Chereads / Merlan The Great / Chapter 1 - Merlan sang putri

Merlan The Great

🇮🇩Mr_butian
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 88
    Views
Synopsis

Chapter 1 - Merlan sang putri

Mentari pagi menyinari wajah Merlan, seorang putri raja berparas cantik sempurna namun berhati tomboi dan pemberani. Rambutnya yang hitam legam terurai indah, kontras dengan kulitnya yang seputih porselen. Meskipun berstatus putri, ia lebih nyaman mengenakan celana jeans dan kaos daripada gaun kerajaan. Sifatnya yang terlalu berhati-hati seringkali membuatnya ragu, namun keberaniannya tak pernah surut saat menghadapi tantangan. Ia tengah asyik membaca buku teks sejarah di balkon istana, menikmati secangkir teh hangat. Kehidupannya tampak tenang, jauh dari hiruk pikuk dunia luar. Namun, kedamaian itu akan segera sirna.

Tiba-tiba, sebuah buku tua di meja sampingnya melayang tanpa disentuh. Merlan terkesiap, matanya membulat tak percaya. Buku itu berputar-putar di udara, lalu dengan perlahan mendarat kembali di atas meja. Jantungnya berdebar kencang. Bukannya takut, rasa ingin tahu yang besar justru menguasainya. Ia mencoba memfokuskan pikirannya, mencoba memahami apa yang baru saja terjadi. Dengan ragu, ia memusatkan perhatian pada sebuah cangkir teh di sebelahnya. Perlahan, cangkir itu terangkat, melayang beberapa sentimeter di atas meja. Merlan menarik napas dalam-dalam, menyadari sesuatu yang luar biasa telah terjadi. Ia memiliki kekuatan, kekuatan yang belum pernah ia ketahui sebelumnya; kemampuan untuk mengendalikan objek dengan pikirannya.

Ketakutan mulai menjalar. Kekuatan ini terasa asing, menakutkan, dan sulit dikendalikan. Namun, rasa ingin tahu yang membara jauh lebih kuat. Ia harus mencari tahu apa arti semua ini. Sebuah bayangan samar tentang organisasi rahasia, tentang para Guardian, dan sebuah nubuatan kuno mulai terlintas di benaknya. Apakah ini semua terkait dengan kekuatannya? Siapa yang ada di balik organisasi rahasia itu? Dan apa arti nubuatan yang membayangi dunia?

Di luar istana, kehidupan berjalan seperti biasa. Namun, bagi Merlan, semuanya telah berubah. Dunia yang dulunya ia kenal kini terasa berbeda, terselubung misteri dan bahaya yang tersembunyi di balik kedok kehidupan normal. Ia melihat sekelilingnya dengan mata yang baru. Setiap orang, setiap objek, menyimpan potensi ancaman atau petunjuk yang harus ia cari tahu.

Apa yang akan dilakukan Merlan selanjutnya? Bagaimana ia akan menghadapi kekuatan barunya dan mengungkap rahasia di balik kemampuannya?

Merlan melangkah ke taman istana yang luas. Bunga-bunga mawar merah bermekaran dengan indah, dan angin sepoi-sepoi membawa aroma harumnya. Ia memilih sebuah batu besar yang terletak di tengah hamparan rumput hijau. Ini adalah ujian. Ujian untuk mengukur kekuatan barunya yang masih terasa asing dan menakutkan. Dengan napas yang dalam, ia memfokuskan pikirannya pada batu itu, membayangkannya terangkat dari tanah.

Awalnya, hanya sedikit getaran yang terasa. Batu itu seakan menolak, beratnya terasa luar biasa. Namun Merlan gigih, ia terus memusatkan seluruh konsentrasinya, membayangkan batu itu semakin ringan, melayang di udara. Perlahan, sangat perlahan, batu itu mulai terangkat beberapa sentimeter dari tanah. Keringat mulai membasahi dahinya, otot-otot lengannya menegang karena usaha keras yang ia lakukan. Batu itu terus bergerak naik, semakin tinggi, dan semakin tinggi.

Merlan merasakan aliran energi yang kuat mengalir di tubuhnya, sensasi yang menggetarkan dan sedikit menakutkan. Semakin tinggi batu itu terangkat, semakin besar pula usaha yang dibutuhkan. Ia merasakan batas kemampuannya teruji. Apakah ia mampu mengendalikan kekuatan ini sepenuhnya? Apakah ia sanggup mengangkat batu itu hingga ketinggian yang lebih ekstrem? Atau kekuatannya akan tiba-tiba lenyap, dan batu besar itu akan jatuh menimpa dirinya?

Ketegangan memenuhi udara, sementara batu itu masih melayang di udara, menantang batas kemampuan Merlan. Apa yang akan terjadi selanjutnya?

Dengan napas tersengal-sengal, Merlan menatap batu besar yang masih melayang di udara, beberapa meter di atas tanah. Keringat membasahi tubuhnya, namun sebuah rasa percaya diri yang baru ia temukan mulai tumbuh. Ia merasa terhubung dengan kekuatan ini, bukannya takut, ia merasakan kekuasaan. Dengan suara lantang, penuh tekad, dan sedikit bergetar karena usaha kerasnya, Merlan berseru, "Kekuatan ini... milikku!" Seketika, suasana berubah.

Angin berhembus lebih kencang, daun-daun bergoyang riuh. Batu besar itu bereaksi terhadap deklarasi Merlan, bergetar hebat lalu dengan cepat kembali ke tanah. Namun, kali ini, jatuhnya tidak menimbulkan suara keras. Ia jatuh dengan lembut, tanpa menimbulkan debu atau suara berisik. Sebuah ketenangan aneh menyelimuti taman.

Merlan merasakan aliran energi dalam tubuhnya mereda, namun sesuatu telah berubah. Ia merasakan pengendalian yang lebih baik atas kekuatannya, lebih percaya diri, dan lebih teguh. Kemampuannya tidak hanya sebatas mengangkat batu. Ia telah mengklaim kekuatan itu sebagai miliknya, dan alam seakan merespon pernyataan tersebut. Apa artinya ini?