Delapan pelayan berdiri diam siap sedia, pelayanan mereka tak mencolok dan penuh tanggung jawab. Pelayan Danny berdiri sedikit membungkuk, ekspresinya hormat dan khidmat.
Langit-langit tinggi tiga lantai di ruang tamu menunjukkan kemewahan dan kelapangan, lampu gantung kristal impor dari Italia memancarkan cahaya lembut, tidak silau.
Bahkan porselen biru dan putih yang tak mencolok di pojok ruangan adalah barang antik senilai lebih dari tiga puluh juta!
Bisa dikatakan bahwa seluruh aula adalah rumah Chu Mo. Di sini, setiap gerakan Chu Mo menarik perhatian semua yang hadir. Ini adalah suasana sekitar yang memberikan Chu Mo kepercayaan diri yang besar, memungkinkannya mengabaikan aura penekan yang dipancarkan oleh pria tangguh di seberangnya.
Pria ini, menjulang tinggi lebih dari dua meter, dengan mata sebesar lonceng tembaga, menunjukkan kehadiran yang memerintah rasa hormat bahkan saat duduk santai, kehadiran yang tidak seorang pun berani meremehkan.