Tidak lama kemudian, Gu Tong kembali.
Dia melirik mereka dari Balai Delapan Dewa dan menunjukkan rasa terkejut, "Eh, kalian masih ngapain di sini? Kalian kira saya mau mengajak kalian makan?"
Kita bisa pergi?
Orang-orang dari Balai Delapan Dewa merasa seakan mendapatkan pengampunan kerajaan dan segera berbalik untuk pergi.
"Tinggalkan saja Kapal Langit itu, saya membutuhkannya," tambah Gu Tong.
Hisss, seberapa mahal sih sebuah Kapal Langit, belum lagi berapa banyak Batu Roh yang tersimpan di gudangnya?
Tapi mereka tidak berani menampakkan ekspresi apapun dan segera turun gunung, khawatir Gu Tong bisa berubah pikiran.
—Ketika seseorang bisa menegosiasikan nyawanya di depan tokoh yang berkuasa seperti itu, apa lagi yang tidak bisa dikorbankan?
Toh, hanyalah sebuah Kapal Langit belaka.