup matanya, ia mulai melafalkan mantra dengan lembut, memanggil mantra misterius.
Kent, yang berdiri di kolam, terus menatap Porus dengan penuh keheranan.
Ketika Porus membuka matanya, daun itu mulai bercahaya dengan cahaya eteris, berdenyut dengan kesadaran baru. Dengan gerakan cepat jari-jarinya, Porus mengirim daun bercahaya itu melaju di udara layaknya sebuah panah.
"Boom"
Saat daun yang telah disihir itu menyentuh dinding batu yang kokoh, sebuah ledakan keras terjadi, dan sebuah lubang besar seukuran manusia terbentuk di tengah serangan.