Di dalam aula yang terang rumah Keluarga Stokes...
Ben Gemuk berdiri di depan meja makan, di mana ibu dan ayahnya duduk di depannya. Saat Ben mengungkapkan niatnya untuk pergi ke Kota Bambu Emas, wajah kedua orang tuanya menjadi suram.
Di satu sisi, Ben gemetar karena gugup, khawatir ayahnya akan memukulinya habis-habisan. Terakhir kali, ia baru saja lolos dari amukan berkat ibunya. Jika tidak, ia bisa saja dipukuli karena telah menjual tanah keluarga seharga 200 koin emas.
Di atas meja, sebuah kantong kecil koin emas diletakkan sebagai saksi penghasilannya dalam Turnamen Pertarungan Keluarga Langit. Ben Gemuk mengamati ayahnya dari sudut matanya, bersiap untuk kabur dari tamparannya.
