Melihat kepala musuhnya dari jarak dekat, Yang Tian berbalik, bahunya bergetar.
Sejenak kemudian, ia berpaling ke Ye Chen dengan rasa syukur di wajahnya. Dia berkata keras, "Terima kasih, saudara!"
Tak seorang pun tahu betapa emosinya dia ketika mengatakan itu.
Dia telah melalui banyak hal sebelum ini. Istrinya meninggal secara mengerikan sementara anaknya bisa mati kapan saja. Sementara musuhnya berada di luar sana menikmati hidup, dia harus menekan rasa malu untuk menjilat orang tersebut.
Sekarang, hidupnya berbeda. Musuhnya telah dipenggal dan anaknya diselamatkan. Sekarang setelah ia bertemu kembali dengan teman lamanya, ia merasa benar-benar lega.
Ye Chen menatap orang banyak di bawah tanpa ekspresi. Orang-orang menundukkan kepala mereka satu demi satu karena tidak ada yang berani menatapnya. Mereka bahkan tidak berani bernapas keras karena mereka takut bahwa makhluk jahat ini belum selesai membunuh.
